Mengikuti Arus Modifikasi Vespa Matik Bersama Ketoprak Scoot

Gabrielle Arthour Jonathan
Seorang fotografer lepas yang senang memotret apa saja. Senang berburu majalah di rak bertuliskan Special Price.
Konten dari Pengguna
8 Mei 2022 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabrielle Arthour Jonathan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di depan sebuah pagar besi berwarna hitam, terparkir dua sepeda motor. Kedua sepeda motor itu merupakan skuter pabrikan Piaggio bermodel Vespa modern dengan transmisi automatic atau biasa disebut sebagai Vespa matik.
ADVERTISEMENT
Masuk ke dalam pagar besi hitam tersebut, terlihat sebuah ruang tanpa dinding berukuran 4x4 yang di sekelilingnya terdapat tumpukan sofa. Di bagian pojok ruangan itu terdapat sebuah mesin jahit. Duduk di dalam ruangan itu 2 orang pemilik motor Vespa matik di depan pagar tadi, David dan Evan.
David dan Evan adalah pemilik unit usaha yang menyediakan aksesoris serta perlengkapan modifikasi untuk Vespa matik yang bernama Ketoprak Scoot. Ruangan tanpa dinding tersebut merupakan lokakarya sekaligus markas Ketoprak Scoot.
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
Sejak berdiri pada tahun 2019, Ketoprak Scoot memiliki produk utama, yaitu pembuatan jok modifikasi untuk Vespa matik. Selain jok modifikasi, Ketoprak Scoot juga menyediakan perlengkapan serta aksesoris lain yang dapat digunakan untuk merubah tampilan Vespa matik menjadi lebih anggun.
ADVERTISEMENT
“Produk utamanya sih, jasa modifikasi jok berikut dengan kulit joknya. Tapi ada beberapa sparepart after-market yang baru atau bekas. Tergantung lagi pengennya aja jualan apa,” cerita David ketika ditanyai produk utama dari Ketoprak Scoot.
Berawal dari hobi, kedua orang sahabat ini kemudian melihat adanya sebuah peluang untuk menjamah pasar aksesoris dan perlengkapan modifikasi Vespa matik. Pada mulanya, kedua sahabat ini hanya iseng-iseng mengunggah hasil modifikasi jok yang mereka buat untuk motor mereka sendiri di media sosial. Namun kemudian unggahan itu mendapat respon positif dan mengundang banyak orang yang memiliki minat terhadap jok tersebut.
“Ketika itu David mau ganti jok, terus ketemu lah sama Mang Jaja. Mang Jaja ini yang buat joknya. Kemudian David bikin jok, terus diupload lah di Instagram. Ternyata ada yang mau, terus sore itu langsung bikin dan laku malemnya. Dari situ lah awal mulanya (Ketoprak Scoot) jadi jualan jok,” cerita Evan.
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
Dalam pembuatan jok modifikasi ini, Ketoprak Scoot memiliki sebuah program yang menjadi keunggulan tersendiri dan pembeda dari penyedia jasa modifikasi jok lainnya, yaitu program trade-in atau tukar tambah jok. Fitur trade-in ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh Ketoprak Scoot supaya pelanggan tidak perlu menunggu-nunggu pesanannya dikerjakan. Pelanggan cukup menghubungi Ketoprak Scoot untuk memesan jok, lalu nanti jok akan dikerjakan tanpa pelanggan harus menunggu pesanannya selesai di lokasi.
ADVERTISEMENT
“Pelanggan jadi gak perlu nunggu-nunggu lama kita buat dulu. Jadi mereka pesan by WA, nanti kita buatin, kemudian pelanggan tinggal datang buat tukar joknya,” ujar Evan. “Karena kan kalau kesini juga gak enak sama pelanggang kudu nunggu lama, apalagi kalau ngantri. Jadi kita utamakan memang yang order dulu by WA,” lanjutnya.
Fasilitas lainnya yang ditawarkan oleh Ketoprak Scoot adalah sistem COD atau Cash On Delivery. Melalui sistem COD ini pelanggan tidak perlu datang ke lokasi tempat pengerjaan jok, melainkan tim dari Ketoprak Scoot sendiri lah yang akan mengantarkan pesanan ke lokasi pelanggan.
“Mungkin memang yang bikin (calon pelanggan) tertarik itu kita ada COD. Sedangkan pedagang lain itu harus datang (ke toko). Sedangkan kita ada COD. COD itu kita samperin bebas ke mana aja, tapi memang ada biaya tambahannya. Biaya bensin lah istilahnya gitu. Kita samperin, kita pasangin juga di tempat,” ujar Evan.
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
Harga yang dibanderol oleh Ketoprak Scoot untuk setiap jenis jok beragam, namun masih dalam kategori harga yang terjangkau. Dengan menggunakan bahan standar yang digunakan oleh Ketoprak Scoot, kulit jok kustom dibanderol mulai dari harga Rp 200.000 dan perbedan sekitar Rp 100.000 jika ingin melakukan trade-in, tergantung model dan tingkat kesulitan pengerjaannya.
ADVERTISEMENT
Selain jok modifikasi, Ketoprak Scoot juga menyediakan perlengkapan dan aksesoris after-market seperti perlengkapan untuk lampu, mulai dari lampu utama, lampu sen hingga lampu belakang, dan juga aksesoris seperti spion serta aksesoris lainnya yang kebanyakan di datangkan langsung dari luar negeri. Kemudian mereka juga menyediakan part orisinil, atau OEM, yang mereka sudah inden terlebih dahulu, sehingga ketika konsumen membutuhkan tidak lagi perlu menunggu ketersediaan barang. Selain jok modifikasi, Ketoprak Scoot juga menyediakan paket gear-box untuk upsized Vespa matik. Produk ini juga merupakan produk unggulan yang disediakan oleh Ketoprak Scoot.
Karena satu dan lain alasan, David dan Evan juga menjelaskan bahwa Ketoprak Scoot hingga saat ini belum dapat membuat toko fisik dan lebih banyak mempergunakan platform online sebagai basis penjualan mereka. Meski demikian, mereka mampu mengoptimalkan penggunaan platform online dengan sangat baik.
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
Ketika memutuskan untuk melakukan modifikasi ringan untuk Vespa matik kesayangannya pada tahun 2019, Tyo, 24 tahun, sedang mencari-cari jok kustom ketika melihat halaman milik Ketoprak Scoot yang diunggah ulang oleh salah satu akun di Instagram.
ADVERTISEMENT
Merasa cocok dengan model-model yang ditawarkan, Tyo memutuskan untuk membeli jok modifikasi yang diinginkannya di Ketoprak Scoot. Tyo kemudian menemukan bahwa orang-orang di balik Ketoprak Scoot ternyata sangat ramah dan juga banyak memberikannya edukasi seputar aksesoris modifkasi untuk Vespa matik.
“Saya sudah transaksi dengan Ketoprak Scoot lebih dari 5 kali dan menurut saya, untuk kualitas dan pelayanan dari mereka cukup baik,” ujarnya.
“Tahun 2019, saya pertama trade-in jok dengan David. Terus terang, ketika itu ada sedikit issue, jok saya sempat rembes. Saya memaklumi karena usaha itu baru dirintis oleh mereka. Mereka pun juga tanggung jawab dan sampai sekarang pun aman (jok kustomnya),” cerita Tyo lebih lanjut.
Andi, 26 tahun, yang telah memodifikasi Vespa matiknya sejak dari awal memiliki skuter besutan Piaggio itu, juga menemukan Ketoprak Scoot pertama kali dari platform Instagram. Andi yang kala itu juga sedang ingin merubah model jok untuk Vespa matiknya, memutuskan untuk melakukan modifikasi jok menggunakan jasa Ketoprak Scoot.
ADVERTISEMENT
“Dari Instagram. Waktu itu mau ganti jok yang double sit gara-gara bawaan awal joknya single sit,” ujarnya. “Adminnya asik. Terus juga bisa liat langsung cara ngebuat joknya, jadi percaya kalo ini bagus,” lanjut Andi bercerita tentang pengalaman pertamanya belanja di Ketoprak Scoot.
Foto oleh Gabrielle Arthour Jonathan
Pemanfaatan media sosial serta keramahtamahan ini lah yang menjadi salah satu penopang penjualan Ketoprak Scoot meski belum memiliki toko fisik. Semasa pandemi pada awal tahun 2020 hingga akhir tahun 2021 kemarin saja, Ketoprak Scoot mampu mendulang penjualan yang cukup fantastis, dengan penjualan mencapai lebih dari 70 item jok kustom perbulannya.
Baru setelah menjelang kuartal 4 tahun 2021, Ketoprak Scoot merasakan dampak penurunan penjualan akibat dari meledaknya kembali kasus virus Delta yang membuat orang-orang harus kembali ke rumah akibat kebijakan PPKM.
ADVERTISEMENT
Namun mereka menyimpan sebuah optimisme bahwa tren modifikasi Vespa matik ke depannya akan terus berkembang, melihat jumlah populasi Vespa matik yang semakin meningkat, terutama dikalangan anak muda. Tren modifikasi ini akan mampu membawa bisnis mereka untuk menjadi lebih maju ke depannya.
“Dengan semakin berkembangnya populasi Vespa (matik) seharusnya semakin maju, ya. Apalagi dengan adanya kontes. Selama tahun 2022 ini saja udah ada 3 kali kontes. Cuma mungkin orang-orang belum mengarah ke modifikasi bagian jok. Beda kultur sama di Bali, kalau di Bali itu udah banyak (modifikasi jok). Di Jakarta belum begitu melihat (modifikasi) jok. Harapannya sih bisa bertahan terus dan semakin maju,” ujar Evan.