Aksi Mogok Ojol NTT Protes Kenaikan Skema Pembayaran

Konten Media Partner
13 Juli 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan driver ojek online (Ojol) Grab di Kota Kupang, NTT mendatangi kantor grab di jalan Tampelo, Keluarahan Oetete, Kota Kupang, Senin (13/7/2020). Foto: Ola Keda.
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan driver ojek online (Ojol) Grab di Kota Kupang, NTT mendatangi kantor grab di jalan Tampelo, Keluarahan Oetete, Kota Kupang, Senin (13/7/2020). Foto: Ola Keda.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KUPANG- Ratusan driver ojek online (Ojol) Grab di Kota Kupang, NTT mendatangi kantor grab di jalan Tampelo, Keluarahan Oetete, Kota Kupang, Senin (13/7/2020).
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan protes menyusul adanya perubahan dalam skema pembayaran yang menurut mereka, sangat membebani.
Koordinator driver grab, Frids Dami, mengatakan, selain perubahan skema pembayaran, ada juga kenaikan biaya tambahan yang dikenakan bagi pengguna grab yang tiak dimunculkan di aplikasi. Hal ini membuat para driver sering bermasalah dengan pengguna jasa grab.
"Kami sering diprotes penumpang, karena dikira kami yang naikan harga. Padahal, kami lakukan sesuai aturan grab. Kami tidak ambil keputusan sendiri apalagi ambil keuntungan," ujarnya kepada wartawan, Senin (13/7/2020).
Menurut dia, kenaikan skema pembayaran dan intensif yang berubah-ubah, bukan saja memberatkan driver, tetapi juga pengguna jasa.
"Kami minta biaya tambahan dihapuskan sehingga tidak menimbulkan polemik driver dan pengguna," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Skema intensif sering berubah. Selama ini kami bertahan dengan skema lama, karena tidak terlalu merugikan. Tetapi perubahan baru ini sangat merugikan kami. 1 brilian kami hanya peroleh Rp. 65.
perwakilan lima driver itu diterima admin grab Kota Kupang. Foto: Ola Keda.
Untuk capai 200 brilian dalam sehari saja kami tidan akan dapat," tambahnya.
Ia mengatakan, untuk menanti kebijakan pihak manajemen grab, seluruh driver grab di Kota Kupang bersepakat untuk mogok.
"Kita sudah kompak untuk off mulai hari ini sampai ada keputusan jelas dari grab. Jika permintaan kami belum dijawab, kami akan bertemu pihak Dishub NTT," katanya.
Pantauan wartawan, perwakilan lima driver itu diterima admin grab Kota Kupang, Jems.
Menjawab keluhan driver, Jems mengatakan, kenaikan skema pembayaran itu untuk membantu asuransi kecelakaan seluruh driver.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku, akan segera berkoordinasi dengan tim pusat guna menjawabi tuntutan driver.
"Soak biaya tambahan sudah berlaku lama dan bukan hanya di Kota Kupang yang alami. Saya tidak bisa ambil keputusan sendiri. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ada perubahan," katanya.