Haru Saat Seorang Muslim di AS Memeluk Pembunuh Anaknya

11 November 2017 13:06 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sombat Jitmoud memeluk Reyfold (Foto: Facebook/Abdul-Munim Sombat Jitmoud)
zoom-in-whitePerbesar
Sombat Jitmoud memeluk Reyfold (Foto: Facebook/Abdul-Munim Sombat Jitmoud)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persidangan di Pengadilan Lexington, Kentucky, AS, diwarnai isak tangis tersangka pembunuhan seorang pengantar piza. Trey Alexander Reyfold membunuh Salahuddin Jitmoud pada April 2015.
ADVERTISEMENT
Di hadapan hakim, ayah Salahuddin, Abdul-Mumin Sombat Jitmoud, dengan tegar memeluk dan memaafkan Trey Alexander Reyfold yang telah membunuh putranya.
April 2015, Salahuddin mengantarkan piza di akhir shift malamnya. Tragis, keesokannya, jasadnya ditemukan di Walnut Hills Complex, Lexington, Kentucky, dengan kondisi leher terpotong.
Dari hasil penyelidikan, polisi kemudian menangkap tiga orang pelaku perampokan serta penusukan yang menewaskan Salahuddin.
Pada Oktober 2017, Grand Jury di wilayah tugas Fayette County mendakwa Relford, dan membebaskan dua pelaku lainnya.
Yang membuat haru, saat persidangan berlangsung, ayah korban memanggil Relford dengan sebutan “anakku” dan “keponakanku”.
Dalam video yang dilansir CNN, Jitmoud terlihat tenang. Ia berkata kepada terdakwa, “Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu atas nama Salahuddin dan ibundanya.”
ADVERTISEMENT
Jitmoud bahkan merasa sedih ketika melihat orang tua Relford sang terdakwa menangis.
“Saya sungguh iba pada orang tua kamu. Mereka membesarkan kamu dan ingin kamu menjadi sukses. Kesuksesan kamu adalah kesuksesan mereka, kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan mereka.”
“Sekarang mereka harus menangis akibat kejahatan mengerikan (pembunuhan) yang telah kamu lakukan.”
Sebelum persidangan usai, Jitmoud memberikan maaf untuk Relford.
“Pemaafan dan pengampunan adalah hadiah terbesar dalam Islam. Saya harus menekan semua perasaan saya untuk memaafkan orang yang telah melakukan kejahatan terhadap keluarga saya.”
Jitmoud juga berkata “Marah kepada iblis yang telah menyesatkan kamu sehingga kamu melakukan kejahatan mengerikan.”
Akhirnya ia berucap, “Saya tidak menyalahkan kamu. Saya tidak marah padamu. Saya memaafkan kamu.”
ADVERTISEMENT
Jitmoud lalu memeluk Reyfold, membuat ibunda Reyfold tak kuasa menahan tangis. Hakim pun tak dapat menahan haru melihat peristiwa itu.
Reyfold dijatuhi hukuman penjara 31 tahun.