Adaptasi Kebiasaan Jelang Bulan Puasa

Firman
Akademisi dan Peneliti PUSAD UMSurabaya
Konten dari Pengguna
11 Maret 2024 9:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Image diadaptasi dari detik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Image diadaptasi dari detik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki bulan puasa tinggal menghitung jam. Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim, kecuali dalam keadaan udzur diperbolehkan meninggalkan ibadah puasa, akan tetapi tetap wajib menggantinya di hari kemudian sebanyak hari yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang berpuasa, maka dia akan menahan tidak makan dan tidak minum, serta meninggalkan hal-hal yang bisa membatalkan puasa, selama lebih kurang 13 hingga 14 jam setiap hari. Artinya tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam waktu yang lebih lama, daripada hari-hari biasanya sebelum puasa.
Dengan adanya perubahan semacam itu, tentu tubuh memerlukan proses adaptasi, sehingga tubuh betul-betul siap dengan perubahan tersebut. Sebab jika tubuh gagal dalam proses adaptasi, maka bisa timbul masalah kesehatan seperti, sakit perut, pusing, mual muntah, diare dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Akibatnya berdampak pada puasa yang kita kerjakan kurang maksimal.
Untuk itu menjelang puasa di bulan Ramadan nanti, beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan proses adaptasi tubuh, agar betul-betul dalam kondisi sehat bugar, dan siap menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Berikut tips yang bisa dilakukan yaitu;
ADVERTISEMENT
Pertama, mulailah lebih banyak minum air putih 2,5 hingga 3 liter perhari, konsumsi air yang cukup untuk menghidrasi tubuh agar menjadi lebih segar. Aturan minum bisa diatur dari sekarang, misal sejak pagi hingga siang, tubuh kita sudah minum air putih 1 liter, lalu dari siang hari hingga sore 1 liter dan dari sore sampai 30 menit menjelang waktu tidur, minum air putih setengah hingga 1 liter.
Kebiasaan tersebut, tetap dilanjutkan saat puasa nanti, dengan mengubah waktunya, contoh saat buka puasa minum 1 gelas air putih atau setara 1/4 liter. Kemudian setelah salat magrib minum, 1 hingga 2 gelas air putih, lalu setelah salat isya dan tarawih 30 menit sebelum tidur, minum air setengah liter hingga 1 liter. Kemudian setelah bangun tidur, lanjutkan makan sahur hingga menjelang waktu imsak, minum air setengah hingga 1 liter.
ADVERTISEMENT
Kedua, mulailah latihan untuk mengurangi porsi dan durasi makan, dengan begitu tubuh akan terbiasa dengan menahan lapar, dalam waktu cukup panjang selama berpuasa. Sebaliknya jika tubuh tidak disiapkan dengan kondisi tersebut, maka tubuh akan kaget dan sulit menahan lapar. Selain itu jelang bulan puasa, tubuh perlu dilatih untuk sarapan lebih pagi dari biasanya.
Ketiga, atur pola tidur yang cukup dan sehat. Waktu tidur yang cukup antara 6 hingga 7 jam perhari pada orang dewasa. Agar memiliki kualitas tidur yang baik dan sehat, maka mulailah tidur di antara jam 21.00 atau 22.00 kemudian bangun pukul setengah 3 untuk melakukan salat malam dan makan sahur. Sebaiknya hindari konsumsi kopi di malam hari.
ADVERTISEMENT
Di siang hari, selama berpuasa juga usahakan istirahat atau tidur 30 menit hingga 1 jam, bagi siapa pun yang sedang bekerja, bisa memaksimalkan waktu istirahat di jam 12 setelah salat zuhur. Banyak penelitian di dunia mengatakan bahwa istirahat di waktu siang memiliki manfaat sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran fisik.
Terakhir, agar tubuh tetap sehat dan bugar, maka biasakan olahraga secara teratur, terutama di pagi hari, apalagi saat sedang puasa, biasanya rasa ngantuk di pagi hari setelah makan sahur, sulit dibendung. Untuk itu dengan melakukan olahraga di pagi hari selain bisa menjaga kebugaran fisik, juga efektif mencegah ngantuk di pagi hari.