Mental Illness, Berbahaya Kah?

Firasyan Daffa Ragilliendra
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
25 November 2022 18:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firasyan Daffa Ragilliendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini masalah mengenai kesehatan mental seperti mental illness bukan menjadi hal yang asing bagi kebanyakan orang. Bahkan, tidak jarang sebagian masyarakat yang kemudian melakukan self diagnose bahwa mereka memiliki gangguan pada kesehatan mental. Padahal, tidak semua kesedihan, keputusasaan, kekecewaan, dan ketakutan bisa disebut sebagai penyakit mental.
ADVERTISEMENT
Supaya kita dapat memahami lebih dalam apa yang dimaksud dengan mental illness, simak informasi berikut ini.
Picture from Pexels

Apa Itu Mental Illness?

Penyakit mental atau yang biasa disebut dengan mental illness mengacu pada berbagai kondisi kesehatan mental, penyakit mental adalah gangguan yang dapat memengaruhi suasana hati, pemikiran dan perilaku pada seseorang.
Penyakit mental dapat berkisar dari gangguan ringan yang berlangsung hanya selama beberapa minggu hingga penyakit parah yang dapat berlangsung seumur hidup dan menimbulkan penyakit serius.
Diagnosis penyakit mental baru dapat dibuat ketika tanda dan gejala yang terus-menerus terjadi secara berkelanjutan sehingga dapat menyebabkan stres dan mengganggu kemampuan kita dalam melakukan pekerjaannya.

Gejala Penyakit Mental

Setiap jenis penyakit mental memiliki serangkaian gejala yang berbeda. Misalnya, diet ekstrem yang berujung pada penurunan berat badan mungkin merupakan tanda bahwa seseorang mengalami gangguan makan atau eating disorder. Atau ketika seseorang mulai mendengar suara-suara yang hanya bisa didengar oleh orang itu sendiri bisa menjadi tanda seseorang mengalami psikosis. Perasaan putus asa yang berkelanjutan setelah melahirkan bisa menjadi tanda seseorang yang mengalami depresi berat pasca melahirkan. Orang dengan kecemasan atau anxiety akan memiliki kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan, dan orang dengan depresi akan mengalami kesedihan yang berkepanjangan atau dalam suasana hati yang buruk sepanjang saat. Contoh-contohnya antara lain:
ADVERTISEMENT

Penyebab Penyakit Mental

Para peneliti hingga sekarang masih berusaha memahami apa yang menjadi penyebab munculnya masalah penyakit mental. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyakit mental bisa terjadi dikarenakan berbagai faktor seperti genetika, cara kerja otak maupun lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
1. Faktor genetik:
Penyakit mental dapat diwariskan dari garis keturunan. Contohnya jika kita memiliki anggota keluarga dekat dengan penyakit mental maka risiko untuk terkena penyakit mental akan meningkat.
2. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol:
Mengonsumi minuman beralkohol, penyalahgunaan obat-obatan, paparan zat kimia berbahaya dan beracun dapat berisiko menyebabkan gangguan mental. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat memicu gangguan bipolar atau psikosis. Obat-obatan seperti kokain, mariyuana, dan amfetamin dapat menyebabkan paranoia.
3. Lingkungan sekitar:
pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan seperti pelecehan atau tindak kekerasan dari orang sekitar kita dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit mental.

Jenis-Jenis Mental Illness

Penyakit mental memiliki jenis yang beragam, berikut adalah jenis-jenis dari penyakit mental yang paling sering dialami, diantaranya:
ADVERTISEMENT
1. Depresi:
Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. (Gerald C. Davison 2004). Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah.
2. Gangguan Bipolar:
Gangguan bipolar adalah suatu bentuk gangguan yang terjadi ketika kondisi suasana hati berubah-ubah secara signifikan dan ekstrem. Namun hingga saat ini, penyebab pasti dari bipolar belum dapat diketahui, tetapi dipastikan kecenderungan genetik dan faktor lingkungan bisa menjadi salah satu penyebabnya.
3. Eating Disorder:
Eating disorder atau biasa dikenal dengan gangguan pada pola makan adalah gangguan perilaku makan tidak normal pada seseorang yang menyebabkan dampak negatif pada kesehatan, emosi, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari
ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Mengatasi Mental Illness?

Penyakit mental bisa diobati, dan kebanyakan orang yang memiliki penyakit mental pulih sehingga dapat menjalani hidup yang produktif dan bahagia.
Jenis perawatannya berbeda untuk setiap jenis penyakit mental dan dapat bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan penyakit. Seperti:
1. Psikoterapi:
Psikoterapi adalah metode yang umum digunakan untuk menangani berbagai gangguan mental dan masalah emosional. Metode ini diberikan oleh seorang terapis profesional yang ahli di bidang kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
2. Obat-obatan:
Jenis obat-obatan yang dapat diberikan untuk masalah mental illness adalah obat resep yang dapat membantu meredakan gejala penyakit mental. Obat yang paling sering diresepkan adalah antidepresan, yang dapat digunakan untuk kecemasan atau depresi. Antimania dapat digunakan untuk gangguan bipolar, dan obat antipsikotik digunakan untuk skizofrenia atau psikosis.
ADVERTISEMENT
3. Perubahan gaya hidup:
Pola hidup sehat dapat membuat perbedaan bagi kesehatan mental seseorang Olahraga dapat membantu meredakan atau mencegah kecemasan atau depresi. Menghindari obat-obatan terlarang dan alkohol, serta diet sehat dengan pola nutrisi yang baik.

Sehingga dapat kita disimpulkan bahwa mental illness merupakan gangguan mental serius yang harus segera ditangani dengan adanya bantuan profesional.