Disabilitas Menggapai Mimpi

Fery N Irawan
Instruktur dan Editor
Konten dari Pengguna
21 Februari 2021 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fery N Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyandang Disabilitas membuka usaha Coffee shopp. Foto diambil sebelum pandemi.
zoom-in-whitePerbesar
Penyandang Disabilitas membuka usaha Coffee shopp. Foto diambil sebelum pandemi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyandang Disabilitas!
Apa yang terbesit dibenak sobat soal disabilitas? Yup, suatu kekurangan atau keterbatasan. Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman-teman Disabilitas yaitu Ahmad Nabil, Heru Hermawan, Cik Tun, Muhayat, Syarif mereka adalah Penyandang Disabilitas Fisik. Sebelum bercerita lebih jauh tentang mereka saya akan memberikan sedikit informasi tentang Disabilitas atau Difabel.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di Indonesia kita mengenal atau menggunakan istilah ketunaan. Namun sejak tahun 2016, Pemerintah mengesahkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang salah satunya menyebutkan ragam disabilitas.
Menurut undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Undang Undang ini mengatur tentang penyandang disabilitas, termasuk salah satunya menyebutkan ragam penyandang disabilitas yaitu disabilitas fisik, disabilitas sensorik, disabilitas mental, disabilitas intelektual, dan disabilitas ganda.
Yuk..! sobat kita mengenal ragam disabilitas, agar tidak salah lagi.
ADVERTISEMENT
Penyandang Disabilitas Fisik antara lain : Amputasi, Lumpuh Layuh atau Kaku, Paraplegi, Cerebral Palsy, Akibat Stroke, Akibat Kusta
Penyandang Disabilitas Intelektual antara lain : Down Syndrome, Cretinisme/Stanted, Microcephali, Macrocephali
Penyandang Disabilitas Mental antara lain : Skizofrenia, Demensia, Afektif Bipolar, Retardasi Mental
Penyandang Disabilitas Sensorik antara lain : Disabilitas Netra, Disabilitas Rungu (Tuli) dan Disabilitas Wicara (Bisu)
Selanjutnya Penyandang Disabilitas Ganda yaitu keadaan dimana terdapat dua atau lebih ragam disabilitas.
Nah..! sekarang sudah tau kan tentang Ragam Disabilitas
Yukk! kita Lanjut ke teman-teman saya yang diawal tadi saya ceritakan.
Ahmad Nabil adalah penyandang disabilitas fisik yang tidak mempunyai kaki. Heru Hermawan adalah penyandang disabilitas fisik kaki kaku lambat dalam berjalan, Cik Tun adalah penyandang disabilitas fisik kedua tangan jari jemari tidak lengkap serta kaki kanan menggunakan kaki palsu, Muhayat adalah penyandang disabilitas fisik kedua kaki bengkok kedalam, sedangkan Syarif adalah Penyandang Disabilitas Fisik kaki kanan dan tangan kanan kaku.
ADVERTISEMENT
Walaupun memiliki keterbatasan secara fisik namun mereka memiliki impian yaitu mendirikan sebuah coffeeshop kecil-kecilan dipinggir jalan. Impian itu ingin mereka wujudkan karena sulitnya mencari pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
Melihat bisnis kedai kopi yang menjamur tidak menyurutkan semangat mereka dalam menggapai mimpi, justru itu menjadi pelecut bagi mereka untuk memperlihatkan kesetaraan bahwa disabilitas juga bisa. Mereka pun belajar cara meracik kopi serta varian rasanya secara otodidak melalui Youtube. Hingga pada awal tahun 2020 impian itu pun terwujud dengan modal patungan, percaya diri dan semangat. Coffeshop dibuka dengan konsep foodtruck dan diberi nama “Kita Cinta Coffee”.
Ada berbagai varian rasa yang berhasil mereka sajikan diantaranya : Kopi Susu Gula Aren, Vanilla Latte, Pappermint Latte dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Untuk memasarkan produknya mereka hadir disetiap ada event baik disekolah ataupun di balai-balai kota. Kian hari usaha mulai membuahkan hasil dan usaha mereka dapat sambutan hangat dari para pecinta kopi. Mereka pun mulai menjelajah media sosial untuk memasarkan produknya seperti Instagram, Tokopedia, shopee.
Untuk mengembangkan usaha tidak berhenti sampai disitu, karena semangat mereka yang tak pernah padam untuk membuktikan kesetaraan, mereka dapat perhatian dari beberapa kalangan dan dibantu tempat usaha yang permanen tanpa harus menyewa.
Bertahan dimasa Pandemi
Hari-hari usaha mulai meningkat dan mereka berencana membuka cabang dibeberapa daerah sekitar Kota Bogor untuk membantu peluang usaha teman-teman disabilitas lainnya namun apa daya hal yang tidak disangka-sangka datang yaitu wabah corona. Akhirnya pupus harapan untuk membuka cabang. Foodtruck pun tidak bisa jalan karena kegiatan event dibatasi bahkan tidak ada lagi. Namun mereka tetap semangat dan selalu bersyukur karena bisa bertahan ditengah pandemi seperti saat ini. Mereka masih bisa menjalankan usahanya ditempat yang permanen yang beralamatkan di jalan Dewi Sartika, RT.4/RW.5, Cawang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Harapannya semoga wabah ini segera berakhir dan bisa menjalankan usaha foodtruck lagi dan bisa membuka cabang “Kita Cinta Coffee” dibeberapa daerah di Indonesia untuk membantu teman-teman disabilitas lainnya, Tutup Ahmad Nabil.