Pendidikan Kaum Mustadafin : Meretas Kesetaraan

FATA AZMI
Guru Sekolah Dasar, Fasilitator Kelas Peradaban, Mahasiswa Magister Aqidah dan Filsafat Islam Pascasarjana STFI SADRA,
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2023 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FATA AZMI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber:pixabay
zoom-in-whitePerbesar
sumber:pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hidup di dunia yang kompleks ini, kita tidak bisa mengabaikan keberadaan kaum mustadafin atau kaum tertindas. Mereka adalah kelompok masyarakat yang seringkali terpinggirkan dan tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan martabat mereka adalah melalui pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu kesempatan dan mengubah nasib seseorang. Namun sayangnya, kaum mustadafin seringkali tidak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, seperti keterbatasan ekonomi, lingkungan yang tidak kondusif, dan diskriminasi sosial.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi akses pendidikan bagi kaum mustadafin adalah keterbatasan ekonomi. Banyak dari mereka yang hidup dalam kemiskinan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi biaya pendidikan. Mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk ditembus. Oleh karena itu, diperlukan adanya program-program pendidikan yang dapat memberikan bantuan finansial kepada mereka, seperti beasiswa atau program pendidikan gratis dengan kualitas yang dapat bersaing dengan sekolah mereka yang "beruang".
Bantuan pendidikan bagi kaum mustadafin tidak hanya perihal bantuan finansial semata, tetapi bagaimana bantuan yang diberikan tepat guna dan sasaran dengan adanya pendampingan yang intensif pasca bantuan itu diberikan jangan sampai bantuan yang diberikan malah menjadikan kondisi mereka terbuai dan tidak mau keluar bahkan ketergantungan pada bantuan yang ada . Untuk itu program pendampingan ini harus fokus pada pembangunan pribadi dan karier mereka. Dengan harapan dapat mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lingkungan yang tidak kondusif juga menjadi hambatan bagi kaum mustadafin dalam mendapatkan pendidikan. Banyak dari mereka tinggal di daerah terpencil atau perkotaan yang kurang berkembang. Faasilitas pendidikan yang memadai seringkali tidak tersedia di tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membangun infrastruktur pendidikan yang memadai di setiap daerah terlebih daerah-daerah terpencil. Selain itu, program pendidikan non-formal juga dapat menjadi alternatif bagi mereka yang sulit mengakses pendidikan formal walaupun penulis meyakini istilah sekolah formal dan non formal menjadikan dikotomi yang sangat pelik dalam dunia pendidikan. .
Diskriminasi sosial juga menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi akses pendidikan bagi kaum mustadafin. Mereka seringkali menjadi korban prasangka dan stereotip negatif dari masyarakat. Hal ini membuat mereka sulit mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya program-program pendidikan yang menekankan pada inklusi dan penghapusan diskriminasi dalam sistem pendidikan. Guru dan tenaga pendidik juga perlu dilatih untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan potensi setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau status sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Gerakan sosial dan pemberdayaan masyarakat
sumber; canva
Gerakan sosial dan pemberdayaan manusia adalah dua hal yang saling terkait dan memiliki peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan kaum mustadafin di Indonesia. Gerakan sosial dapat diartikan sebagai upaya kolektif yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai perubahan sosial yang lebih baik. Sedangkan pemberdayaan merupakan proses yang bertujuan untuk memberikan kekuatan dan kemandirian kepada individu atau kelompok dalam mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Di tengah kondisi kemiskinan yang masih menjadi masalah serius di Indonesia tidaklah cukup meenggantungkan diri pada pelukan pemerintah perlu gerakan sosial yang dapat menjadi sarana efektif untuk menggalang dukungan dan memobilisasi masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan. Gerakan sosial ini dapat melibatkan berbagai aktor seperti organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, dan individu yang peduli terhadap nasib masyarakat miskin yang mana sinergitas ini dapat menjadi gerakan yang mendidik dan mencerakan
ADVERTISEMENT
Gerakan sosial tidak hanya sebatas memberikan bantuan semata, tetapi juga harus diiringi dengan upaya pemberdayaan. Pemberdayaan manusia menjadi sangat penting agar masyarakat miskin dapat keluar dari lingkaran kemiskinan secara berkelanjutan. Pemberdayaan ini meliputi pendidikan, pelatihan keterampilan, dan akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan gerakan sosial dan pemberdayaan manusia dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi kaum mustadafin. Dalam menghadapi tantangan pengentasan kemiskinan, gerakan sosial dan pemberdayaan manusia menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Prioritas di iklim yang tandus
sumber:canva
Pendidikan kaum terpinggirkan harus menjadi prioritas bagi negara dan masyarakat dengan 20 % anggaran APBN yang disiapkan untuk memenuhi amanat undang-undang, mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka adalah bagian penting dari bangsa ini dan memiliki potensi yang tidak boleh disia-siakan. Dengan memberikan akses pendidikan yang sama kepada mereka, kita dapat membantu mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendidikan juga dapat menjadi alat untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap kaum mustadafin. Melalui pendidikan, kita dapat mengajarkan nilai-nilai toleransi, persamaan, dan keadilan kepada generasi muda. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif , adil dan berkemajuan.
Pendidikan kaum mustadafin bukan hanya tentang memberikan akses, tetapi juga tentang memberikan kesempatan untuk mereka berkembang dan menggapai impian mereka. Mari bersama-sama berjuang untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Kita harus berkomitmen untuk mengangkat martabat kaum tertindas melalui pendidikan, karena mereka adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa ini.
Kita tak bisa lagi hanya menjadi penonton yang apatis. Saatnya bersama-sama mengambil langkah progresif dan berani menghadapi realitas pahit bahwa pendidikan yang tidak merata hanya memperdalam kesenjangan dan mengaburkan masa depan kita. Pendidikan harus menjadi alat pembebasan yang menghapus batas dan memungkinkan setiap individu mencapai potensinya. Saatnya untuk berubah, bergerak, dan memastikan bahwa setiap anak bangsa memiliki hak yang sama atas pendidikan berkualitas.
ADVERTISEMENT