Idul Adha: Nilai-nilai yang Dapat Diambil oleh Generasi Muda Melalui Kurban

Fajry Fitrah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juli 2023 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajry Fitrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
sumber: pixabay
Idul Adha merupakan salah satu hari raya penting bagi umat Islam. Pada hari raya ini, umat muslim melakukan ibadah salat Idul Adha dan melaksanakan kurban. Kurban merupakan salah satu kegiatan yang paling ditunggu saat hari raya Idul Adha. Kurban adalah pemotongan hewan yang bertujuan untuk melaksanakan ibadah. Kurban bermakna perilaku mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan cara mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah (Simanjuntak, 2019). Kurban memiliki makna pengorbanan yang bertujuan supaya umat muslim memiliki rasa syukur serta lapang dada atas segala cobaan dan nikmat yang diberikan oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Kurban berarti menyembelih hewan unta, sapi, atau kambing pada hari raya Idul Adha dan pada tiga hari tasyriq sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (Ghufron, 2011). Hewan kurban yang biasa digunakan di Indonesia yaitu sapi dan kambing. Hal tersebut dikarenakan peternak di Indonesia lebih banyak memelihara sapi dan kambing dibandingkan dengan unta. Pada saat pemotongan hewan kurban merupakan momen yang paling ditunggu, banyak sekali warga yang ingin melihat proses pemotongan hewan kurban.
Idul Adha bukan hanya mengajarkan kita untuk kurban, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai yang berharga di dalamnya. Dan sebagai generasi muda sudah seharusnya memaknai nilai yang terkandung dalam Idul Adha. Berikut beberapa nilai yang bisa kita ambil dalam perayaan Idul Adha.
ADVERTISEMENT
1. Bentuk ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT
Kurban berasal dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS yang datang dari mimpi untuk memenggal leher putranya yaitu Nabi Ismail AS. Meskipun ini merupakan ujian yang sangat berat bagi Nabi Ibrahim, dia tetap melakukan perintah tersebut untuk menunjukkan ketundukan dan pengorbanan kepada Allah SWT. Pengorbanan juga merupakan suatu tindakan yang dilakukan atas kesadaran serta hati yang tulus. Pengorbanan mengajarkan ketulusan dalam melakukan segala hal dan bisa menerima segala hal dalam kehidupan mau itu kekecewaan, kesedihan, bahkan kebahagiaan. Makna ini mengajarkan umat Islam untuk mengorbankan hal-hal yang berharga untuk menunjukkan ketaatan dan cinta kepada Allah SWT. Sebagai generasi muda, pengorbanan juga merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.
ADVERTISEMENT
2. Rasa syukur atas nikmat Allah SWT
Dari kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk memenggal leher putranya dan setelah melakukan perintah tersebut, dengan kuasa Allah putranya digantikan oleh seekor domba. Peristiwa tersebut merupakan pengingat bagi umat Islam bahwa nikmat yang diterima manusia adalah pemberian dari Allah, termasuk hewan kurban yang juga pemberian dari Allah. Maka dari itu, sebagai hamba-Nya kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Hal ini juga merupakan pembelajaran bagi generasi muda untuk selalu bersyukur atas apa yang didapat dan berpikir bahwa nikmat tersebut datang atas karunia Allah SWT.
3. Keikhlasan dalam melakukan perintah Allah SWT
Seperti kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintah untuk memenggal leher putranya dan rela melakukannya untuk menunjukkan kepatuhannya kepada Allah SWT. Kisah tersebut mengajarkan agar kita selalu ikhlas untuk melakukan dan menjalankan perintah yang diberikan oleh Allah SWT. Seperti saat berkurban, sebagai generasi muda sebaiknya melakukan kurban dengan tujuan hanya untuk Allah dan tidak berharap pujian ataupun pengakuan dari orang lain. Menurut Ahmad Mustofa Al Maraghi dalam Tafsirnya Al Maraghi, kita harus ikhlas dalam berkurban karena Allah-lah yang memelihara dan menganugerahkan segala nikmat-nikmat yang tak terhitung banyaknya yang belum tentu diperoleh oleh orang lain (Maulana, 2017). Oleh karena itu, keikhlasan dan ketulusan hati menjadi salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah kurban.
ADVERTISEMENT
4. Berbagi kebaikan kepada sesama
Perayaan Idul Adha menjadi suatu dorongan umat Islam untuk berbagi kepada sesama. Setelah melakukan pemotongan hewan kurban, dagingnya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan. Ini mengajarkan generasi muda untuk selalu berbagi dan memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Berbagi juga bisa memberi kebaikan antara satu dengan yang lain.
5. Solidaritas dan kebersamaan
Kegiatan yang dilakukan pada saat Idul Adha memberikan pelajaran yang berharga bagi generasi muda. Perayaan Idul Adha memberikan rasa kekeluargaan, dari mulai salat Idul Adha bersama hingga waktu penyembelihan hewan kurban. Pelaksanaan kurban memberikan semangat gotong royong untuk bekerja sama membantu jalannya proses kegiatan pemotongan hewan kurban. Setelahnya membagikan daging kurban kepada tetangga dan yang lainnya membuat ikatan sosial dalam masyarakat semakin kuat serta menciptakan lingkungan yang adil dan saling mendukung.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dilakukan pada hari raya Idul Adha memiliki makna dan nilai yang sangat penting, terutama bagi generasi muda. Kegiatan Idul Adha memberikan nilai pengorbanan, rasa syukur, keikhlasan, berbagi kepada sesama, dan kebersamaan dalam kehidupan. Hal tersebut mengajarkan generasi muda untuk bisa memiliki jiwa kemanusiaan dan patuh terhadap perintah yang diberikan. Melalui kurban, Allah juga mengajarkan pengorbanan agar bisa mengikhlaskan segala hal yang kita cintai untuk pergi dan juga selalu patuh serta tulus dalam mengerjakan kewajiban yang diperintah Allah SWT. Dan Allah SWT juga berpesan agar melakukan segala hal dengan tujuan hanya kepada Allah SWT.
Daftar Pustaka
Ghufron, A. (2011). Tuntutan Berkurban dan Menyembelih Hewan (Lihhiati (ed.); cet. 1). AMZAH.
ADVERTISEMENT
Simanjuntak, D. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Berkurban. Jurnal Al-Maqasid, 5(2), 258–270. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.24952/almaqasid.v5i2.2095
Maulana, E. L. (2017). MAKNA QURBAN DALAM PERSPEKTIF HADITS. (Skripsi,Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung). https://www.mendeley.com/catalogue/7b8f5a30-2309-32d1-84c5-767770cad938/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.5&utm_campaign=op-en_catalog&userDocumentId=%7B031c4da3-f431-40da-aceb-c1b4cfdbe118%7D