Bukit Peramun, Pesona Wisata Hutan Digital

Esti Wisnawati
Pranata Humas BRIN
Konten dari Pengguna
22 Mei 2022 13:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Esti Wisnawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puncak Bukit Peramun (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Bukit Peramun (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukit Peramun, Potensi Wisata Belitung
Rasanya saya ingin terus berada di tempat ini, di bukit yang penuh makna, penuh inspirasi. Saya teringat dengan momen pertama kali menginjakkan kaki di rerumputan hijau, luas, dengan ketinggian sedang. Bukit peramun adalah bukit penuh pesona karena diberkahi dengan keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi.
ADVERTISEMENT
Bukit Peramun berasal dari kata “peramuan”, banyak jenis pohon yang ada di sini dapat dimanfaatkan sebagai bahan herbal atau ramuan yang telah dilakukan secara turun menurun oleh masyarakat di sekitar. Daya tarik lain batu granit raksasa yang ada di tengah hutan. Seperti spot batu kembar yang menjadi persinggahan wisatawan sebelum menuju puncak bukit.
Belitung memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya Bukit Peramun yang menawarkan wisata alam, wisata edukasi, dan wisata petualangan. Bukit ini berada di desa Air Selumar Belitung, pada ketinggian 129 mdpl. Lokasi ini sangat strategis karena berada di kawasan segi tiga emas pengembangan wisata Belitung.
Bukit Peramun dibuka pada 2017 sebagai kawasan ekowisata yang mengusung ekowisata hutan berbasis digital. Menyasar generasi muda, wisatawan lokal dan nasional yang tertarik dengan alam dan ingin mempelajari flora dan fauna yang ada. Aplikasikan teknologi virtual guide ini sangat memanjakan pengunjung dalam berwisata dan ini menjadi keunggulan Bukit Peramun.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Menuju Bukit Peramun
Setelah menyelesaikan kunjungan ke Wakil Bupati Belitung Timur, atas saran beliau kami melakukan kunjungan wisata ke Bukit Peramun. Hari sudah menjelang sore, kami sangat berharap bisa sampai sebelum matahari tenggelam, agar kami dapat sampai di puncak Bukit Peramun. Mobil yang kami tumpangi segera meluncur menuju Bukit Peramun.
Jalan yang dilalui mulus, beraspal dan sepi. Kendaraan yang kami tumpangi dapat melaju dengan lancar. Kiri dan kanan jalan didominasi oleh perkebunan. Setelah menempuh perjalanan lebih dari satu jam tibalah kami di tujuan.
Begitu turun dari kendaraan, pandangan saya langsung menyapu seluruh pemandangan indah, hijau nan asri di hadapan kami. Ingin rasanya segera berlari masuk ke lokasi menikmati pesona liar yang ada.
ADVERTISEMENT
Menikmati Keindahan Alam Bukit Peramun
Wisatawan menaiki mobil terbang (Dok. Pribadi)
Kedatangan kami disambut dengan angkot berwarna biru bertuliskan ucapan selamat datang Bukit Peramun. Tak jauh dari situ terdapat bangunan seperti pondok yang berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh informasi terkait potensi Bukit Peramun. Informasi yang diperlukan diletakkan di bagian depan bangunan dilengkapi dengan foto-foto dan cara yang menarik, sehingga mengundang wisatawan untuk singgah dan membacanya.
Setelah melewati pintu gerbang, kami mulai memasuki jalan menanjak mengikuti pemandu. Kami hanya mengikuti jalur yang sudah ada, jalur yang rapi, bersih dan tertata. Bukit yang sangat menawan.
Bagi wisatawan yang hobi berpetualang harus mencoba ke sini, perjalanan yang cukup menantang menembus hutan lindung untuk mencapai puncak Bukit Peramun. Jalur yang menanjak dengan kemiringan 35 derajat dan waktu tempuh tidak kurang dari 30 menit cukup menguras tenaga.
ADVERTISEMENT
Namun dengan disuguhkannya batu granit serta beragam tumbuhan endemik yang bertebaran di sana, serta tempat persinggahan yang dapat digunakan sebagai spot foto, seperti jembatan merah dan rumah Hobbit, sehingga membuat perjalanan ini menjadi menyenangkan.
Sesekali saya berhenti sejenak untuk mengamati tumbuhan yang menarik perhatian, atau membaca informasi yang bertebaran di sepanjang perjalanan. Tidak hanya mengenai tumbuhan tetapi juga nasihat yang penting diikuti oleh wisatawan.
Saya sangat mengagumi kecanggihan Bukit Peramun, yang dapat memberikan informasi digital melalui QR Code. Hanya dengan scan QR Code menggunakan gawai, informasi tentang tumbuhan di sini akan segera diketahui.
Bukit Peramun menjadi salah satu desa paling mutakhir di Indonesia. Karena mengaplikasikan sistem QR Code untuk memperkenalkan jenis dan manfaat tanaman di sana dan virtual guide dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris).
ADVERTISEMENT
Kawasan ini berbasis lingkungan dengan keasrian alamnya yang didominasi oleh pepohonan dan mampu mewujudkan pengetahuan bagi mereka yang datang ke kawasan tersebut. Di tempat ini pengunjung akan mendapatkan benefit berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. Dua manfaat sekaligus akan didapatkan oleh para pengunjung, melakukan wisata alam sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan secara rileks.
Bukit Peramun merupakan satu-satunya hutan yang tersisa di desa Air Selumar Belitung, yang lainnya sudah habis digunduli untuk pertambangan timah. Di Bukit ini terdapat 12 titik mata air yang dimanfaatkan ribuan masyarakat sekitar. Agar mata air tetap bisa dimanfaatkan, masyarakat yang peduli dengan lingkungan berusaha untuk menyelamatkannya.
Di puncak, wisatawan dapat menikmati keindahan alam, kita akan menyaksikan hamparan bak permadani hijau, terbentang di depan mata. Menyejukkan mata, rasa letih dan napas yang tersengal-sengal akan sirna. Udara segar masuk ke dalam rongga hidung, terserap dalam setiap aliran darah dan rasa gerah berubah menjadi sejuk yang menyegarkan tubuh.
ADVERTISEMENT
Kita dapat menikmati karunia Sang Maha Pencipta sambil berfoto di sekitar batu granit dengan berbagai fasilitas yang disiapkan mulai dari mobil, sepeda ontel, hingga puncak pohon yang dipangkas untuk tempat berfoto. Jika cuaca bersahabat, wisatawan juga bisa menikmati sunset di sana.
Bukit Peramun memiliki flora dengan 147 jenis pohon, 8 jenis anggrek, 30 jenis lumut, 9 jenis jamur dan 4 jenis Nepenthes. Sedangkan fauna, 15 spesies mamalia, 3 spesies primata termasuk pelilean (tarsius), 8 spesies ular, 6 spesies amfibi, 24 spesies burung, 17 spesies ikan dan 11 spesies serangga.
Flora dan fauna yang berharga tinggi tersebut akan menjadi sejarah jika tanpa perlindungan yang purna. Model pesona wisata hutan digital yang diterapkan di area Bukit Peramun diharapkan menjadi cara lain menjaga eksistensi hutan dan tidak habis dimakan pertambangan timah. (ew)
ADVERTISEMENT