Emansipasi Wanita, Pengukir Jepara Tak Hanya Laki-laki

Erina  Nur Azizah
Mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan
Konten dari Pengguna
10 Februari 2021 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erina Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar pengukir kayu Jepara
zoom-in-whitePerbesar
Gambar pengukir kayu Jepara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jepara merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan ukiran kayu. Jepara dijuluki kota ukir. Banyak sekali sentra ukir yang menghasilkan berbagai kerajinan ukiran kayu. Kerajinan ukir Jepara sudah dikenal hampir ke seluruh penjuru dunia. Hal tersebut merupakan potensi bagus yang harus dikembangkan dari generasi ke generasi agar tidak hilang dan tetap terjaga cinta, baik kota Jepara sebagai kota ukir di mata bangsa dan dunia.
ADVERTISEMENT
Kota dengan jumlah penduduk yang lebih dari satu juta dua ratus jiwa tidak semuanya bergantung pada industri kerajinan ukiran kayu. Mata pencaharian penduduk Jepara lainnya berasal dari sektor pertanian, kelautan dan yang paling terkenal adalah sektor industri kerajinan mebel ataupun ukiran. Namun, sebagian penduduk bergantung pada industri kerajinan mebel dan ukiran kayu. Selain dikenal sebagai kota ukir, Jepara juga dikenal sebagai Bumi Kartini. Hal tersebut dikarenakan sejarah kebangkitan perempuan.
ilustrasi pixabay.com
Sosok emansipasi wanita yang tidak asing lagi didengar oleh khalayak ramai adalah Ibu Kartini. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan pelopor kebangkitan perempuan pribumi. RA Kartini adalah pelopor adanya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dan panutan bagi perempuan Jepara bahwa gender tidak menghalangi mereka untuk berkarya bahkan setiap tanggal 21 april diperingati untuk mengenang jasa-jasa perjuangannya.
ADVERTISEMENT
Dengan gelar sebagai kota ukir dan Bumi Kartini, pengukir di Jepara tidak hanya para laki-laki saja melainkan para wanita juga ikut andil dalam pembuatan kerajinan ukiran kayu. Hal tersebut merupakan bukti perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Oleh karena itu, menjadi pengukir tidak hanya laki-laki saja dan menjadi keunikan tersendiri di kota Jepara.
Karya ukiran kayu para perempuan Jepara tidak kalah jauh dengan pengukir laki-laki pada umumnya. Para perempuan tidak hanya menganggap bahwa mengukir merupakan kegiatan membuat suatu karya saja, melainkan juga dapat membantu meningkatkan perekonomian dalam sektor industri mebel dan ukiran. Bahkan ada yang menganggap bahwa mengukir merupakan hobi yang sangat diminati dan juga dapat mempertahankan kesenian yang ada di Jepara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting halnya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air generasi penerus bangsa dengan melestarikan budaya dan kesenian.