Spider-Man: No Way Home Adalah Film Superhero dengan Fan Service Terdahsyat

Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Mahasiswa tingkat akhir di UPNV Jakarta.
Konten dari Pengguna
22 Desember 2021 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Endrapta Ibrahim Pramudhiaz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teaser trailer Spider-Man: No way Home. Foto: Youtube/Marvel Studios
zoom-in-whitePerbesar
Teaser trailer Spider-Man: No way Home. Foto: Youtube/Marvel Studios
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SPOILER ALERT! Jangan baca tulisan ini jika kamu belum menonton film Spider-Man: No Way Home.
ADVERTISEMENT
Saya ingat sekali pengalaman pertama kali saya menonton Avengers: Endgame di bioskop. Saat itu, semua orang di studio teriak tidak karuan saat para superhero berdatangan, tepuk tangan bertebaran ketika Captain America berhasil mengangkat Mjolnir milik Thor, sampai bunyi “srot, srot, srot” dari hidung banyak orang terdengar nyaring usai Tony Stark mengembuskan nafas terakhirnya. Pengalaman itu semua sangat menakjubkan. Namun, perlu saya garisbawahi bahwa itu semua bisa terjadi berkat fan service yang benar-benar memanjakan mata.
Saya kira tidak akan ada lagi film dengan fan service sedahsyat Avengers: Endgame. Ternyata saya salah. Spider-Man: No Way Home berhasil memuncaki daftar itu.
Bagaimana tidak? Semua Peter Parker dari film Spider-Man yang lalu muncul di satu film yang sama untuk melawan….. Semua musuh dari film Spider-Man yang lalu!
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, banyak juga referensi-referensi kecil yang juga melengkapi indahnya fan service yang diberikan. Sebut saja seperti Charlie Cox yang kembali memerankan Matt Murdock alias Daredevil setelah sebelumnya memerankan karakter tersebut di serial Netflix miliknya. Ia muncul hanya untuk beberapa menit, namun impact-nya sangat luar biasa.
Memang tidak dapat dipungkiri kalau Avengers: Endgame yang kini menduduki posisi kedua film dengan pendapatan terbesar, sukses dalam menampilkan adegan-adegan fan service. Para superhero kembali berdatangan, cameo yang tak disangka, anggota Avengers kembali ke masa lalu (dimana mereka mengunjungi film lamanya), dan segudang referensi dari komik. Tetapi, semua itu hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mengikuti Marvel Cinematic Universe (MCU) sejak lama. Orang awam tidak akan memiliki rasa emosional yang tinggi ketika Captain America meneriakkan “Avengers, Assemble!” ketika mereka hendak menyerang Thanos dkk.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan Spider-Man: No Way Home. Saya yakin 100% kalau orang yang tidak mengikuti MCU sejak lama akan sama terharunya dengan mereka yang hobi dan fanatik dengan MCU.
Kembalinya Tobey Maguire menjadi salah satu fan service yang bisa dinikmati semua kalangan. Orang-orang yang menonton film ini tanpa mengikuti perkembangan berita terbaru MCU pastinya tidak akan tahu mengenai rumor-rumor yang beredar. Kalaupun tahu, kemungkinan besar hanya akan dianggap angin lalu. Saat akhirnya mereka melihat Tobey Maguire muncul dari portal yang dibuka oleh Ned, saya rasa pasti orang tersebut akan menganga atau setidaknya mengangguk-angguk kegirangan. Memang, mereka bisa dibilang bukan bagian dari “fans”, tapi di dalam lubuk hati terdalam, pasti Spider-Man Tobey Maguire sudah menjadi bagian hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Apalagi filmnya diulang-ulang mulu di bioskop Trans TV. Gimana nggak menjadi bagian hidupnya? Mustahil jika tidak!
Kemudian ada Andrew Garfield yang kembali menjadi Spider-Man. Nah, kalo ini pasti fansnya Andrew Garfield yang akan kegirangan. Memiliki paras dan tampang yang rupawan, tidak mungkin kalau mantannya Emma Stone ini tak memiliki basis fans yang besar. Para penggemar dia ini tentunya menjadikan dwilogi The Amazing Spider-Man sebagai film yang selalu diulang-ulang di Netflix.
Ketika Andrew Garfield muncul, meledak pasti teriakan histeris para penggemarnya. Baik yang memang mengikuti MCU atau yang tidak. Terlebih lagi, ada satu adegan di mana Spider-Man Andrew Garfield menyelamatkan Michelle Jones yang jatuh dari atas konstruksi. Di situ, penonton di tempat saya langsung teriak-teriak karena apalagi kalau bukan teringat dengan adegan ia gagal menyelamatkan Gwen di film The Amazing Spider-Man 2. Untungnya, di sini ia berhasil menangkap Michelle Jones dan menangis karena keberhasilannya. Pasti keinget sama almarhumah, ya?
ADVERTISEMENT
Nah, fan service yang dihadirkan dalam bentuk referensi-referensi kecil juga turut membahagiakan mereka yang memang penggemar Marvel secara keseluruhan. Bukan hanya MCU, namun semua medium yang dimiliki oleh Marvel. Ada referensi ke Miles Morales, penutup kepala Green Goblin yang akurasinya dengan komik harus diacungi jempol, dan terakhir yang membuat saya meneteskan air mata adalah kutipan ikonik dari para walinya Peter Parker “With great power, comes great responsibility” akhirnya terucap dari mulut Bibi May.
Akhir kata, saya beri apresiasi setinggi-tingginya untuk film Spider-Man yang ini. Bukan karena cerita, animasi, atau unsur lainnya, melainkan fan service-nya yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tidak hanya yang penggemar garis keras MCU, namun mereka yang bukan penggemar juga bisa menikmati fan service ini.
ADVERTISEMENT