Ambisumer, Fenomena Makan Hemat Demi Beli Barang Mewah di Korea Selatan

Elvina Muliani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen di Universitas Catur Insan Cendekia
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 5:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elvina Muliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Menggunakan barang mewah. (Photo by Sora Shimazaki. Pexels: https://www.pexels.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Menggunakan barang mewah. (Photo by Sora Shimazaki. Pexels: https://www.pexels.com/)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, perilaku menghemat yang ekstrem dan mengurangi konsumsi demi membeli barang-barang mewah menjadi suatu fenomena baru dalam masyarakat Korea Selatan. Banyak dari masyarakat Korea Selatan merelakan sebagian besar penghasilannya untuk membeli barang-barang mewah seperti tas, jam tangan, pakaian, dan lain sebagainya. Dilansir dari situs Finfolk, banyak dari masyarakat Korea Selatan memilih untuk memakan nasi kotak atau dosirak dengan harga murah. Mereka memilih dosirak seharga mulai dari 11 ribu rupiah hingga 44 ribu rupiah. Sementara, barang-barang mewah tetap mereka beli seiring dengan pembelian nasi kotak dengan harga murah.
ADVERTISEMENT
Perilaku semacam itu dikenal dengan istilah ambisumer. Ambisumer berasal dari gabungan kata ambivalent dan consumer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ambivalen merupakan keadaan dimana bercabang dua yang saling bertentangan. Hal ini mengacu pada perilaku membeli barang mewah yang bertentangan dengan konsumsi nasi kotak murah.
Ilustrasi: Tas mewah. (Photo by Tarek Shahin. Pexels: https://www.pexels.com/)
Dilansir dari situs Korea JoongAng Daily, membeli sebuah tas mewah untuk digunakan saat menghadiri sebuah pesta pernikahan adalah hal yang lumrah di Korea Selatan saat ini. Salah satu produk keluaran merek tas mewah ternama menjadi produk paling top sebagai wedding guest bag. Harganya yang mahal tidak menghentikan masyarakat Korea Selatan untuk memburu tas mewah tersebut. Menurut analis, Morgan Stanley, Korea Selatan menempati peringkat pertama sebagai negara dengan konsumsi barang mewah terbanyak di dunia pada tahun 2022. Korea Selatan menjadi pembelanja barang mewah terbanyak setelah Amerika Serikat dan China.
ADVERTISEMENT
Barang-barang mewah dianggap sebagai sebuah simbol kesuksesan dan status sosial mereka. Barangsiapa yang menggunakan barang-barang mewah ketika menghadiri acara-acara tertentu, mereka menganggap hal ini sebagai bukti kesuksesan dan keberhasilan seseorang. Tidak hanya itu, fenomena yang kian menyebar dan mendorong banyak masyarakat Korea Selatan membeli dan menggunakan barang mewah justru meningkatkan ambisi sebagian orang yang belum memilikinya untuk mendapatkan barang mewah tersebut.
Semakin meningkatnya perilaku ambisumer dalam masyarakat Korea Selatan disebabkan oleh salah satunya adalah banyaknya idol K-Pop terkenal hingga public figure Korea Selatan seperti celebrity athlete turut serta didapuk sebagai brand ambassador merek-merek mewah. Hal ini mendorong masyarakat Korea Selatan untuk membeli barang-barang mewah yang dipromosikan oleh para bintang besar tersebut. Mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi memenuhi ambisi mereka untuk mendapatkan barang mewah tersebut.
ADVERTISEMENT