Lengger Lanang, Budaya Asli Banyumas Yang Luar Biasa

Edgina Prisianto
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
16 Mei 2022 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edgina Prisianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lengger Lanang Banyumas. Sumber Original Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Lengger Lanang Banyumas. Sumber Original Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini 16/5/22, saya berkesempatan berkunjung ke daerah Banyumas, daerah yang sangat istimewa dari segi budaya dan kearifan lokal yang menjadi bagian dari daerah tersebut sejak awal diresmikan. Budaya adalah salah satu bentuk untuk mengenal suatu adat dari keistimewaan sebuah daerah tertentu yang menjadi profile atau ciri khas daerah tertentu. Budaya sudah seharusnya selalu dilestarikan guna untuk mempertahankan yang diwariskan oleh leluhur. Salah satu budaya yang ada di Kabupaten Banyumas adalah Lengger Lanang. Lengger Lanang merupakan budaya asli daerah Banyumas yang dilestarikan hingga saat ini oleh para penerus-penerusnya yang sangat mencintai kesenian ini.
Pelaku Lengger Lanang, Bapak Bagoes Satria Setyanugraha & Mas Rianto. Sumber Original Penulis
Lengger lanang adalah salah satu tarian yang sejatinya adalah seorang laki-laki yang menyerupai perempuan. Namun, bukan karna LGBT atau yang lain, hanya saja mereka para pelaku Lengger mengabdi untuk melestarikan budaya tersebut agar tetap ada.Di sekitar Rumah Lengger yang bertempat di Pendopo Si Panji, terdapat beberapa tempat yang menjadi bukti dari sejarah yang ada di Banyumas, salah satunya Museum Wayang.
ADVERTISEMENT
Di dalam museum ini, banyak wayang-wayang dengan berbagai jenis dan kisah yang sangat luar biasa. Banyak jenis wayang yang ada di Museum Wayang ini seperti Wayang Golek Mneak yang berasal dari Kerajaan Mudayin yang pertama kali dibuat oleh Ki Trunadipura.
Wayang Golek Mneak. Sumber original penulis
Lalu ada Wayang Suket yang terbuat dari rumput, merupakan tiruan dari wayang kulit purwa dan pertama kali dibuat oleh Seniman asal Tegal, Slamet Gundono yang sekarang menetap di Solo.
Wayang Suket. Sumber original penulis
Yang selanjutnya ada Wayang Krucil, merupakan wayang yang terbuat dari kayu pipih. Diciptakan pertama kali oleh Pangeran Pekik yang merupakan Adipati Kota Surabaya.
Wayang Krucil. Sumber original penulis
Yang terakhir ada Sumur Mas Banyumas. Sumur ini konon ceritanya jika ada seseorang yang berhasil mendapatkan air dari sumur tersebut, maka hidup dan segala keinginannya bakal dipermudah.
Sumur Mas Banyumas. Sumber Original penulis
Tulisan ini saya persembahkan untuk dosen saya Mba Adita Miranti & Bapak Bagoes Satria Setyanugraha
ADVERTISEMENT