Monitoring Kesehatan Pohon Kebun Raya Cibodas-BRIN

Dwi Novia Puspitasari
Pranata Humas Penyelia, Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Konten dari Pengguna
9 Januari 2022 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Novia Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Tim Monitoring Kesehatan Pohon Kebun Raya Cibodas-BRIN
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tim Monitoring Kesehatan Pohon Kebun Raya Cibodas-BRIN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dilihat dari awal berdirinya, 11 April 1852 maka tidak dapat dipungkiri jika di dalam Kebun Raya Cibodas-BRIN terdapat jenis koleksi tanaman tua. Koleksi tersebut tentunya butuh perawatan dan perhatian yang lebih agar tidak membahayakan pengunjung yang datang, salah satunya adalah dengan melakukan monitoring kesehatan pohon.
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Cibodas yang saat ini sudah masuk dalam pengelolaan Badan Riset dan Inovasi Nasional memiliki fungsi untuk konservasi ex-situ, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas mengharuskan pihak pengelola lebih peduli dan perhatian terhadap koleksi kebun terutama yang sudah berumur. Hal ini dikarenakan koleksi pohon tua yang sudah berusia diatas 50 tahun berpotensi mengalami penurunan kualitas fisiologis maupun morfologi seperti terjadi pelapukan pada bagian cabang dan batang, patah pada bagian cabang, batang berlubang, cabang pohon mati, jamur yang tumbuh pada batang pohon, dan adanya retakan pada batang.
Saat ini lebih dari 1.300 jenis tanaman dikoleksikan di dalam Kebun Raya Cibodas. Koleksi tersebut tersebar ke seluruh wilayah Kebun Raya Cibodas yang berjumlah kurang lebih 85 hektar. Adapun koleksi tua lebih banyak terdapat di bagian atas yaitu lokasi sekitar kolam besar dan laboratorium dan koleksi muda tersebar ke semua wilayah. Kebun Raya Cibodas merupakan dataran tinggi yang memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi. Kerusakan pohon dapat diakibatkan oleh adanya penyakit, sambaran petir, serangan hama dan jamur, serta tiupan angin.
ADVERTISEMENT
Tidak ada pohon yang sepenuhnya aman mengingat kemungkinan angin yang sangat kencang dapat merusak atau menumbangkan pohon secara mekanis. Oleh sebab itu, biasanya pohon dapat diidentifikasi jika terdapat bahaya dari cacat atau karakteris tik pohon rawan tumbang (Lonsdale 2000). Pohon yang mengalami kerusakan jika patah atau tumbang akan berisiko menimbulkan kerugian material dan immaterial. Oleh karena itu penilaian terhadap kesehatan pohon dan penilaian risiko pohon tumbang atau roboh sangat perlu dilakukan di kawasan Kebun Raya Cibodas demi keselamatan para pengunjung pada umumnya dan para pegawai lapangan pada khususnya.
Maksud dan Tujuan Monitoring Kesehatan Pohon Kebun Raya Cibodas
Monitoring kesehatan pohon adalah salah satu istilah yang digunakan untuk mendeteksi dan memantau kesehatan pohon yang ada di Kebun Raya Cibodas. Monitoring kesehatan pohon merupakan kegiatan untuk menjaga agar pohon selalu dalam keadaan sehat (kesehatannya terpantau) yang dilakukan secara menyeluruh dan rutin pada setiap tanaman. Hal ini berguna untuk mendeteksi status resiko pohon yang dapat digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan pemeliharaan dalam meminimalisir risiko.
ADVERTISEMENT
Risiko tersebut dapat diakibatkan karena polusi udara, aktivitas manusia, faktor biologi serta usia pohon yang diduga mengakibatkan penurunan kualitas pohon tersebut. Penurunan kualitas pohon dapat dilihat dari tingkat kerusakan yang diderita oleh pohon-pohon penyusunnya.
Prinsip monitoring kesehatan pohon adalah penilaian pohon visual, yaitu pendekatan yang berdasarkan pada inspeksi visual dari tanda tanda dan gejala yang berhubungan dengan anomali dalam struktur pohon (Mattheck dan Breloer 1992 dalam Nicolotti dkk, 2009).
Evaluasi dan penilaian kesehatan pohon dilakukan secara sistematis dan menyeluruh dari pangkal hingga ujung dan mengelilingi pohon 360 derajat. Kegiatan penilaian kesehatan pohon secara visual dapat menghasilkan rekomendasi untuk pengambilan keputusan dalam melakukan pengendalian hama penyakit, pemangkasan atau penghilangan pohon.
ADVERTISEMENT
Kegiatan monitoring kesehatan pohon melalui arborsonic ini dimaksudkan untuk mendeteksi bagian dalam pohon apakah, sehat (intact), lapuk (dekay), atau berlubang (hollow). Ada tim khusus dalam kegiatan ini yang berjumlah 15 orang dan terbagi menjadi 2 tim. Pelaksanaan kegiatannya pun dilakukan seminggu dua kali yaitu Selasa dan Kamis.
Fungsi tim ini adalah untuk melakukan kajian dan penelitian guna pengambilan keputusan penanganan lebih lanjut. Adapun kajian penanganannya pun mempertimbangkan beberapa kondisi seperti kesehatan pohon, tingkat risiko tumbang, dampak jika pohon tumbang dan jumlah koleksi tersebut di dalam kebun.
Rekomendasi yang diberikan dapat meliputi penghilangan pohon jika berpotensi bahaya, kemudian pemangkasan dahan/cabang/ranting, pemasangan rambu-rambu pohon berbahaya dan penanggulangan hama dan penyakit.
Arborsonic dan Cara Kerjanya dalam Monitoring Kesehatan Pohon
ADVERTISEMENT
Arbosonic merupakan suatu alat yang khusus dirancang untuk mengetahui kondisi bagian dalam pohon yang apakah sudah lapuk, sehat ataupun berlubang dan sebagainya yang dapat menyebabkan pohon tumbang apabila dibiarkan begitu saja.
Cara kerja Arbosonic yaitu dengan menggunakan sensor yang dihubungkan ke pohon menggunakan seperangkat peralatan seperti palu, meteran dial caliper dan lain lain. Kemudian dilakukan pemukulan ujung logam yang sudah menancap di pohon sebanyak 3 kali agar gelombang bunyi dari logam yang satu dapat ditangkap oleh logam lain yang berada di belakangnya. Setelah itu logam dihubungkan melalui sensor ke perangkat komputer atau laptop. Kemudian sebelum alat tersebut bekerja, dilakukan penginputan data terlebih dahulu yaitu data diameter pohon dan jarak antara titik sensor ke komputer atau laptop. Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat di monitor komputer atau laptop.
ADVERTISEMENT
Hasil Yang Sudah Dicapai Dalam Monitoring Kesehatan Pohon
Kegiatan monitoring kesehatan pohon Kebun Raya Cibodas yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 hingga sekarang ini sudah berhasil memonitoring sebanyak kurang lebih 400 pohon tua. Kegiatan ini diprioritaskan pada pohon tua dan pohon yang dekat dengan fasilitas umum seperti kantor, wisma tamu, lokasi yang berdekatan dengan jalan umum, tempat bermain pengunjung dan lokasi yang banyak dikunjungi oleh pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang ada dan berbagai hal yang tidak diinginkan.
Saat ini di kebun Raya Cibodas sendiri, langkah preventif yang dilakukan yaitu memberikan rambu atau tanda pada pohon-pohon tua agar pengunjung tidak berteduh ataupun bermain di bawah pohon tersebut. Selain itu dilakukan pemangkasan dahan atau ranting dan penanggulangan hama dan penyakit. Namun untuk pohon yang berisiko tinggi atau sangat berbahaya akan direkomendasikan untuk ditebang. Biasanya akan dilakukan penebangan dengan tetap mengikuti prosedur yang ada karena untuk menebang satu pohon tetap tidak mudah dan membutuhkan proses dalam perizinannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu pada tahun 2021 kemarin, Istana Kepresidenan Cipanas melakukan kerja sama dengan Kebun Raya Cibodas terkait penilaian kesehatan pohon yang ada di dalam Istana. Saat itu tim monitoring kesehatan pohon berhasil memonitoring sebanyak 53 pohon tua yang ada di Istana. Kegiatan ini diprioritaskan untuk pohon yang berdekatan dengan jalan utama dan berdekatan dengan bangunan.
Tidak hanya itu saja, kerja sama tersebut juga akan berlanjut dan bahkan merambah pada kegiatan identifikasi tumbuhan yang ada di dalam Istana Kepresidenan Cipanas. Semoga kedepannya ilmu maupun infrastruktur yang ada di Kebun Raya Cibodas-BRIN dapat membantu dan bermanfaat bagi semua pihak baik instansi, stakeholder maupun masyarakat luas.