Elon Musk dan Chip di Otak Manusia

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
7 Februari 2024 21:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Pada 30 Januari 2024 Elon Musk memposting sesuatu di Twitter, yang sekarang bernama X, “The first human received an implant from @Neuralink yesterday and is recovering well. Initial results show promising neuron spike detection” (Orang pertama menerima implant dari @Neuralink kemarin dan tengah dalam pemulihan dengan baik. Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan).
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu, penjelasannya seperti ini. Elon Musk baru saja menempatkan chip komputer di otak manusia. Startup miliknya Neuralink telah memulai uji coba pada manusia. Musk mendirikan Neuralink pada tahun 2016.
Delapan tahun kemudian, perusahaan ini mendapatkan subjek uji coba manusia pertama. Ini adalah tonggak besar sebab ini memungkinkan kita melihat bukti ‘konsep.’
Apa itu konsep? Ia adalah brain computer interface (BCI). Teknologi ini memungkinkan orang mengendalikan mesin dengan pikiran mereka. Musk melanjutkan postingannya. Dia mengatakan produk pertama disebut Telepati.
Produk ini memungkinkan Anda mengendalikan ponsel atau komputer hanya dengan berpikir. Jika berhasil, ini bisa menjadi game changer, terutama bagi kaum penyandang disabilitas.
Kaum difabel bakal mendapatkan manfaat besar dari teknologi ini. Musk menegaskan mereka akan menjadi kelompok pertama yang bakal menikmatinya. Inilah yang diungkapkannya dalam X, “Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik atau pelelang. Itu adalah tujuannya.” Ini adalah impian yang ambisius. Tapi bagaimana teknologi ini bekerja?
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, sebuah chip komputer dan elektronik lainnya akan disisipkan ke dalam otak. Ukurannya sebesar beberapa koin. Chip ini akan menggunakan baterai dan dayanya dapat diisi secara nirkabel. Jadi tidak perlu khawatir untuk penggantian. Kesulitan yang muncul karena chipnya akan disisipkan langsung ke dalam otak. Sebab bila chip ini harus diganti akan menjadi masalah.
Penyisipan ini akan dilakukan oleh robot bedah khusus. Robot ini akan memasukkan chip tersebut ke dalam otak manusia. Jadi yang melakukannya bukan seorang ahli bedah saraf yang profesional. Ini karena salah satu bagian dari link memiliki kabel yang terhubung langsung ke otak manusia. Proses ini sangat rumit. Ia tidak dapat dilakukan oleh manusia. Karenanya proses ini membutuhkan robot.
ADVERTISEMENT
Kabel atau benang ini memantau aktivitas otak Anda. Alat ini akan membaca pikiran Anda dan mengirimkannya ke chip. Chip kemudian akan mengirimkan sinyal ke aplikasi di ponsel atau komputer Anda. Begitulah cara pengaturannya. Mungkin terdengar rumit, tetapi ini sebetulnya tidak sepenuhnya revolusioner.
Perangkat pertama seperti ini muncul pada tahun 2004. Ada perusahaan lain yang sudah lama bekerja di bidang antarmuka komputer otak selama bertahun-tahun; membuat otak Anda berbicara langsung dengan komputer dan menggerakkan mesin. Perangkat lama ini memungkinkan seseorang mengendalikan anggota tubuh robotik lewat pikirannya. Artinya ini sudah pernah dilakukan.
Lalu apa yang membuat Neuralink istimewa? Yang istimewa terletak pada jumlah sinyal otak yang ingin ditangkap. Sementara, chip otak lain masih lebih lambat. Chip-chip yang kini ada tidak memenuhi harapan Elon Musk untuk membantu orang-orang difabel.
ADVERTISEMENT
Tapi ini sebetunya hanyalah awal. Musk akhirnya ingin antarmuka komputer otak yang canggih. Bayangkan mengendarai mobil pintar hanya dengan pikiran Anda, bermain video game dengan pikiran Anda atau mengakses semua informasi di internet melalui otak Anda. Kemungkinan yang terbentang tidak terbatas.
Ada alasan lain juga mengapa Musk menyebut produk pertamanya sebagai Telepati. Alat ini menetapkan nada untuk sesuatu yang akan datang. Pada akhirnya, kita bisa mencapai tingkat kemampuan manusia baru yang lebih tinggi. Manusia mengalami proses peningkatan lewat mesin yang dikendalikan oleh pikiran, seperti cyborg dalam film fiksi ilmiah.
Tentu saja perangkat ini mengandung sisi kerugian dan ancaman tersendiri, layaknya kebanyakan teknologi baru. Ia terbuka untuk penyalahgunaan. Bayangkan seseorang meretas chip otak Anda, membaca pikiran Anda, mengendalikan anggota tubuh robotik Anda. Ia menjadi menakutkan. Jadi kita perlu berhati-hati.
ADVERTISEMENT
Kita berdoa agar potensi risiko ini tak terjadi seraya menjelajahi potensi manfaat yang dihasilkannya. Chip otak seperti ini mungkin membantu jutaan orang, dan perusahaan Elon Musk telah mengambil langkah penting menuju hal ini.
Sekarang saatnya kita menunggu dan melihat. Kita perlu mencermati subjek uji coba manusia bereaksi terhadap chip Neuralink. Moga-moga beberapa waktu ke depan kita akan mendapati seberapa jauh teknologi berkerja ini dan berapa lama lagi kita bisa mendapatkan chip seperti itu di toko terdekat rumah kita.