Masjid Tuo Kayu Jao: Saksi Bisu Perkembangan Islam di Minangkabau

Doni Hariandi
Dosen Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
30 April 2024 5:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Doni Hariandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Tuo Kayu Jao Solok, Sumatera Barat, Indonesia (sumber: shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Tuo Kayu Jao Solok, Sumatera Barat, Indonesia (sumber: shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Tuo Kayu Jao adalah sebuah perwakilan megah dari warisan budaya Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Masjid Tuo Kayu Jao, yang juga dikenal sebagai Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao, adalah salah satu masjid tertua di Indonesia. Terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan memadukan arsitektur Islam dengan corak Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Masjid Tuo Kayu Jao memiliki sejarah panjang dan diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-17, menjadikannya salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid Tuo Kayu Jao memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Minangkabau.
Masjid ini memiliki luas sekitar 150 meter persegi dan arsitekturnya dipengaruhi oleh corak Minangkabau. Tatanan atapnya terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm dan memiliki tiga tingkat. Atap yang miring dan bersusun, disebut sebagai atap gonjong, menjadi ciri khas arsitektur Minangkabau yang ikonik. Bentuk atap ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga berfungsi untuk mengalirkan air hujan dengan efisien. Selain itu, ukiran kayu yang rumit dan halus menghiasi dinding-dinding masjid, menciptakan suasana yang begitu khas dari seni ukir Minangkabau. Terdapat 13 jendela yang menandakan jumlah rukun salat dan 27 tiang dengan makna khusus. Dari 27 tiang tersebut, 24 berasal dari 6 suku di sekitar masjid yang mewakili unsur pemerintahan adat, sedangkan 3 tiang lainnya melambangkan imam, khatib, dan bilal.
ADVERTISEMENT
Pada awal pembangunan, pola bangunan Masjid Tuo Kayu Jao tidak menggunakan paku, namun tetap mampu berdiri kokoh. Di sebelah masjid, terdapat sebuah tabuh (bedug) yang diyakini seumur dengan masjid itu sendiri.
Bagian Dalam Masjid Tuo Kayu Jao (sumber: shutterstock.com)
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat dakwah dan tempat berkumpulnya komunitas Muslim. Sejarahnya yang kaya dan arsitektur yang unik menjadikan Masjid Tuo Kayu Jao sebagai salah satu destinasi bersejarah yang patut dikunjungi di Sumatera Barat. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dalam berbagai acara sosial dan kebudayaan.
Meskipun telah berusia ratusan tahun, Masjid Tuo Kayu Jao tetap kokoh berdiri sebagai bukti keindahan dan kehebatan arsitektur tradisional Indonesia. Namun, seperti banyak bangunan bersejarah lainnya, masjid ini juga menghadapi tantangan pelestarian. Upaya pelestarian dan pemeliharaan yang terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa keindahan dan nilai sejarahnya tetap terjaga untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah setempat, bersama dengan komunitas dan pihak-pihak terkait lainnya, berkomitmen untuk melindungi dan memelihara Masjid Tuo Kayu Jao agar tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Melalui upaya konservasi, perbaikan, dan pendidikan, diharapkan masjid ini akan terus menjadi saksi bisu dari sejarah yang mempesona dan membanggakan.
Dengan keindahan dan nilai sejarahnya, Masjid Tuo Kayu Jao menjadi bukti nyata perjalanan Islam di Sumatera Barat dan tetap menjadi tempat yang dihormati hingga saat ini.