Melejitkan Keterampilan Nonfisik Menulis

Dodi Rosadi
Pranata Humas BRIN
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dodi Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi foto menulis: pixabay.com
Writing Without Teachers adalah judul buku Peter Elbow. Peter Elbow, seorang profesor bahasa Inggris dan direktur program menulis di Universitas Massachusetts, Amerika Serikat. Buku tersebut berisi tentang petunjuk menjalankan free writing sekaligus di dalamnya ada pemaparan tetang konsep-konsep yang mendasarinya. Sebagai penulis Anda boleh memakai petunjuk dan pengarahan dari orang lain apabila berbagai petunjuk dan pengarahan tersebut benar-benar memberdayakan diri Anda ketika Anda Praktikkan.
ADVERTISEMENT
Anda bisa menerapkan free writing sesuai keinginan Anda sendiri. Karena kita berbeda dengan orang lain. Pengalaman Anda pasti akan memberi sesuatu yang berharga kepada diri Anda. Praktik free writing Anda akan menghasilkan hal-hal yang berbeda dengan apa yang orang lain praktikkan. Selama berpraktikkan free writing, Anda tentu mengalami dan merasakan banyak hal yang berbeda dengan diri orang lain.
Mental
Menurut WHO (world health organization) mental adalah kondisi diri kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Keterampian menulis nonfisik jelas berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang ingin menulis. Apakah kita pernah mempersiapkan mental ketika ingin menulis? Apakah kita tahu bahwa ketika ingin memulai menulis, kita tidak mungkin dapat menuliskan keinginan secara lengkap dan menyeluruh? Ada pertanyaan yang menarik dari Peter Elbow, yaitu bagaimana sebaiknya kita mulai menulis. “Berusahalah mendapatkan awal yang tepat (dalam mulai menulis) adalah rumus untuk gagal (menulis) “
ADVERTISEMENT
Menurut Peter Elbow, ketika ingin mulai menulis, hindari untuk memulai dengan mengetikkan atau merumuskan pikiran atau gagasan yang kita inginkan. Mulailah dengan hal- hal yang terlintas di pikiran atau sesuatu yang sangat sederhana. Terdengar agak aneh memang, dalam Quantum Learning, kegiatan memulai menulis itu bahkan perlu di awali dengan teknik yang disebut fast writing. Hampir mirip dengan free writing.
Hal yang paling penting dari semua yang kita tulis adalah mencoba mempraktikkan dan merasakan prosesnya. Fast writing jelas berkaitan dengan keterampilan nonfisik menulis. Begitu kita membuka laptop dan siap menulis, ketiklah kata apa saja dahulu. Jangan berpikir! Cepatlah menggerakkan tangan kita dan kemudian munculkan sederet kata atau hanya satu kata. Walaupun berantakkan tidak apa-apa.
ADVERTISEMENT
Mengawali menulis perlu keberanian untuk tidak berhenti lama memikirkan apa kata yang tepat untuk memulai apalagi jika kita kemudian terpaku pada persoalan ini. “Sebaiknya menulis judul terlebih dahulu atau menumpahkan gagasan? ".
Jika masih menyimpan pertanyaan seperti itu, bahwa orang tersebut tidak siap menulis atau kondisi mentalnya tidak cocok untuk memulai menulis. Dia perlu berlatih melejitkan keterampilan nonfisik dengan menulis bebas.
Melejitkan Keterampilan Nonfisik Menulis.
Menurut Hernowo Hasim (2017). Bagaimana berlatih menulis bebas untuk meningkatkan keterampilan nonfisik menulis.
Pertama. Abaikan hasil free writing dan nikmati PROSESnya. Cara menikmati proses menulis bebas, rasakan apakah ketika ingin memulai menulis bebas, kita masih berpikir untuk mengetik apa saja yang terlintas dalam pikiran. Kalau masih berpikir berarti kita belum siap. Kita perlu membiasakan diri berkali-kali menulis cepat dan spontan dan menuliskan apa saja. Semakin sering berlatih menulis cepat dan spontan, kondisi mental kita untuk memulai menulis maka akan semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Kedua. Begitu mulai menulis bebas dan terus tidak berhenti menulis bebas selama 10 menit, apakah diri kita merasa lega dan nyaman? Jika belum, itu berarti kita belum siap menulis atau kondisi mental kita masih buruk untuk menulis. Kita bisa melakukannya dengan cara membuang apa saja yang ada di dalam pikiran yang menganggu diri kita. Atau, kita bisa memulainya dengan sebuah pertanyaan.
Ketiga. Menulis bebas atau menulis yang mampu mengalirkan totalitas diri kita. Seperti kita mengendarai mobil di jalan bebas hambatan, seakan-akan yang kita alirkan adalah pikiran yang tumpah tanpa ada bendungan apapun.
Itu tadi tiga hal yang perlu diperhatikan ketika kita ingin meningkatkan keterampilan nonfisik menulis. Ketiga hal tersebut masih terkait dengan penyiapan kondisi mental menulis.
ADVERTISEMENT
Selamat mencoba!