Pertemuan ASEAN-Japan Center (AJC) Setujui Anggaran AJC tahun 2018 sebesar Rp. 73,7 Milyar

Direktorat KS Eksternal ASEAN
Akun resmi Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN, Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri RI
Konten dari Pengguna
2 April 2018 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Direktorat KS Eksternal ASEAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertemuan ASEAN-Japan Center (AJC) Setujui Anggaran AJC tahun 2018 sebesar Rp. 73,7 Milyar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka meningkatkan ekspor negara-negara anggota ASEAN ke Jepang dan mendorong kerja sama investasi dan pariwisata ASEAN dan Jepang, ASEAN-Japan Center (AJC) telah dibentuk sejak tahun 1981. Sejak itu, telah dilaksanakan berbagai kegiatan dan pertemuan AJC yang didukung dana kontribusi Jepang dan negara-negara anggota ASEAN.
ADVERTISEMENT
Pertemuan terbaru AJC adalah Pertemuan ke-37 di Tokyo, Jepang pada 27 Maret 2018. Pertemuan tersebut telah menyetujui anggaran AJC tahun 2018. Total anggaran AJC yang disetujui sebesar Y 567.492.000 (sekitar Rp. 73,7 Milyar) terdiri dari Y 362.143.000 (kontribusi wajib Jepang), Y 87.789.000 (kontribusi sukarela, dana khusus Jepang) dan Y 51.735.000 (kontribusi wajib 10 negara anggota ASEAN termasuk kontribusi Indonesia sebesar Y 5.173.500 sekitar Rp. 650 juta).
Pertemuan ASEAN-Japan Center (AJC) Setujui Anggaran AJC tahun 2018 sebesar Rp. 73,7 Milyar (1)
zoom-in-whitePerbesar
Selain anggaran, disetujui pula program kegiatan AJC tahun 2018 di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata. Di sektor perdagangan, kegiatan-kegiatan AJC yang akan dilaksanakan, antara lain, meliputi: penyelenggaraan berbagai seminar/ workshop berkaitan dengan perdagangan jasa, seperti jasa kesehatan, pendidikan, lingkungan dan sosial; pertukaran isu dan tantangan terkini dari bentuk baru perdagangan.; dan kerja sama perdagangan dalam industri kreatif.
ADVERTISEMENT
Pada sektor investasi, akan dilaksanakan kegiatan analisa kebijakan investasi untuk meningkatkan kapasitas institusi; proyek-proyek terkait investasi pemerintah, sosial dan lingkungan hidup; dan isu-isu yang muncul dalam Foreign Direct Investment. Indonesia mengusulkan agar website Indonesia terkait informasi mengenai investasi di Indonesia (www.investindonesia.go.id dan www.bkpm-jpn.com.en) dapat dihubungkan (link) dengan website AJC. Usul Indonesia tersebut disetujui Sekjen AJC.
Pada sektor pariwisata, AJC akan melaksanakan berbagai kegiatan, seperti: kerja sama pariwisata pertanian (agro tourism), pelatihan penterjemah, pemberian ASEAN Tourism Award, dan pertukaran informasi pariwisata.
Sebagian besar kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di berbagai kota di Jepang dengan mengundang perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN yang dibiayai dana AJC. Negara-negara anggota ASEAN juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam kerangka kerja sama AJC di negaranya masing-masing dengan menggunakan dana sendiri.
ADVERTISEMENT
Indonesia mengusulkan agar tempat dan waktu penyelenggaraan seluruh kegiatan AJC diberitahukan lebih awal kepada seluruh negara anggota ASEAN agar memberikan waktu yang cukup untuk melakukan koordinasi internal dengan pihak-pihak terkait yang akan menghadiri berbagai kegiatan AJC tersebut. Sekjen AJC menanggapi dengan positif usulan Indonesia tersebut.
Keberadaan dan kegiatan AJC, menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, sangat membantu KBRI Tokyo dalam melakukan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia di Jepang. Demikian pula Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, BKPM dan berbagai kementerian dan lembaga terkait di Indonesia telah merasakan manfaat atas keberadaan dan kegiatan AJC. Ekspor Indonesia ke Jepang, investasi Jepang ke Indonesia dan wisatawan Jepang ke Indonesia juga telah terbantu dengan adanya berbagai kegiatan dn pertemuan AJC sejak dibentuk tahun 1981 sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
(Dede A. Rifai/Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN)