Pentingnya Membaca Kritis Bagi Pelajar

DINNIATY
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
25 November 2022 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DINNIATY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membaca dapat mengungkapkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Membaca diajarkan kepada anak-anak sejak dini. (Tarigan, 2015:7), membaca adalah suatu proses dimana pembaca memperoleh pesan yang dimaksudkan pengarang melalui bahasa tulis dan bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Sebaliknya, menurut (Rahim, 2008:2) membaca pada dasarnya merupakan proses yang kompleks yang melibatkan berbagai aktivitas, tidak hanya membaca teks. Kegiatan lain termasuk berpikir, aktivitas visual, psikolinguistik, dan pemikiran metakognitif. Membaca merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan secara lisan. Membaca dapat membuat orang lebih mudah memahami apa yang telah mereka baca. Pengetahuan dan wawasan seseorang akan tumbuh sebagai hasil dari membaca.
ADVERTISEMENT
Hampir semua masyarakat di dunia ini memiliki handphone yang memberikan begitu banyak informasi sehingga seolah-olah kita mengambang di lautannya. Kita bisa mengakses artikel, postingan, dan status dari akun media sosial setiap menit. Satu pertanyaan muncul dari berbagai informasi yang diterima. Apakah semuanya benar? Apakah semuanya secara akurat mewakili fakta tanpa kecenderungan mendasar lainnya?
Oleh karena itu, diperlukan kemampuan berpikir kritis yang meliputi; memilah informasi yang masuk, menentukan masuk akal atau tidak informasi tersebut, dan memutuskan apakah bisa atau tidak dijadikan sebagai acuan baik itu untuk kepentingan studi atau untuk sekedar memperoleh informasi saja. Namun, ada beberapa hal yang sering dilupakan orang, bahkan pelajar atau mahasiswa bahwa proses membaca kritis dan berpikir kritis berjalan beriringan. Tanpa kemampuan membaca kritis, seseorang tidak dapat mengembangkan pemikiran kritis. Bagaimana cara kerja membaca kritis? Apakah merupakan bagian dari kegiatan membaca yang penting untuk mempertanyakan dan mengkritik setiap aspek tulisan? Apakah cukup membaca perlahan dan hati-hati untuk membaca kritis?
ADVERTISEMENT
Membaca Kritis Untuk Memahami Fakta dalam Suatu Informasi
Agustina (2008:124) mendefinisikan membaca kritis sebagai membaca yang bertujuan untuk memahami fakta-fakta yang disajikan dan kemudian mengevaluasi fakta-fakta tersebut. Pembaca tidak hanya menyerap apa yang ditulis tetapi juga memikirkan masalah yang dihadapi penulis. Membaca secara kritis membutuhkan pemikiran kritis dengan penilaian. Selanjutnya, Tarigan (2008: 92), membaca kritis adalah jenis membaca yang bijaksana, mendalam, evaluatif, dan analitis daripada hanya mencari kekurangan. Dengan membenamkan diri dalam materi yang dibacanya, pembaca kritis dapat memberikan evaluasi terhadap karya tulis dan mampu melakukan analisis yang akurat dan tepat. Oleh karena itu, pembaca harus memiliki pengalaman yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang isi bacaan.
Pembaca kritis akan secara aktif mengenali dan menganalisis tulisan mulai dari topik yang disajikan, ide pokok tulisan, gaya bahasa yang digunakan penulis, cara penulis membangun argumen, data, dan ilustrasi yang mendukung argumen, hingga respons emosional apa yang coba dibangun oleh penulis. Membaca kritis membantu kita memahami sepenuhnya sebuah artikel. Dengan membaca secara kritis, melatih diri kita untuk mengenali tujuan penulis, mengenali hal-hal atau masalah yang muncul dalam tulisan, dan memahami nada atau arah emosi yang ingin disampaikan penulis.
ADVERTISEMENT
Bagi pembaca kritis, tidak setiap teks mengandung nilai pengetahuan. Informasi, nilai, asumsi, dan bahasa yang digunakan dalam tulisan semuanya dapat dilihat sebagai pola oleh pembaca kritis. Oleh karena itu, pembaca kritis harus mampu mengenali sebuah teks lebih dalam, tidak hanya fakta yang disajikan tetapi juga maksud penulis.
Contoh yang dalam kehidupan kita sehari-hari menyangkut vaksin booster Covid 19. Ketika ada artikel yang menyebutkan bahwa vaksinasi booster adalah upaya mengembalikan imunitas dan proteksi klinis sebagai upaya menjaga kesehatan jangka panjang. Pembaca yang tidak kritis pada dasarnya akan mempercayai artikel tersebut. Pembaca tidak akan secara kritis mengevaluasi informasi yang disajikan sebagai fakta, bahkan jika mereka hanya melihat nama orang yang tertulis sebagai petugas kesehatan dengan tulisan “telah melakukan penelitian”.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan pembaca kritis akan mengkaji keseluruhan artikel, mulai dari paragraf pembuka hingga gaya penulisan dan gagasan utama yang disajikan di setiap paragraf. Misalnya, apakah bahasa yang digunakan provokatif dan kontradiktif? Jika demikian, mengapa penulis berbicara seperti ini? Serta apakah benar vaksin booster covid 19 dapat mengakibatkan demikian? Selain itu, pembaca kritis akan memverifikasi keakuratan informasi dengan mencari hal-hal seperti jenis penelitian yang dimaksud, nama asli orang yang disebutkan dalam artikel, dan memeriksa informasi lain dengan artikel tentang vaksin booster Covid 19.
Jadi, membaca kritis merupakan salah satu jenis bacaan yang harus dikuasai para pelajar maupun mahasiswa. Keterampilan kognitif tingkat tinggi diperlukan pembaca dalam membaca kritis. Selain memahami apa yang dibaca, pembaca mampu mengevaluasi keakuratan informasi yang diberikan oleh penulis. Secara alami, hal ini sejalan dengan tingkat berpikir kritis yang diharapkan dimiliki oleh pelajar maupun mahasiswa selama mempelajari berbagai ilmu sekolah dan kampus. Membaca kritis dapat menggali lebih mendalam di bawah permukaan, upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yang dikatakan, tetapi juga menemukan alasan-alasan mengapa penulis mengatakan apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa hal itu dikatakan, makan dia sudah mengarah yang paham. Membaca kritis juga menjadi modal bagi para pelajar untuk mencapai kesuksesaan dalam studinya.
ADVERTISEMENT