Amanat Muktamar dan Musywil: Menuju Sekolah Muhammadiyah DIY Unggul Berkemajuan

DIKDASMENPNFDIY
Informasi terkini dari Majelis Dikdasmen dan PNF D.I. Yogyakarta
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2023 5:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DIKDASMENPNFDIY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua DikdasmenPNF DIY, Achmad Muhamad, S.Ag., saat memberi sambutan dalam FGD (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DikdasmenPNF DIY, Achmad Muhamad, S.Ag., saat memberi sambutan dalam FGD (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amanat Muktamar Muhammadiyah di Solo dan Musyawarah Wilayah (Musywil) adalah mewujudkan sekolah unggul berkemajuan dalam lingkungan pendidikan Muhammadiyah, terutama Yogyakarta sebagai kota Pendidikan sekaligus lahirnya Persyarikatan. Sehingga Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan NonFormal D. I. Yogyakarta (Dikdasmen-PNF DIY) memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan amanat tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Ketua DikdasmenPNF DIY, Achmad Muhamad M.Ag., dalam acara diskusi publik dan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan yang mengusung tema “Menggali Potensi Keunggulan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah” ini akan berlangsung pada Sabtu-Ahad, (19-20/8/2023) di Grand Rohan Syariah Yogyakarta dan secara daring melalui kanal YouTube MUNAS Channel
Hadir secara langsung Ketua PWM DIY, Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., Sekretaris PWM, Arif Jamali Muis, Ketua PWM yang membidangi pendidikan, Gita Dhanu Prananta, S.E., M.M., dan diikuti kurang lebih 130 peserta dari SD/SMP/SMA/SMA/MA se-DIY. Selaku narasumber yakni Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., Dr. Kasiyarno, M.Hum., Prof. Suyata, Ph.D., Guru Besar Ilmu Pendidikan, Kepala SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, Kepala SMK Negeri 2 Malang, dan MAN Insan Cendikia Serpong.
ADVERTISEMENT
Melalui FGD ini, Achmad meminta sumbang gagasan, ide, sekaligus kritikan masukan yang membangun. “Kami yakin dari ide dan gagasan yang kita terima bisa menjadi jalan untuk terus melangkah mewujudkan harapan Persyarikatan agar sekolah/madrasah Yogyakarta menjadi unggul dan berkemajuan,”.
“Keunggulan yang dimaksud tidak hanya dari satu perspektif, bisa dari berbagai perspektif dan beragam aspek, di mana masing-masing sekolah mampu mewujudkan keunggulan itu dan menguatkan sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat,” tambah Achmad.
Lebih lanjut, Achmad berharap para peserta yang hadir dalam kegiatan ini dapat menyerap gagasan dan pemikiran yang di sampaikan oleh narasumber. Sehingga tidak hanya sampai konsep, tetapi juga melahirkan rumusan langkah strategis dalam mewujudkan sekolah/madrasah yang unggul. “Tanpa keunggulan dan kemajuan sekolah, tentu kepercayaan dari masyarakat belum sepenuhnya kita peroleh,” tutup Achmad.
ADVERTISEMENT
Senada dengan itu, amanah mewujudkan sekolah unggul kembali ditegaskan oleh Ikhwan Ahada dalam sambutannya bahwa keputusan Musywil PWM mempertajam salah satu program istimewa dengan memperkuat pilar pendidikan Muhammadiyah DIY.
Sebagaimana keterlibatan Muhammadiyah, kata Ikhwan, dalam dunia pendidikan yang telah berlangsung sebelum Indonesia merdeka. Di mana, pendiri Persyarikatan, KH. Ahmad Dahlan pada 1913 tidak hanya sebagai pemimpin tetapi juga memimpinkan Muhammadiyah. “Secara pribadi, beliau menjadi sosok teladan pekerja dan memberikan pengorbanan yang tidak hanya menyumbang ide dan gagasan, tapi juga membongkar sebagian rumahnya dalam rangka menegakkan pilar pendidikan,”.
Sehingga, Ikhwan Ahada menyarankan agar pendidikan dan keadaban perlu diselaraskan dalam pendidikan Muhammadiyah. Dengan digelarnya acara ini, Ia berhadap bisa memunculkan berbagai potensi keunggulan sekolah selain jumlah siswa. Keunggulan yang bisa lahir dari berbagai aspek. “Maka keunggulan yang dikaitkan pada ikhsannya seseorang ini menjadi hal tepat baik dari dimensi kognisi, perilaku budaya, kemampuan spesifik sains dan teknologi, termasuk potensi interpreuner ,” tutup Ikhwan. (Guf)
ADVERTISEMENT