Jumlah Hotel Kebanyakan, Pemerintah Diminta Perketat Izin Bangun Hotel

13 November 2017 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grand Harvest and Resort Hotel Banyuwangi (Foto: Instagram.com/@grandharvestresort)
zoom-in-whitePerbesar
Grand Harvest and Resort Hotel Banyuwangi (Foto: Instagram.com/@grandharvestresort)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan hotel kian pesat seiring dengan tingginya permintaan. Menurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani, atas kondisi tersebut ia meminta agar pemerintah turut serta mengendalikan pertumbuhan hotel yang semakin besar. Tentunya, hal ini untuk menciptakan persaingan usaha yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemerintah bisa kendalikan ini maka akan bisa ciptakan persaingan yang lebih sehat," kata Hariyadi saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, di Kawasan Karet, Jakarta Selatan, Senin (13/11).
Hariyadi mengungkapkan, saat ini ada sekitar 2.300 hotel berbintang yang ada di Indonesia dengan total kamar sekitar 290 ribu. Sementara untuk kategori hotel nonbintang berjumlah sekitar 16.000 hotel dengan total kamar 285 ribu kamar.
Ia juga mengusulkan agar pemerintah di beberapa daerah bisa segera membatasi pembangunan perhotelan. Adapun caranya dengan melakukan moratorium terhadap perizinan hotel baru di beberapa kota besar di Indonesia.
"Saya rasa yang mesti 2017 dilihat seperti Bali yang harus dikontrol betul kemudian Yogyakarta, Solo, Makassar, itu semua sudah mulai ramai. Kalau yang lain masih bisa," katanya.
ADVERTISEMENT
Hariyadi juga mengaku heran kenapa masih banyak para investor yang tertarik berinvestasi di wilayah yang sudah memiliki jumlah hotel yang banyak. Tentunya, dengan semakin banyaknya hotel di wilayah tersebut tingkat persaingan pun akan semakin ketat.
"Saya belum paham kenapa investornya masih tertarik membangun hotel (di tempat yang sudah banyak hotelnya) kalau nantinya tidak untung. Kan kita bisnis maunya untung. Ngapain kalau tidak untung. Karena pada akhirnya mereka akan kesulitan juga," paparnya.