Sejarah: Perkembangan Bahasa Indonesia dan Melayu

Devy Choirun Nissa
Saya seorang mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
29 April 2024 11:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Devy Choirun Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Indonesia. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Indonesia. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan melebihi bahasa Melayu asalnya. Bahasa ini memiliki keunggulan sejarah, hukum, dan linguistik yang memengaruhi penggunaannya secara internasional.
ADVERTISEMENT
Menurut E. Aminuddin Aziz, Direktur Jenderal Badan Pengembangan Bahasa, pada sebuah talkshow di Minda TV, terdapat 428 lembaga yang menyelenggarakan Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Ini menunjukkan dukungan yang kuat dari Badan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak independen. Kepala Badan Bahasa menambahkan bahwa bahasa Indonesia telah mengadopsi banyak kosakata dari bahasa asing seperti Inggris dan Belanda. Selain itu, kosakata Indonesia juga diperkaya dengan kontribusi dari ratusan bahasa daerah di Indonesia, seperti bahasa Jawa, Sunda, Madura, Banjar, Papua, dan lainnya. Berdasarkan Catatan Penelitian Antropologi yang diterbitkan pada Desember 2021, terdapat 199 juta penutur bahasa Indonesia, sementara penutur bahasa Melayu hanya 19 juta. Meskipun kedua bahasa ini memiliki kesamaan, terdapat juga perbedaan yang signifikan, termasuk dalam penggunaan aksara.
ADVERTISEMENT
Perkembangan bahasa Indonesia memiliki titik awal pada peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kepala Badan Bahasa menegaskan bahwa bahasa Indonesia, meskipun berasal dari bahasa Melayu, telah berkembang jauh melampaui asal usulnya. Hal ini terjadi setelah statusnya sebagai bahasa negara diakui, yang kemudian diikuti oleh pengembangan korpora, kamus, ejaan, dan tata bahasa yang membentuk bahasa Indonesia seperti yang kita kenal saat ini. Meskipun bahasa Melayu masih digunakan sebagai salah satu dari 718 bahasa daerah di Indonesia, Badan Bahasa menolak usulan untuk memperkuat bahasa Melayu. Mereka menjelaskan bahwa bahasa Melayu saat ini hanya mengacu pada bahasa daerah tertentu di Indonesia, dengan terdapat 87 dialek Melayu di negara ini.
ADVERTISEMENT
Perkembangan bahasa Indonesia juga berkaitan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan statusnya sebagai bahasa internasional, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera Negara, Bahasa, dan Lambang Negara. Mengenai usulan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN, perlu ada kesepakatan dari semua negara anggota ASEAN. Ini menekankan pentingnya strategi yang cerdas dalam pengelolaan bahasa di ASEAN untuk mencegah kesalahpahaman dalam komunikasi. Dalam mewujudkan penggunaan bahasa Melayu-Indonesia di tingkat ASEAN, persiapan yang matang diperlukan. Ini termasuk pemahaman yang baik terhadap bahasa Inggris, Melayu, dan Indonesia untuk menghindari kesalahan dalam berkomunikasi.
Dengan demikian, perkembangan bahasa Indonesia dan Melayu mencerminkan proses yang kompleks, yang terus berkembang seiring waktu dengan pengaruh dari berbagai faktor sejarah, sosial, dan politik.
ADVERTISEMENT