Pola Neraca Pembayaran di Era Pandemi COVID-19

Desy Pristiva M Noer Abzad
Haloo saya Desy seorang mahasiswa semester 5 prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
28 Juni 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Desy Pristiva M Noer Abzad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Siaran Pers/Publikasi/BI.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Siaran Pers/Publikasi/BI.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Haloo Guys!!!
Berbicara tentang Neraca Pembayaran di Indonesia ini sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, kita simak aja yuk pola perkembangan neraca pembayaran di Indonesia saat ini:
ADVERTISEMENT
Kalau menurut Publikasi Bank Indonesia Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2020 tetap baik, sehingga menopang ketahanan eksternal.
NPI pada triwulan IV 2020 defisit rendah sebesar 0,2 miliar dolar AS, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang defisit rendah. Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus 2,6 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2020 meningkat menjadi sebesar 135,9 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 9,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Surplus transaksi berjalan berlanjut pada triwulan IV 2020, ditopang oleh surplus neraca barang yang meningkat.
Pada triwulan IV 2020 transaksi berjalan kembali surplus sebesar 0,8 miliar dolar AS (0,3% dari PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,0 miliar dolar AS (0,4% dari PDB). Surplus transaksi berjalan tersebut ditopang oleh surplus neraca barang akibat peningkatan ekspor yang didorong oleh perbaikan permintaan dunia dan harga komoditas, di tengah peningkatan impor yang terbatas. Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat, terutama disebabkan oleh defisit jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi, serta defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight seiring kenaikan impor barang. Selain itu, perbaikan ekonomi domestik pada triwulan IV 2020 memengaruhi kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung yang menyebabkan defisit neraca pendapatan primer meningkat.
ADVERTISEMENT
Transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2020 tetap baik, ditopang terutama oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio.
Pada triwulan IV 2020, aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio makin meningkat seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan ekonomi domestik yang tetap terjaga. Surplus investasi langsung mencapai 4,2 miliar dolar AS, meningkat dari triwulan sebelumnya, terutama dalam bentuk instrumen modal ekuitas. Selain itu, investasi portofolio net inflows sebesar 2,2 miliar dolar AS, setelah pada triwulan sebelumnya net outflows sebesar 1,9 miliar dolar AS. Perkembangan positif tersebut terutama didorong oleh aliran modal masuk neto pada Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi Rupiah. Sementara itu, transaksi investasi lainnya defisit cukup besar akibat peningkatan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo serta penempatan simpanan dan aset lainnya di luar negeri. Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2020 mencatat defisit rendah sebesar 0,9 miliar dolar AS (0,3% dari PDB).
ADVERTISEMENT
NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga di tengah tekanan pandemi COVID-19.
Surplus NPI tahun 2020 sebesar 2,6 miliar dolar AS, melanjutkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 4,7 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut didorong oleh penurunan defisit transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial. Defisit transaksi berjalan pada 2020 sebesar 4,7 miliar dolar AS (0,4% dari PDB), jauh menurun dari defisit pada 2019 sebesar 30,3 miliar dolar AS (2,7% dari PDB). Penurunan defisit tersebut sejalan dengan kinerja ekspor yang terbatas akibat melemahnya permintaan dari negara mitra dagang yang terdampak COVID-19, di tengah impor yang juga tertahan akibat permintaan domestik yang belum kuat. Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada 2020 tetap surplus sebesar 7,9 miliar dolar AS sejalan dengan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi domestik yang terjaga dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang mereda, terutama pada semester II 2020.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, dan koordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik tetap terjaga. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna mendukung ketahanan sektor eksternal.
Sekian informasi dari saya guys, semoga bermanfaat ya!!! :)