The Clover, Rumah Mini Kaya Fungsi dengan Desain Storage Terbaik

Mungkihkan hunian nyaman dapat dibangun di atas lahan seluas 15 m2? The Clover, rumah mini yang mengusung konsep Modern Tiny Living ini sekali lagi membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan lagi sebuah halangan.

Dengan melakukan pengukuran yang presisi saat mendesain furniturnya serta menentukan tata letak ruangan yang tepat, The Clover menunjukkan keseluruhan desainnya bukan hanya soal riasan semata. Rumah mini ini dapat memaksimalkan elemen ruang yang ada dan menyediakan fasilitas selengkap di rumah-rumah pada umumnya.

apartmenttherapy.com

Bayangkan saja, dengan luasnya yang terbatas rumah mini ini berhasil menampung empat ruangan sekaligus, yaitu ruang tamu, dapur yang menyatu dengan area makan, kamar mandi, dan kamar tidur. Masing-masing ruangan juga tidak tampil apa adanya, tapi dilengkapi dengan peralatan elektronik yang mumpuni sehingga bisa berfungsi maksimal.

Dapur misalnya, selain menggunakan countertop bermaterial semen, alat masak lengkap seperti kompor, oven, dan pressure cooker, juga mengoptimalkan penggunaan sekaligus kenyamanan memasak.

Begitupun dengan kamar mandi yang turut dilengkapi dengan water heater elektrik. Tak ketinggalan fasilitas insulator, pendingin, dan penghangat ruangan juga terpasang, menunjukkan rumah mini ini bisa digunakan di setiap pergantian musim.

Baik interor maupun eksterior rumah mini ini dibalut dengan dominasi unsur kayu. Bagian dinding dan atap rumah tersusun dari kayu poplar, kayu yang memiliki bobot ringan namun kokoh dan juga memiliki tampilan serat kayu yang menarik.

Lain hal dengan pelapis lantai, papan vinyl dipilih karena permukaannya lebih halus sehingga lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan menggunakan kayu asli, namun masih menampilkan corak kayu yang sama memikatnya.

Meski menerapkan konsep tata ruang terbuka yang tidak menggunakan dinding pembatas, setiap zona dan letak ruangan terbagi dengan jelas oleh furniture storage. Seperti rak terbuka yang memisahkan dapur dengan ruang tamu. Lantai di bagian ruang tamu juga ditinggikan untuk menegaskan zona ruang yang berbeda.

Menariknya, ruang yang difungsikan sebagai area bersosialisasi ini didesain membentuk huruf U untuk menghadirkan kesan akrab yang lebih mengundang atau welcoming. Sofa yang digunakan merupakan sofa modular yang dapat bertransformasi menjadi tempat tidur. Sehingga sewaktu-waktu ruangan ini bisa difungsikan sebagai kamar tidur untuk tamu yang menginap.

Cara lain yang diaplikasikan pada desain rumah mini ini dalam hal mengakali kebutuhan ruang penyimpanan yang banyak adalah menyediakan berbagai pilihan storage.

Selain didesain ringkas dan luwes, furnitur tanam (built-in) yang sebagian besar mengisi ruangan, juga memiliki fungsi penyimpanan yang maksimal, seperti tangga minimalis yang bagian bawahnya dibuatkan lemari, kabinet kitchen set yang dibuat sampai menyentuh plafon, dan bangku berlaci. Terdapat juga area penyimpanan tersembunyi di bagian bawah lantai ruang tamu yang dapat difungsikan sebagai gudang.

Rumah mini ini juga memanfaatkan ruang vertikal sebagai siasat untuk memaksimalkan ruang. Area mezanin dibangun di atas kamar mandi dan dapur untuk digunakan sebagai kamar tidur, cukup luas untuk menampung kasur berukuran king bed. Agar tidak terhindar dari efek klaustropobik, di setiap sisinya dipasangi jendela sehingga pencahayaan natural bisa masuk membuat penggunanya lebih nyaman bersitirahat di sana.

Kesan lapang yang nyaman yang terpancar pada rumah mini ini dipengaruhi oleh pemilihan palet warna terang namun dinamis. Corak kayu berwarna muda terlihat menyatu dengan warna putih, abu-abu, dan pastel. Motif dan pola pada dekorasinya hadir menambahkan variasi aksen. Selain itu, penataan lurus di area dapur ikut membantu menciptakan ruang-ruang kosong sehingga memungkinkan untuk menempatkan meja panjang sebagai area makan.

Dengan kreatifitas desain storage dan fungsi yang optimal, rumah mini The Clover nyaman digunakan sebagai ruang tinggal baik untuk menetap ataupun travelling.