Peran Media Sosial dalam Mendorong Kerja Sama Internasional pada Masa Pandemi

Covid-19

Pandemi Covid-19 merupakan penyakit menular yang menginfeksi saluran pernapasan karena disebabkan oleh jenis virus corona. Virus Corona ini pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember tahun 2019 dan dalam waktu beberapa bulan saja, virus ini telah menyebar luas ke berbagai negara di belahan dunia. Karena hal tersebut, pada tanggal 11 Maret 2020, WHO telah menetapkan bahwa penyebaran wabah Covid-19 dikategorikan sebagai suatu pandemi. Virus Corona ini menyebar melalui air liur atau partikel cairan kecil, melalui permukaan benda yang terkontaminasi, bahkan melalui udara didekat orang yang terinfeksi. Hal tersebut menyebabkan penyebaran virus ini semakin meluas dan menularkan infeksi kepada lebih banyak orang. Terlebih lagi, hingga akhir bulan Januari tahun 2021, diperkirakan sekitar 100 juta kasus telah dikonfirmasi dengan lebih dari 2 juta orang harus kehilangan nyawanya akibat dari pandemi ini. Semua aspek kehidupan manusia terdampak oleh pandemi Covid-19, termasuk hubungan antar negara-negara di dunia.

Banyaknya keterbatasan serta perubahan prosedur yang harus dilakukan dalam dunia internasional akibat dari pandemi ini membuat beberapa pihak kesulitan untuk menjalin hubungan antar negara-negara, seperti mengadakan kerja sama internasional. Oleh karena itu, sebagai alternatif dalam menghadapi pandemi Covid-19, dunia internasional melakukan banyak cara untuk tetap bisa menjalin kerja sama internasional, salah satunya dengan diplomasi digital. Hampir seluruh negara di dunia ikut mempraktikkan diplomasi digital, dengan cara memanfaatkan media sosial. Melalui diplomasi digital, negara-negara yang ikut berpartisipasi memiliki sarana untuk dapat menyampaikan pendapat serta informasi yang mereka miliki masing-masing tanpa adanya batasan diplomatik seperti sebelumnya. Selain itu, diplomasi digital juga berperan dalam mendukung kepentingan nasional suatu negara serta untuk menegaskan kondisi politik internasional dalam era perkembangan globalisasi. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya pemerintah China dalam menggunakan twitter sebagai akun media sosialnya. Pemerintah China mendorong para diplomatnya untuk ikut berperan aktif dalam diplomasi digital sebagai upaya demi membentuk citra positif serta membantah tuduhan internasional bahwa negara mereka merupakan sumber wabah Covid-19. Diplomasi digital menggunakan media sosial ini dilakukan karena tentunya dalam masa pandemi seperti ini, diplomasi tradisional yang biasa dilaksanakan secara langsung dengan pertemuan tatap muka menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan.

Dalam masa pandemi global Covid-19, dunia internasional saling menyampaikan dukungannya. Berbagai komitmen serta bantuan lainnya juga terus disampaikan dari pemerintah-pemerintah negara sahabat maupun pihak-pihak non-pemerintah dan organisasi internasional lainnya secara virtual maupun melalui media sosial. Negara-negara di belahan dunia juga saling bekerja sama untuk menemukan vaksin serta obat-obatan sebagai salah satu alternatif jalan keluar dalam menangani pandemi Covid-19. Sebagai contohnya, Indonesia menjalin kerja sama bilateral bersama dengan pemerintah China dalam mengembangkan vaksin Covid-19 melalui perusahaan Sinovac. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di hadapan media luar negeri yang diunggah dalam saluran youtube Sekretariat Presiden pada hari Kamis, 11 Juni 2020. Menurut WHO, dukungan hingga kerja sama antar negara dilakukan karena sesungguhnya tidak ada satupun negara yang benar-benar siap untuk menghadapi pandemi Covid-19, dimana penyebarannya sangat cepat dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Oleh sebab itu, hal tersebut dilakukan dengan harapan semua negara dapat menghadapi pandemi ini bersama-sama dan menghentikan penyebaran virus agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

World Health Organization (WHO) sebagai organisasi internasional kesehatan di dunia, juga terus melakukan upaya serta aksi nyata terbaik dalam menghadapi pandemi Covid-19. WHO mengeluarkan anjuran-anjuran bagi seluruh negara anggota mengenai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran wabah Covid-19. Dalam kondisi ini, WHO tidak bisa mendeklarasikan secara langsung kepada negara-negara anggota seperti biasanya, melainkan hanya secara digital. Oleh karena itu, rapat-rapat WHO pada masa pandemi ini dilakukan secara virtual dan anjuran-anjuran yang dikeluarkan WHO seperti selalu memakai masker, stay at home, WFH (Work From Home), mencuci tangan yang benar, serta penerapan etika ketika batuk atau bersin yang baik diunggah dalam akun media sosial yaitu pada laman instagram dan twitter WHO dengan menggunakan bahasa dan gambar yang menarik. Selain itu, akun tersebut juga selalu memberikan serta memperbarui informasi-informasi terkini mengenai wabah Covid-19 yang bertujuan untuk membantu memutus rantai penyebaran virus. Akun instagram dan twitter tersebut menjadi salah satu media sosial yang digunakan WHO sebagai wadah atau sarana untuk menyampaikan pesan serta informasinya kepada masyarakat luas menjadi lebih mudah dan efektif.

Dalam menghadapi tantangan pada masa pandemi Covid-19, semua pihak dan individu harus berkontribusi untuk selalu menjaga diri sendiri dan saling melindungi satu sama lain. Banyak negara saling membantu dan menjalin kerja sama internasional demi mencapai tujuan bersama, mereka menggunakan cara serta prosedur yang baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Media sosial menjadi salah satu sarana yang sangat efektif dalam menjalin hubungan antar negara-negara pada masa pandemi ini dan dianggap sebagai wadah informasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Media sosial memberikan kemudahan dalam komunikasi antar negara dan mendukung jalannya kegiatan diplomasi digital untuk mencapai suatu kepentingan internasional, baik dalam aspek ekonomi, politik, budaya maupun pembentukan citra negara. Dengan demikian, meskipun terdapat perubahan serta kerugian yang terjadi akibat pandemi Covid-19, namun masih terdapat banyak manfaat serta pembelajaran yang dapat diambil jika dilihat dari sisi positifnya, khususnya dalam dunia internasional.

Daftar Pustaka

Cennimo, David J. 2021. Medscape: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Diakses pada Januari 29, 2021, dari https://emedicine.medscape.com/article/2500114-overview#:~:text=Coronavirus%20disease%202019%20(COVID%2D19)%20is%20defined%20as%20illness,City%2C%20Hubei%20Province%2C%20China

Hakim, Rakhmat Nur. 2020. Kompas.com: Kembangkan Vaksin Covid-19, Indonesia Jalin Keja Sama dengan China. Diakses pada Januari 30, 2021, dari https://nasional.kompas.com/read/2020/06/12/06092421/kembangkan-vaksin-covid-19-indonesia-jalin-kerja-sama-dengan-china

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2020. Kemenkeu RI Hadiri Rangkaian Pertemuan Internasional, Kerjasama Melawan Pandemi dan Memulihkan Ekonomi secara Kolektif Diperkuat. Siaran Pers SP- 69 /KLI/2020. Diakses pada Januari 30, 2021, dari https://www.kemenkeu.go.id/media/16126/sp-69-kemenkeu-ri-hadiri-rangkaian-pertemuan-internasional-kerjasama-melawan-pandemi-dan-memulihkan-ekonomi-secara-kolektif-diperkuat.pdf

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Satgas Penanganan Covid-19: Data Sebaran. Diakses pada Januari 29, 2021, dari https://covid19.go.id/

Triwibowo, Albert. 2020. The Conversation: Diplomasi digital: pencitraan Cina lewat media sosial selama pandemi. Diakses pada Januari 30, 2021, dari https://theconversation.com/diplomasi-digital-pencitraan-cina-lewat-media-sosial-selama-pandemi-139216

World Health Organization. 2020. Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?. Diakses pada Januari 29, 2021, dari https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-how-is-it-transmitted