Soft Power dan Strategi: Mata Hari, Elvis, hingga BTS

Darynaufal Mulyaman
Dosen Prodi HI UKI Jakarta dan Research Fellow di INADIS
Konten dari Pengguna
7 Maret 2023 19:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Darynaufal Mulyaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Budaya Pop (Gabriella Clare Marino/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Budaya Pop (Gabriella Clare Marino/Unsplash)

Artis-artis terkenal ternyata mungkin memiliki peluang untuk menjadi instrumen dari strategi pertahanan dan keamanan yang kompleks dari sebuah negara.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Soft power adalah strategi yang digunakan oleh sebuah negara untuk mencapai tujuan mereka dengan mempengaruhi perilaku dan preferensi negara lain atau aktor non-negara melalui daya tarik dan persuasi dan bukan paksaan. Sumber daya
ADVERTISEMENT
mencakup hal-hal seperti budaya, nilai, institusi, dan kebijakan yang membuat negara lebih menarik bagi orang lain.
Artis budaya pop seperti BTS, Elvis Presley, dan Mata Hari dapat dilihat sebagai sumber daya soft power karena mewakili nilai-nilai budaya dan simbol-simbol yang menarik dan berpengaruh bagi orang lain. Seniman budaya pop seperti BTS dan Elvis Presley memiliki basis penggemar global besar yang melampaui batas-batas nasional, menjadikan mereka sumber daya soft power yang berharga.
Melalui cara-cara promosi yang masif, artis-artis ini dapat menampilkan nilai-nilai budayanya dan menarik bagi penonton di seluruh dunia di sebuah negara. Misalnya, Korea Selatan telah berhasil menggunakan musik K-pop, yang mana BTS adalah bagian dari pada itu, untuk mempromosikan budaya dan nilai-nilai Korea Selatan ke penjuru dunia dan telah membantu meningkatkan kekuatan lunaknya secara global. Elvis juga mengelevasi nilai-nilai Amerika Serikat dengan liberalismenya ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT

Mata Hari, Elvis, dan BTS mungkin beberapa contoh dari bagaimana sumber daya soft power dipakai menjadi instrumen dari strategi yang menarik dan tidak ada unsur koersif di dalamnya.

Sementara itu, jauh sebelum Hollywood dan K-pop tercipta, Mata Hari, di sisi lain, adalah contoh tokoh sejarah yang digunakan sebagai sumber daya soft power selama masa perang. Mata Hari adalah seorang penari dan mata-mata terkenal selama Perang Dunia I, dan citranya digunakan untuk menarik dan memanipulasi tentara di kedua sisi konflik. Dia dipandang sebagai simbol rayuan dan spionase, yang membantu menciptakan daya pikat di sekitar citranya yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil militer.
Hubungan antara soft power dan kekuatan militer ternyata sangat kompleks dari apa yang dapat dibayangkan. Hal ini terjadi karena soft power sering dipandang sebagai pelengkap kekuatan militer. Sumber daya soft power dapat membantu suatu negara mencapai tujuannya tanpa menggunakan kekuatan militer, dan bahkan dapat berfungsi sebagai pencegah musuh potensial. Misalnya, negara dengan profil soft power yang kuat mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk menghadapi ancaman militer karena negara lain lebih cenderung ingin mempertahankan hubungan baik dengannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sumber daya soft power dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan militer dengan menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk tindakan militer atau dengan membangun aliansi dengan negara lain. Lebih dari pada itu, sumber daya soft power juga dapat digunakan sebagai instrumen untuk menjaga perdamaian dunia karena perannya yang integral dari basis penggemarnya yang tersebar di berbagai negara.