Curhat Perempuan: Bayiku Meninggal Setelah Lahir, Suamiku Malah Selingkuh

Konten dari Pengguna
15 Mei 2020 22:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Curhatan Perempuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi perempuan yang diselingkuhi oleh suaminya. dok. Pixabay
Malang benar nasib perempuan bernama Rani (bukan nama sebenarnya). Bayi yang telah lama dinanti selama ini harus meninggal saat usianya belum mencapai tujuh hari. Terlebih lagi, selama hamil anak pertamanya ini dirinya harus menghadapi kenyataan pahit bahwa sang suami, Bagas (bukan nama sebenarnya), ternyata selingkuh. Ia ketahuan masih berhubungan dengan mantannya.
ADVERTISEMENT
Nahasnya, suaminya justru menghina-hina Rani di depan mantannya. Ia mengomentari fisik Rani dengan sebutan buntal, jelek dan pendek. Rani mengetahui hal ini karena ia sempat membaca chat sang suami dengan mantannya.
"Saat baru nikah, aku baru tahu suamiku masih jalan sama mantannya dan jelek-jelekin aku. Aku terpukul saat tahu dia suka bully aku, padahal aku lagi hamil. Aku sempat minta cerai, sampai jual mahar pernikahan tapi dia enggak mau cerai. Tapi kenapa dia tega?," cerita Rani penuh emosi.
Padahal saat awal berkenalan melalui proses ta'aruf, Bagas menunjukkan sikap serius ingin menikah. Bahkan, ia berhasil mendekati keluarga Rani, termasuk mengambil hati ibu dan kakaknya. Rani sempat luluh dengan usaha Bagas dan memantapkan diri untuk menikahi Bagas tanpa mengenal lebih lama, karena yakin Bagas adalah pria baik dan bertanggung jawab.
Ilustrasi perempuan depresi. dok. Pixabay
Setelah menikah, tak sampai sebulan Rani hamil. Tetapi justru, konflik rumah tangga harus dihadapi saat awal kehamilannya. Rani tak sengaja membaca pesan singkat Bagas kepada mantannya yang masih tergila-gila padanya. Sang mantan menertawakan Bagas karena Rani dianggap tidak lebih cantik darinya. Bahkan, sang mantan juga usil menanyakan soal urusan ranjang.
ADVERTISEMENT
"Aku marah, kesel banget. Selama hamil aku tertekan terus-terusnya. Aku chat perempuan itu dan minta untuk tidak ganggu rumah tanggaku dan hargai kehamilanku. Ternyata dia semakin menjadi dan seolah nggak terima kalau aku hamil," lanjut Rani lagi.
Di kehamilannya yang menginjak 7 bulan, Rani terpaksa menjalani operasi caesar karena mengidap preeklamsi dan darah tinggi. Anaknya berhasil dilahirkan, namun takdir berkata lain. Bayi Rani meninggal saat umurnya belum sampai satu minggu.
"Aku terpukul dengan meninggalnya anakku, benar-benar seperti orang gila. Aku tidak ikhlas. Sekarang, suami memang sudah tidak pernah berhubungan dengan perempuan itu, tapi jujur hati ini masih sakit," lanjutnya penuh haru.
Dalam menghadapi kasus ini, Rasi sengaja tak ingin bercerita kepada keluarga besarnya. Terlebih lagi kepada ibunya yang sedang sakit-sakitnya. Sedangkan kakaknya menyuruhnya cerai, namun Bagas menolaknya. Ia meminta maaf dan bersumpah tidak akan melakukan hal ini lagi.
Ilustrasi perempuan menangis. dok. Unsplash.
"Aku memang ingin cerai tapi kasihan sama mamaku. Aku nggak tega membuka cerita sama mama. Akhirnya aku hanya menerima keadaan dan berharap suami berubah. Dari pihak keluarga suami juga memohon-mohon agar kami tidak cerai, keluarganya juga pernah kenal dan sangat membenci mantannya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian ini berlalu hampir dua tahun lamanya, Rani bersyukur karena Bagas mulai sadar atas kesalahannya yang diperbuat di masa lalu. Terlebih lagi karena anak mereka meninggal saat dilahirkan, yang membuat Bagas merasa serba salah.
"Alhamdulillah Bagas sudah tobat. Keluargaku yang awalnya minta aku cerai akhirnya luluh juga, biarlah itu jadi pelajaran dan ujian hidupku. Tapi aku sudah peringatkan, kalau masih seperti ini lagi aku beneran mundur," demikian tutup Rani.
Disclaimer: Ini adalah tulisan kiriman pembaca. Jika Anda tertarik berbagi kisah, silakan email cerita Anda ke: [email protected]