Crazy Rich Anti Mainstream, Rela Rogoh Rp 1,41 Triliun untuk Cari Alien

Crazy Rich
Gaya Hidup dan Selera Gw, Lo Gak Usah Sirik
Konten dari Pengguna
8 Juli 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yuri Milner. Foto : twitter/YuriMilner
zoom-in-whitePerbesar
Yuri Milner. Foto : twitter/YuriMilner
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yuri Milner adalah seorang pebisnis, investor, dan ahli fisika asal Rusia yang juga memiliki darah Israel. Berkat kesuksesan bisnisnya, Yuri menjadi orang rusia pertama yang masuk dalam Forbes Midas List 2011. Ia berada di peringkat 25 dari 100 investor kelas kakap dunia. Di tahun 2020, Yuri memiliki kekayaan sebesar 3,9 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Seperti miliarder pada umumnya, Yuri juga memiliki hobi mahal. Tetapi, hobinya ini tidak seperti hobi miliuner pada umumnya. Hobi Yuri Milner adalah memburu alien. Crazy rich itu diketahui mengeluarkan 100 juta dolar AS untuk mencari alien. Sebagai seorang fisikawan, Yuri dikenal memiliki ketertarikan dengan dunia luar angkasa. Dirinya ingin mengetahui rahasia alam semesta.
Yuri bekerja sama dengan para peneliti untuk mencari alien di gugusan 1.300 bintang. Breakthrough Listen, organisasi diriannya, membiayai penelitian itu selama 10 tahun. Penelitian ini memfokuskan Alpha Centauri sebagai target utama. Alpha Centauri adalah gugusan bintang yang dekat dengan bumi dan berada di dalam rasi Centaurus.
Ilustrasi alien. Foto: needpix
Penelitian yang menghabiskan dana Rp 1,41 triliun ini menggunakan program Search for Extraterrestrial Intelliggence (SETI) untuk mencari alien. Sebanyak 1.327 bintang terdekat sudah berhasil disurvei SETI. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dua teleskop terbaik di dunia. Kedua teleskop itu adalah teleskop Robert C Byrd Green Bank dan teleskop Parkes Telescope. Robert C Byrd Green Bank berada di Virgina Barat, Amerika Serikat. Diameter lensanya sebesar 100 meter. Sedangkan Parkes Telescope berada di New South Wales, Australia dengan diameter lensa 64 meter.
ADVERTISEMENT
Para peneliti yang terlibat sudah menganalisis 1 petabyte atau setara dengan 1 juta gigabyte daya radio dan gelombang optik yang kemudian dipublikasikan di Arsip Data Terbuka Breakthrough. Data ini merupakan publikasi data terbesar SETI dalam sejarah.
Pencarian yang dimulai dari tahun 2015 itu belum membuahkan hasil. Tim peneliti tidak menemukan alien di antara para bintang. Meski begitu Yuri dan tim peneliti tidaklah patah semangat. Mereka tetap optimis akan menemukan kehidupan di alam semesta. Para peneliti selanjutnya berencana untuk menggunakan teleskop MeerKAT di Afrika untuk bisa mengamati satu juta bintang di sekitar galaksi Bima Sakti.
Melalui cuitan di twitternya, Yuri selalu mengatakan bahwa dirinya percaya terhadap adanya kehidupan di luar bumi. Crazy rich itu juga selalu membagikan artikel-artikel dan informasi terkait dengan luar angkasa dan kehidupan di luar bumi. Ia berharap dapat menemukan bukti adanya alien dan mempelajari dunia dengan lebih luas.
ADVERTISEMENT