Warga Majalengka Punya Hobi Koleksi Uang Kuno, Kondisi Uang Terawat Seperti Baru

Konten Media Partner
19 Februari 2022 19:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang kuno milik Peggy. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Uang kuno milik Peggy. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Majalengka - Peggy Sagita (23), pria asal Blok Senin, Desa Buntu, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mempunyai kegemaran mengkoleksi uang kuno. Kegemaran Peggy mengkoleksi uang tersebut dimulai sejak masih duduk di bangku SMP.
ADVERTISEMENT
Dimata Peggy, uang kuno memiliki daya tarik yang spesial. Tak heran jika uang kuno yang dikoleksinya itu terawat dengan baik, sehingga kondisinya pun masih tetap bagus.
Kini, dirinya sudah memiliki puluhan lembar uang kertas dan uang koin kuno. Uang-uang kuno tersebut disimpan Peggy di kotak istimewa, agar kondisi uang tersebut tetap terjaga dan terus terlihat seperti baru.
"Gak tau, tertarik aja gitu. Soalnya menarik bentuknya teh. Ya udah disimpan aja," kata Peggy, Sabtu (19/2/2022).
"Terus diliatin ke kakek, katanya itu uang zaman dulu. Terus kata kakek, di rumah (kakek) ada, terus dikasih sama kakek. Ya udah mulai sejak SMP itu jadi seneng koleksi uang kuno," sambung dia.
Dijelaskan dia, dari beberapa koleksi uang kuno miliknya, pecahan uang kertas 5 rupiah adalah uang kuno tertua yang dimilikinya saat ini. Adapun uang koin yang tertua yakni, 5 sen.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang uang kertas itu tahun 1958. Kalau yang koin, ada yang 5 sen, itu tahun 1921 5 sen, zaman Nederland,” jelas dia.
Pegy saat memperlihatkan koleksi uang kuno miliknya. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
Selain uang kuno, Peggy juga mengkoleksi uang kertas 'zaman now' pecahan Rp 75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) secara terbatas. Dia mendapat uang tersebut dari salah satu temannya yang bekerja di salah satu minimarket.
"Ini kan sebagai salah satu dari bagian sejarah kita. Saya juga suka googling, bagaimana sejarah uang-uang yang saya miliki ini. asyik aja sih ngumpulin, terus lihat sejarahnya lewat googling,” jelas dia.
Sejak memulai mengoleksi uang-uang kuno, Peggy mengaku tidak pernah membeli, seperti halnya para kolektor. Pemberian dan nemu, adalah sumber dari koleksi-koleksi uang kuno koleksinya. Khusus untuk nemu, Peggy mengaku kadang dia dapat dari selokan.
ADVERTISEMENT
“Belum pernah beli. Kadang ada teman yang tau saya gemar ngoleksi, suka dikasih gitu aja,” jelas dia.
"Pernah juga kalau koin mah, dari selokan. Kan suka adapengerukan got. Nah, suka nemu tuh. Ya udah saya bersihin, terus liat di google,ternyata memang benar itu uang,” papar dia.
Sementara itu, untuk dalam hal perawatan, saat ini koleksi uang kuno itu disimpan dengan cara dibungkus menggunakan plastik transparan. "Untuk cara perawatannya tau dari hasil sharing di Media Sosial (medsos) aja sih," ujar dia.
Meski begitu, Peggy mempunyai tekad untuk tidak menjual koleksinya itu. Sebab, jelas dia, nilai sejarah pada uang tersebut yang menjadi pertimbangan dirinya untuk tidak melepas barang-barang spesialnya itu. ***