Wali Kota Bandung Ajak Warga Kompak Atasi Masalah Sampah yang Ibarat Bom Waktu

Konten Media Partner
15 Mei 2022 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, saat meresmikan sarana pengolahan sampah organik dan sarana olahraga di RW 07 Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Minggu (15/5/2022). FOTO: Humas Pemkot Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, saat meresmikan sarana pengolahan sampah organik dan sarana olahraga di RW 07 Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Minggu (15/5/2022). FOTO: Humas Pemkot Bandung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Bandung - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pesimistis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Legok Nangka di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, bisa dioperasikan pada tahun 2024. TPA Legok Nangka nantinya akan menggantikan TPA Sarimukti yang akan ditutup.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Yana mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat berkolaborasi mengelola sampah di Kota Bandung yang ibarat bom waktu. Sebab kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pengurus lingkungan, komunitas hingga masyarakat umum, sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan sampah.
Salah satunya dengan cara daur ulang sampah organik dan anorganik serta tata kelola pengolahan sampah di tingkatan terendah.
Hal itu disampaikan Yana saat menghadiri Halal Bihalal sekaligus peresmian sarana pengolahan sampah organik dan sarana olahraga di RW 07 Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Minggu (15/5/2022).
"Pemerintah Kota tidak bisa menyelesaikan sendiri, butuh partisipasi masyarakat mulai menyelesaikan sampah di lingkungan kita," kata Yana dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Minggu (15/5/2022).
Yana mengatakan, produksi sampah Kota Bandung 1.500 ton per hari. Bila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi masalah yang besar.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan tahun depan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti ditutup. Saya juga tidak yakin tahun 2024 juga TPA Legok Nangka juga beroperasi. Maka saya harap sampah bisa dikelola lebih awal, sebelum ke TPS," ujarnya.
Yana meyakini, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak dapat menyelesaikan berbagai masalah perkotaan, termasuk sampah.
"Insyaallah selama kita bisa bekerja sama dan berkolaborasi. Mari kita sama-sama membangun Bandung menjadi semakin baik," katanya
Sementara itu, Ketua Rukun Warga 07 Kelurahan Antapani Kidul, Maman Sulaeman bersyukur atas diresmikannya sarana pengolahan sampah dan sarana olahraga di lingkungannya oleh Wali Kota Bandung.
Ia mengatakan, saat ini warga diajak untuk memilah dan memilih sampah organik dan anorganik. Sampah organik kata dia, diolah menjadi pupuk kompos. Sementara sampah anorganik, bisa diolah sehingga memiliki nilai ekonomi sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak membantu dengan 3R (reduce, reuse, recycle) atau Kang Pisman maka suli untuk menangani sampah di Kota Bandung akan sulit. Mari sama-sama membantu pemerintah kota kita tercinta," katanya.***