Makam Sunan Gunung Jati Digembok, Grebeg Syawal Keraton Kasepuhan Tetap Berjalan

Konten Media Partner
11 Mei 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon melangsungkan doa dan bertawasul dalam Grebeg Syawal di komplek makam Sunan Gunungjati.(Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon melangsungkan doa dan bertawasul dalam Grebeg Syawal di komplek makam Sunan Gunungjati.(Juan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon – Saat acara Grebeg Syawal Makam Sunan Gunung Jati terlihat digembok. Tidak hanya itu, spanduk bernada penolakan terhadap Sultan Sepuh XV PRA Lukman Zulkaedin pun terpasang di sekitar makam. Oleh karena itu, Grebeg Syawal, yang harusnya diadakan di dalam komplek makam Sunan Gunung Jati, kali ini dilaksanakan di luar komplek makam.
ADVERTISEMENT
Patih Sepuh Keraton Kesepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat, tidak mempermasalahan peristiwa penggembokan tersebut. Karena keluarga Keraton Kasepuhan tetap bisa melaksanakan Grebek Syawal di area makan Sunan Gunung Jati.
“Kami tidak mempermasalahkan, sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat. Alhamdulillah, kami dari keluarga keraton kesepuhan hari ini melaksanakan grebek syawal,” katanya, Rabu (11/05/2022).
Ia menjelaskan, Grebek Syawal merupakan ritual rutin setiap tahun setelah Idul Fitri sebagai uapan syukur, berdoa, dan bertawasul bersama.
“Tahun ini Grebeg Syawalnya berbeda dari biasanya,” imbuhnya.
Ia menyatakan, bersyukur tahun ini bisa melaksanakan Grebeg Syawal dengan penuh hikmat bersama keluarga dan masyarakat. Walaupun makan Sunan Gunung Jati digembok, sedikitpun tidak melunturkan makna Grebeg Syawal yang sesungguhnya.
“Walaupun ditutup doa kita tetap sampai,” pungkasnya.(Juan)
ADVERTISEMENT