Komisi IV Akan Panggil Disdik dan Inspektorat soal Atap SMP di Cirebon Ambruk

Konten Media Partner
18 Januari 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi atap bangunang kelas di SMPN 2 Geeged Kabupaten Cirebon tampak ringsek menimpa meja dan kursi belajar siswa. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi atap bangunang kelas di SMPN 2 Geeged Kabupaten Cirebon tampak ringsek menimpa meja dan kursi belajar siswa. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon-Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan mengaku geram atas ambruknya atap kelas dan ruang guru di SMPN 2 Greged. Ia menilai kejadian itu sangat memalukan dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sebab, kondisi atap bangunan tersebut baru saja direhabilitasi sekitar satu tahun, namun sudah ambruk. Atas hal itu Komisi IV pun menduga ada perencanaan yang salah dalam renovasi atap bangunan sekolah tersebut.
"Pasti ada yang salah. Masa usia bangunan baru satu tahun ambruk. Ini memalukan," tandas Aan kepada wartawan, Kamis (18/1).
Menurut Aan, pihaknya pun akan segera memanggil dinas pendidikan untuk memberikan penjelasan di rapat komisi. Selain dinas, pihaknya juga mengundang Inspektorat untuk menanyakan hasil audit atau pun investasi yang yang sudah dilakukan.
"Misalnya, ketika hasil investigasi diketahui karena kelalaian kontraktor, harus tetap bertanggung jawab," ujarnya.
Kata dia, ambruknya atap bangunan sekolah yang menimpa siswa-siswi SMP itu akan banyak membuat asumsi di tengah masyarakat. Terlebih, ketika informasi tersebut viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Aan pun mencontohkan seperti halnya, gapura Taman Pataraksa yang ambruk pada 2 Januari 2024, kini gapura pendampingannya kembali ambruk.
"Ini yang kemudian membuat publik berpikir, bangunan di depan kantor bupati, kejaksaan, DPRD yang di depan mata saja ambruk. Bagaimana hasil pembangunan lainnya, yang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon," pungkasnya. (*)