Kasus COVID-19 di Kota Cirebon Kembali Melonjak, RSD Siapkan Ruang Perawatan

Konten Media Partner
14 November 2022 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis di RSDGJ Cirebon Jawa barat menangani pasien terkonfirmasi COVID-19.(CiremaiToday)
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis di RSDGJ Cirebon Jawa barat menangani pasien terkonfirmasi COVID-19.(CiremaiToday)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon – Kasus COVID-19 di Kota Cirebon Jawa Barat kembali tinggi. Peningkatan kasus COVID-19 di Kota Cirebon terjadi sejak dua pekan terakhir atau awal November 2022. Sejumlah pasien dirawat di Rumah Sakit dan melakukan isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon, hingga Senin (14/11/2022) telah merawat sebanyak 16 pasien terkonfirmasi COVID-19, salah satunya adalah balita. Sementara, hingga November 2022 RSDGJ telah menangani sebanyak 46 kasus COVID-19. Bulan Oktober 2022 lalu, di RS yang sama menangani sebanyak 43 kasus COVID-19.
Direktur Utama RSDGJ Dr. Katibi menyatakan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19, pihaknya telah menyiapkan tenaga medis dan ketersediaan ruang perawatan.
"Sejak awal november hingga terindikasi ada 46 pasien yang masuk melalui IGD. Sementara pada bulan oktober lalu itu sebanyak 43. Kalau sebaran itu sama di bulan November ini bisa capai 92 kasus, Dari sebelumnya 43, artinya kenaikannya 100 persen,” katanya, Senin (14/11/2022).
Dinas Kesehatan Kota Cirebon pun mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi selama dua minggu ini. Namun, peningkatan kasus COVID-19 ini belum bisa dipastikan apakah terkait dengan sub varian baru.
ADVERTISEMENT
"Dalam dua minggu ini memang ada peningkatan terus. Minggu lalu ada 93 dan dalam minggu ini ada 114 kasus. Dirawat inap 54 dan isolasi mandiri 60. Faktornya memang saat ini terjadi perubahan cuaca yang ke dua itu kasus kasus yang komorbid yah. Soal varian baru, itu kami harus di swatching dulu jadi kita tetap anggap omicron. Tapi apa pun itu kita tetap tangani,” pungkasnya.***