Gelombang Mudik Juga Terjadi di Majalengka, Petugas Kesehatan Keteteran

Konten Media Partner
30 Maret 2020 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyemprotkan disinfektan kepada warga yang mudik ke Majalengka. (Rd Algifari Suargi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyemprotkan disinfektan kepada warga yang mudik ke Majalengka. (Rd Algifari Suargi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Majalengka - Gelombang mudik warga perantau di tengah kekhawatiran banyak pihak terhadap penyebaran virus Corona (Covid-19), juga terjadi di Kabupaten Majalengka. Kepulangan mereka cukup membuat kerepotan tenaga medis yang jumlahnya terbatas.
ADVERTISEMENT
Ratusan perantau yang bekerja di wilayah Jabodetabek yang menjadi episentrum wabah virus Corona di Indonesia pulang kampung ke Majalengka. Warga Majalemgka yang pulang dari perantauan datang menggunakan 10 kendaraan bus.
Mereka yang pulang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Tasikmalaya, Karawang dan daerah lainnya diarahkan menuju lapangan sepak bola Desa Weragati, diperiksa secara bergantian guna memastikan tidak terindikasi terpapar dan membawa virus Corona apalagi sebagian besar dari mereka berasal dari zona merah Corona.
Kepala UPTD Puskesmas Waringin sekaligus koordinator mengatakan, standar kesehatan sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan penyemprotan disinfektan kepada seluruh warga yang baru pulang dari rantauan. Namun akibat jumlahnya yang sangat banyak, pihaknya mengaku kesulitan untuk mendata ke seluruh warga tersebut.
ADVERTISEMENT
"Standar kesehatan sendiri, sebetulnya tidak perlu kita melakukan penyemprotan, ketika orang datang yang dinamakan Pendata Perjalanan Area Terjangkit (PPAT) cukup datang, melaporkan dan mengisolasi kan di rumah selama 14 hari. Tapi karena ini jumlahnya banyak maka sulit kalau kita nanti edukasi satu per satu ke rumah, maka untuk mengurangi resiko penularan virus, kita semprot disinfektan," ujar Mulyana, Senin (30/3/2020).
Mulyana menyampaikan, setidaknya ada sekitar 700 warga yang hari ini tiba dari berbagai daerah untuk pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan petugas hanya ada 10 orang dari tim medis Covid-19 yang terdiri dari 1 dokter, 3 perawat dan 7 tenaga pembantu yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap yang siap memeriksa sesuai tupoksinya.
ADVERTISEMENT
"Akan ada ribuan orang yang datang ke Kabupaten Majalengka untuk beberapa hari ke depan. Hari ini 700 orang, besok juga masih ada, mungkin sekitar ribuan lah," ucapnya.
Warga yang mengalami gejala batuk, panas, dan sesak nafas, nantinya akan dipisahkan menuju ke tenda yang telah disediakan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan, para warga yang sehat atau tidak mengalami gejala akan di data dan tetap diimbau untuk berada di rumah selama 14 hari.
Seorang pemudik yang telah diperiksa, Inah Rohimah (35) mengatakan dirinya tidak takut jika nantinya dianggap sebagai dalang pembawa virus Corona. Warga asal Desa Weragati itu hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT.
"Enggak, di situ kan ada Allah SWT, saya serahin saja kepada Allah SWT, yang penting jaga iman dan jangan lupa solat 5 waktu. Cuek saja sama yang beranggapan begitu," ujar Inah yang selama ini merantau di Tasikmalaya, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pemudik lain Ena (38) perantau dari Bogor, Jawa Barat mengaku, dirinya sengaja pulang karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhentinya usaha yang digeluti. Dari pengakuannya, Ia bekerja sebagai pedagang keliling di wilayah Bogor. "Lagi ada masalah begini, adanya virus Corona jadi dagangan sepi dan saya memutuskan untuk pulang," jelas dia.