Beberapa Pekan Nihil Kasus COVID-19, Kota Cirebon Bersiap Buka Kembali Sekolah

Konten Media Partner
30 Juli 2020 9:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon menyatakan kesiapan sekolah di sejumlah kecematan menyelenggarakan model pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun ajaran baru 2020/2021 dua pekan lalu, Kota Cirebon masih memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mengingat masa Pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Dalam rencana tersebut, tidak semua daerah serta merta dapat melaksanakan KBM tatap muka, namun disesuaikan dengan status zona dengan skala teritorial setingkat kecamatan yakni hanya sekolah yang berada di kecamatan berstatus zona hijau.
Kota Cirebon termasuk salah satu daerah yang siap menjalankan KBM tatap muka, pasalnya beberapa pekan terakhir tidak ditemukan kasus baru COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Irawan Wahyono mengatakan, tidak masalah jika nanti KBM tatap muka benar-benar diterapkan karena Kota Cirebon hingga kini relatif aman terhadap paparan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kami selalu berkomunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya dalam monitoring perkembangan kasus COVID-19," katanya, Rabu (29/7/2020) kemarin.
Dia mengaku, hingga kini belum ada surat tertulis mengenai rencana atau pemberlakuan KBM tatap muka dari Gubernur Jawa Barat.
"Yang jelas dalam bentuk tertulis belum ada, kalau hanya sebatas statement saja tidak bisa menjadi dasar yang kuat," imbuhnya.
Kalaupun KBM tatap muka diberlakukan, pihaknya menyatakan kesiapannya karena sudah memiliki skema pembelajaran baik di dalam maupun luar kelas dengan mengikuti protokol pencegahan COVID-19.
"Mekanismenya sudah ada, anak-anak mulai berangkat dari rumah lalu tiba di sekolah, belajar di dalam kelas, jam istirahat hingga waktu pulang sekolah sampai ke rumah lagi semuanya sudah disiapkan tinggal dijalankan saja," terangnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ia pun tidak menampik jika PJJ yang bekerjasama dengan stasiun televisi swasta lokal yang sudah berjalan selama dua pekan terdapat sejumlah kekurangan. Di antaranya adalah penerimaan sinyal televisi yang kurang baik sehingga mengganggu proses belajar dari rumah.
"Penerimaan gambar dan suara kurang jelas karena masalah antena televisi dan sebagainya," pungkasnya.