Berkencan dengan 3 Wanita Membuatku Kehilangan Istri

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
25 November 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Manusia memang tidak pernah bisa memuaskan hasrat selalu ada hal lebih yang diinginkan. Begitu pula denganku, aku menikahi Mona sudah hampir delapan tahun dan ia selalu menemaniku meniti karier.
ADVERTISEMENT
Hingga suatu hari ketika aku datang ke sebuah acara dan menyampaikan pidatoku, Mona tanpa sengaja merobek gaunnya di hadapan para tamu. Mereka yang seharusnya memberi tepuk tangan karena kenaikkan jabatanku malah berbondong-bondong menertawakan Mona. Aku merasa hari itu tidak memiliki wajah untuk kutampakkan, rasanya aku ingin segera mengakhiri pidatoku.
Namun kenyataannya, aku tetap meneruskan pembicaraanku di saat Mona pamit mundur untuk mencari baju pengganti. Sejak hari itu semua orang membicarakan soal Mona "pria seperti kamu seharusnya mendapatkan wanita yang jauh lebih baik" ujar salah satu kolegaku. "Memang, aku seharusnya mendapatkan wanita yang lebih baik, tidak seperti Mona yang hanya bisa menaikkan berat badan" pikirku.
Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: Shutterstock
Ucapan kolega kerjaku masih terus terngiang hingga akhirnya aku memutuskan untuk mencari wanita impianku. Saat itulah aku bertemu dengan Yola, wanita di ruangan sebelahku yang sudah lama kutaksir. Begitu melihatnya keluar dari ruangan, aku segera mengajaknya berkencan.
ADVERTISEMENT
Kami memang sudah kenal cukup lama hanya saja kali ini kuberanikan diri untuk bertindak lebih jauh. Tak kusangka ia segera merespons ajakanku dan kami pun berkencan dua hari setelahnya. Aku mengajak Yola ke restoran terbaik yang pernah kukunjungi bersama istriku, saat itu ia sangat bahagia ketika kuajak ke sana, jadi kupikir Yola juga akan merasakan hal yang sama.
Ketika perbincangan sedang berlangsung, aku mulai merasa bosan dengan apa yang dibahas oleh Yola. Ia bahkan tidak menanyakan padaku tentang sesuatu seolah aku tak ada di hadapannya. Dua jam kuhabiskan bersama Yola hanya untuk mendengarkan ceritanya yang sama sekali tidak kumengerti.
Saat sampai di rumah, aku menemukan Mona sudah membuatkan kue dan teh hangat untuk kami. Aku banyak bercerita tentang apa yang terjadi dan Mona terduduk manis mendengar aku berbicara. Senang rasanya memiliki seseorang yang bisa mendengarkan segala keluh kesahku.
ADVERTISEMENT
Namun satu minggu kemudian, aku bertemu dengan Betty. Wajahnya menawan dan terlebih ia seorang wanita karier, penting bagiku mendapatkan wanita yang bisa diajak berdiskusi tentang banyak hal. Tak seperti Mona yang hanya bisa memikirkan tentang beragam resep dari sebuah aplikasi. "Wanita seperti ini yang kucari, cantik dan pintar" ujarku dalam hati.
Kebetulan Betty adalah salah satu sepupu dari temanku dan kami juga sudah kenal cukup akrab. Aku menanyakan padanya untuk pergi keluar bersama dan ia menyetujuinya. Ketika bertemu di luar, lagi-lagi aku merasa sangat kecewa karena penampilan Betty tidak terlihat seperti wanita feminim.
Meski begitu, obrolan kami cukup selaras dan ia pandai membawa arah pembicaraan. "Tetapi tetap saja aku menginginkan wanita yang berpenampilan feminim" pikirku. Di hari yang sama ketika aku sampai di rumah, aku menemukan Mona tengah berbalut gaun cantik lengkap dengan kalung dan liontinnya.
ADVERTISEMENT
Aku hanya tersenyum dan menciumnya, kemudian naik ke kamar untuk bersih-bersih. "Setidaknya aku masih punya Mona yang berpenampilan feminim" pikirku. Satu bulan berlalu ternyata hasrat untuk menemukan wanita impian masih belum sirna.
Robert, salah satu kolegaku, mengenalkan aku pada Yoana. Harus kuakui dia sangat cantik, pintar, feminim, dan terlebih pembicaraan kami selaras. "Ini dia wanita yang kucari" gumamku dalam hati, tiga hari mengenal Yoana aku mengajaknya ke sebuah penginapan di luar kota.
Ia menyetujui ajakanku dan kami pun pergi bersenang-senang. Aku dan Yoana terjaga sepanjang malam menikmati irama musik, makanan, dan juga minuman yang tersedia. Sampai akhirnya kami terlelap di dalam satu kamar yang sama.
Kukira ia akan menjadi wanita paling ideal sebagai pengganti Mona, tetapi ternyata ketika kami terbangun ia menanyakan padaku menu makanan yang harus kumasak hari itu. Aku tak terbiasa dengan memasak makanan untuk seseorang dan lagi-lagi aku teringat pada Mona. Ia selalu melayaniku dan menyediakan makanan hangat lengkap dengan teh panas di sampingnya, seperti kebiasaanku.
ADVERTISEMENT
Hari itu aku menyadari bahwa wanita ideal yang kucari selama ini sudah menemaniku sejak dulu. Aku bergegas pulang dan meninggalkan Yoana di penginapan itu sendirian. Aku pergi untuk menemui Mona dan meminta maaf padanya karena sudah bersikap egois hanya karena merasa dipermalukan.
Namun yang kutemui di rumah hanyalah lemari kosong dengan secarik kertas di atas tempat tidur kami. Jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya dan aku membaca surat itu dengan perasaan takut. Ketakutan terbesar yang kurasakan saat itu akhirnya terjadi, Mona meninggalkan aku dengan banyak alasan.
Dia membahas karen aku tidak berdiri di depan untuk melindunginya dari tertawaan banyak orang. Ternyata aku melewatkan hari ulang tahunnya tepat ketika aku menemukannya berbalut gaun indah lengkap dengan kalung dan liontinnya. Saat itu Mona berpikir kalau aku akan mengajaknya makan malam di sebuah restoran tetapi aku malah pergi tidur tanpa mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu saja yang ternyata kulakukan padanya, tepat ketika aku menginap bersama Yoana, aku melewatkan hari jadi pernikahan kami. Di saat aku bersenang-senang, Mona harus menghabiskan malamnya sendiri di rumah kami. Aku merasa menjadi pria paling bodoh karena telah mencari wanita idaman di saat aku sudah memilikinya.
Di hari yang sama aku pergi mencari Mona dan meminta maaf padanya. Sayangnya, Mona melihat aku pergi menginap bersama Yoana di hari jadi pernikahan kami, tepatnya setelah ia melarikan diri dari rumah. Mona bahkan menolak untuk menemuiku, ia tidak ingin membicarakan masalah ini denganku. Aku mengerti hingga tiga bulan kemudian, satu amplop datang memberitahukan perceraian resmi kami.