7 Kesalahan Pencari Kerja di Usia 20-an, Kudu Diperbaiki!

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
1 November 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
7 Kesalahan Pencari Kerja di Usia 20-an, Kudu Diperbaiki!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di usia 20-an, jumlah keinginanmu biasanya bertambah banyak, begitu pula dengan tanggung jawabmu.
ADVERTISEMENT
Agar keinginan tersebut terpenuhi, bekerja adalah opsi terbaik meskipun kenyataannya kamu belum lulus dari perguruan tinggi.
Hal ini secara otomatis membuat tanggung jawabmu berlipat ganda karena di satu sisi harus kuliah, di sisi lain bekerja.
Pekerjaan yang dipilih tentu akan mempengaruhi masa depanmu. Agar terhindar dari penyesalan, berikut kesalahan pencari kerja yang sebaiknya jangan dilakukan.
Kesalahan Pencari Kerja Usia 20-an
1. Asal punya pekerjaan
Banyak anak muda berasumsi kalau bekerja saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, kamu harus perhatikan lagi jenis pekerjaannya.
Jangan sampai asal pilih karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kenyamanan saat bekerja.
Carilah pekerjaan yang sesuai dengan background dan passion kamu. Jika seandainya latar belakang pendidikanmu di bidang sastra, cobalah jadi guru, jurnalis, editor, atau copywriter.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya sah-sah saja kalau berbeda haluan, tapi kamu butuh penyesuaian lagi agar bisa mahir di bidangnya. Penyesuaian ini tentu menguras waktu dan tenagamu, ya!
2. Tanpa tujuan yang jelas
Jangankan membuka bisnis, saat kamu ingin bekerja di suatu perusahaan juga butuh tujuan yang jelas. Tujuannya bukan sebatas yang penting bisa memenuhi kebutuhan hidup, tapi lebih besar dari itu.
Misalnya, dalam tiga tahun mendatang, kamu ingin menjadi apa di perusahaan tersebut.
Kamu tentu tidak mau terus-menerus menjadi staf, kan? Makanya, tanyakan pada diri sendiri tentang rencana karir yang diinginkan sebelum apply ke suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Tujuan inilah yang menjadi penyemangat saat kamu mulai malas bekerja. Alhasil, rasa malas tersebut cepat hilang dan otomatis digantikan dengan semangat yang baru.
Baca artikel selengkapnya, disini!