Visi Misi Tauhid Soleman: Ternate Mandiri dan Berkarakter Keadilan

Konten Media Partner
19 September 2020 0:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Tauhid menyampaikan visi misi saat diskusi publik di Kedai Kopi Jarod

Bakal Calon Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman saat memaparkan visi misinya dalam diskusi publik Satu Dasawarsa Komunitas Jarod. Foto: Dokumentasi Komunitas Jarod.
zoom-in-whitePerbesar
Bakal Calon Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman saat memaparkan visi misinya dalam diskusi publik Satu Dasawarsa Komunitas Jarod. Foto: Dokumentasi Komunitas Jarod.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bakal Calon Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman memaparkan sejumlah poin penting yang menjadi visi misi dirinya bersama calon wakil wali kota Jasri Usman. Pemaparan tersebut disampaikan dalam peringatan Satu Dasawarsa Komunitas Jarod, Jumat (18/9) malam.
ADVERTISEMENT
Tauhid menyatakan, Kota Ternate merupakan kota yang terbuka sehingga terlihat seperti ibukota Provinsi Maluku Utara. Saat ini, ada beberapa isu yang berkembang di Kota Ternate saat ini, di mana Ternate dengan jumlah penduduk kurang lebih 219.000 jiwa.
"Pertumbuhan antarkawasan yang tidak berimbang dan ini sering disuarakan oleh warga yang ada di Pulau Hiri, Batang Dua dan Pulau Moti. Bahkan mungkin ada gap pembangunan antarkecamatan yang berada di Ternate Utara, Ternate Tengah, Ternate Selatan, Ternate Pulau, dan Ternate Barat," paparnya.
Dalam diskusi itu, Tauhid mengungkapkan, ada juga masalah lingkungan, dimana ada sejumlah titik dengan wajah etalase yang kurang bagus, seperti kawasan kumuh dan sampah. Serta belum adanya pemerataan pembangunan berdasarkan potensi karakteristik wilayah.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu bahwa Ternate ini adalah kota pulau dan dalam konteks Pulau Ternate tidak berdiri sendiri, karena ada yang lain-lain," ucap Tauhid.
Tauhid dalam visinya ingin mewujudkan Ternate yang mandiri dan berkarakter keadilan.
"Saya kira ini sebuah visi sederhana yang nanti akan dieksplor apa yang namanya mandiri dan berkarakter keadilan," paparnya.
Dr. Azis Hasym saat memandu dialok publik para Bakal Calon Wali Kota Ternate dalam acara Satu Dasawarsa Komunitas Jarod Maluku Utara. Foto: Dokumentasi Komunitas Jarod.
Berbicara tentang mandiri, tentunya berkaitan dengan semangat ekonomi, sedangkan untuk berkarakter keadilan yakni soal hak para warga yang hingga saat ini belum memiliki hak yang sama.
Program prioritas TULUS (Akronim pasangan bakal calon M. Tauhid Soleman dan Jasri Usman), yang menjadi misi antara lain ingin mewujudkan Ternate yang mandiri dan berkeadilan. Selain itu, berupaya membangun Ternate sebagai gerbang utama sentral jasa perdagangan. Hingga saat ini, kataya, Ternate masih memiliki magnet perdagangan tertinggi di Provinsi Maluku utara.
Abdul Kader Bubu, dosen Unkhair saat aktif bertanya dalam diskusi publik Satu Dasawarsa Komunitas Jarod. Foto: Dokumentasi Komunitas Jarod.
Meski klise, namun Tauhid berharap Water Front City (WFC) bisa menjadi sesuatu yang eksekutif. Selain itu, Tauhid juga berharap Ternate bisa menjadi kota budaya dengan sejumlah sejarah masa lalu yang sampai saat ini masih beradab.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perlu ada penataan lingkungan dan pemetaan infrastruktur serta penataan kawasan rawan bencana. Seperti diketahui bahwa Ternate merupakan salah satu daerah langganan bencana pasalnya Ternate memiliki gunung merapi, berpotensi tsunami dan bencana alam lainnya, ditambah dengan wabah yang saat ini melanda hampir seluruh dunia bahkan Kota Ternate sendiri, yakni COVID-19.
"Mungkin persoalan ini belum mampu diantisipasi atau mitigasi oleh Pemerintah Kota Ternate," tambahnya.
Jika terpilih nanti, prioritas TULUS juga mendorong peningkatan UMKM dan IKM berbasis ekonomi kerakyatan.
"Saya kira ini penting, karena Ternate tidak memiliki sumber daya alam, tapi Ternate memiliki sumber daya perdagangan baik ekonomi maupun pariwisata sehingga saya pikir semua kandidat akan bermuara pada hal tersebut," ungkap Tauhid.
ADVERTISEMENT
Selain itu, harapannya, Ternate jadi kota budaya. Karena itu mestinya semua bersama-sama mendorong revitalisasi terhadap cagar budaya maupun nilai-nilai budaya lainnya.
"Inilah hal yang harus kita atasi dalam konteks cagar budaya maupun nilai-nilai budaya yang nantinya akan diilustrasikan kemudian," harapnya.
Bukan hanya soal lingkungan, budaya, ekonomi saja, tapi TULUS juga berkeinginan agar bidang pendidikan dan kesehatan bisa lebih berkualitas. Di samping itu, mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing sangat penting.
"Karena Ternate tidak memiliki sumber daya alam, maka potensi sumber daya manusia itu yang harus dikedepankan, apapun bentuknya. Apakah secara formal atau nonformal, karena inilah yang bisa dijual dan bisa diberdayakan," tandasnya.
---
Yunita Kaunar