Soal Kenaikan Tarif Air, Ini Kata Wakil Wali Kota Ternate

Konten Media Partner
3 Oktober 2022 21:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Ternate menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Ternate. Foto: Sansul Sardi/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Ternate menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Ternate. Foto: Sansul Sardi/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana Perumda Ake Gaale menaikan tarif air bersih di akhir tahun mendapat perhatian dari Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman.
ADVERTISEMENT
Orang nomor dua di Pemkot Ternate itu, mengatakan kondisi pelayanan Perumda Ake Gaale selama ini belum efektif untuk menaikkan tarif air.
"Saya prihatin. Kondisi pelayanan Perumda model kayak begitu, kemudian ada (rencana) menaikkan tarif," keluh Jasri, Senin (3/10).
Penilaian Jasri bersamaan dengan aksi demonstrasi yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ternate di Kantor Wali Kota Ternate.
Dalam aksi tersebut, PMII menolak rencana Perusahaan Umum Daerah Ake Gaale menaikan tarif iuran air yang akan dilakukan di akhir 2022.
Koordinator Aksi, Julfikar, mengungkapkan dari hasil penelusuran di lapangan, pelayanan air di Kelurahan Tobona, Ternate Selatan, tidak maksimal.
"Warga di RT 07 hingga 12 mendapatkan air secara bergiliran. Bahkan seorang warga di RT 12 tidak bisa mengakses air," ucap Julfikar.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata Julfikar, lokasi bak penampungan air dengan permukiman warga hanya berjarak 50 meter.
Informasi yang diperoleh PMII, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga harus membeli air dari mobil tangki.
"Satu profil air Rp 70 ribu dan hanya dapat dipakai selama 3 hari. Oleh karena itu, kami menolak rencana menaikan tarif air," ungkapnya.
---
Sansul Sardi