Pilkada Ternate: MHB-GAS Akan Buat 'Merek Bersama' untuk UMKM

Konten Media Partner
14 Oktober 2020 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MHB-GAS saat mencoba salah produk minuman yang terbuat dari bahan rempah Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
zoom-in-whitePerbesar
MHB-GAS saat mencoba salah produk minuman yang terbuat dari bahan rempah Ternate. Foto: Rajif Duchlun/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate Muhammad Hasan Bay dan Mohammad Asghar Saleh (MHB-GAS) akan akan mengembangkan konsep Communal Branding (merek bersama) untuk UMKM bila diberikan amanah memimpin Ternate.
ADVERTISEMENT
Hasan Bay menjelaskan, program merek bersama ini untuk pelaku UMKM yang sudah memiliki produk tapi belum mempunyai merek dan belum terdaftar dalam hak kekayaan intelektual (HAKI).
Dengan ikut dalam program ini, kata dia, maka pemerintah akan memfasilitasi pendampingan bagi UMKM. Seluruh pelaku UMKM dapat menggunakan merek bersama ini untuk memasarkan produknya.
“Kami akan urus hak kekayaan intelektual dari merek bersama ini. Jadi pelaku UMKM langsung pakai merek tersebut. Sehingga produknya telah diakui dan lebih mudah dalam proses pemasaran, sehingga memiliki nilai jual yang belih kompetitif,” terang Hasan Bay, Rabu (14/10).
Ia bilang, dalam membangun sebuah produk UMKM yang memiliki pasar yang luas tidaklah mudah. Dibutuhkan sebuah produk yang memiliki dukungan manajemen yang kuat, yaitu mempunyai produk management, brand management, dan customer management.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya merek bersama ini akan membantu pelaku usaha yang selama ini memasarkan produknya secara individual. Sehingga ketika dibranding dengan satu merek akan dapat menembus pasar nasional maupun internasional,” tutur Ko Hama, sapaan akrabnya.
Ia mengaku, Ternate memiliki sejumlah produk unggulan yang lahir dari tangan dingin para pelaku UMKM. Maka dari itu mereka harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Salah satunya melalui program merek bersama.
“Kita tahu ada produk Batik Tubo, abon ikan cakalang dan tuna, sirup pala, dan bumbu masak cengkih dan pala yang salama ini pemasarannya masih mengalami kendala. Belum mendapatkan pangsa pasar yang tetap dan luas. Kemudian sulit bersaing dan menembus pasar nasional maupun internasional. Ketika produk UMKM ini dapat dikelola dengan pendekatan branding, maka insyaallah pemasarannya lebih luas dan membuat usaha para pelaku UMKM dapat mandiri di masa depan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT