Warga Ternate Tak Melihat Air Laut Surut setelah Gempa
Konten dari Pengguna
8 Juli 2019 1:24 WIB
Tulisan dari Tim cermat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo mengguncang Ternate, Maluku Utara, sekitar pukul 00.08 WIT, Senin (8/7). Berdasarkan amatan cermat, sejumlah warga tampak mengungsi ke daerah pegunungan, seperti yang terlihat di Kelurahan Sasa dan Gambesi, Ternate Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebagian warga Ternate mencari tempat yang dianggap aman di Sasa Puncak dan pelataran Gedung Rektorat Universitas Khairun (Unkhair). Namun ada sebagian warga lainnya yang memilih menuju pantai untuk mengamati pergerakan air laut, seperti yang dilakukan Samsudin.
"Kalau ada air laut surut, itu pasti punya potensi besar tsunami," kata Samsudin, Senin (8/7).
Pemandangan yang sama juga tampak di lokasi lain, misalnya di Kelurahan Mangga Dua. Puluhan warga berada di pesisir pantai untuk memastikan apakah air laut surut.
Sementara itu, hinggga berita ini dinaikkan, warga Kelurahan Bastiong Karance, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, masih mengemas barang-barang untuk dibawa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Belum dapat dipastikan informasi mengenai jumlah kerusakan maupun korban di Maluku Utara. Yahya Ismail, warga Kelurahan Rum Balibunga, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, mengatakan dinding rumahnya retak akibat gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dua dinding. Satu di kamar, satunya di dapur," ucap Yahya kepada cermat, Senin (8/7).
---
Rajif Duchlun, Rizal Syam