Sebulan Mondok di Takhassus Hafal 5 Juz

Konten dari Pengguna
7 September 2021 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebulan Mondok di Takhassus Hafal 5 Juz
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak pukul 6 pagi, di hari Sabtu (4/9/2021), Nazwa Hanum, Alifah, dan, Muthiah Rahmalia sudah duduk berhadapan dengan Qur’annya masing-masing. Ketiganya merupakan santriwati Pesantren Takhassus Daarul Qur’an Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang lolos seleksi untuk mengikuti uijian hafalan mutqin sebanyak 5 juz.
ADVERTISEMENT
Di sebuah ruangan yang disebut aula, ketiganya siap menyetorkan hafalan juz 1-5 di hadapan para asatidzah penguji. Mereka disaksikan 41 orang teman-temannya yang juga berasal dari tingkat 1, alias kelas 10 SMA.
Ayat-ayat kalamullah mengalir dari bibir tiga santriwati yang masing-masing berasal dari Karawang, dan dua lainnya dari Jakarta. Gelar mutqin yang mereka impikan sebentar lagi tercapai. Syaratnya, juz 1-5 yang mereka baca tak boleh terputus semenjak awal mereka duduk.
Tiga jam berlalu. Nazwa, Alifah dan Muthiah hampir sampai di penghujung juz 5. Hingga di pukul 9 lewat beberapa menit, mereka berhasil menyelesaikan seluruh bacaan yang sudah dihafal. Sambutan bersaut-sautan. Merayakan pencapaian tiga santriwati yang baru mondok satu bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama rombongan pimpinan biro Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an sampai, dipimpin KH Ahmad Jamil. Ketiga santriwati yang berhasil memperoleh gelar mutqin mendapat penghargaan dari Kyai Jamil. Beliau menyampaikan apresiasinya pada sambutan di acara pagi itu.
Perayaan pun semakin meriah. Rentetan hidangan prasmanan siap menyambut para tamu dan seluruh santri beserta para asatidzah pembinanya.
Pencapaian Nazwa, Alifah dan Muthiah jelas istimewa. Selain ketiganya yang baru seumur jagung mondok di Pesantren Takhassus Daqu Wanayasa, ini sekaligus jadi goresan sejarah bagi pesantren pimpinan Ustadzah Umairoh Sagita tersebut.
Pesantren Takhassus Daqu Wanayasa baru menerima santri pada tahun 2021 ini. Pembelajaran dimulai 7 Agustus lalu. Sementara program tahfizh yang menjadi unggulan Pesantren Takhassus Daarul Qur’an sudah mulai sejak 12 Juli lalu dengan sistem online. Sedangkan secara tatap muka terlaksana mulai 24 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Di umur pesantren yang sangat muda, Pesantren Takhassus Daqu Wanayasa sudah berhasil memunculkan bibit-bibit penghafal Qur’an unggulan dalam diri Nazwa, Alifah dan Muthiah. Raihan ini tentu membuat bahagia Ustadzah Sagita selaku pengasuhnya.
“Alhamdulillah baru sebulan mereka menghafal saja sudah 5 juz, apalagi nanti kalau sudah setahun,” tuturnya dengan nada sumringah.
Menjadi pesngasuh pesantren merupakan pengalaman baru bagi Ustadzah Sagita. Tak muluk-muluk, ia menetapkan target untuk para santriwati angkatan pertama itu mampu menghafal 20 juz Al-Qur’an dalam setahun, di mana 8-9 juz di antaranya memperoleh predikat mutqin.
Dengan begitu prestasi yang diraih Nazwa, Alifah dan Muthiah jelas melampaui target yang ditentukan pesantren apabila dikalkulasikan. Apalagi ketiganya telah memantapkan hafalannya dengan gelar mutqin.
ADVERTISEMENT
Perjalanan ketiganya masih sangat panjang. Ada 25 juz Al-Qur’an lagi yang harus mereka hafal. Itu sudah termasuk juz 30 yang jadi syarat minimal masuk Pesantren Takhassus Daqu Wanayasa.
Pencapian mereka diharapkan menjadi pelecut semangat teman-temannya. Semua santriwati pun memulai perjuangan di titik yang sama. Kalau Nazwa, Alifah dan Muthiah saja bisa, masa yang lainnya tidak?
Harapan itu diungkapkan oleh Ustadzah Sagita. Karena kata beliau, menghafal Al-Qur’an adalah sebuah kenikmatan yang tidak diberikan pada semua umat muslim.
Selain itu, Ustadzah Sagita juga berpesan untuk seluruh santriwan santriwati Pesantren Daarul Qur’an lain.
“Ketika menghafal jangan sampai patah semangat, karena lingkungan pesantren Daarul Qur’an itu sangat kondusif untuk menghafal. Tak ada yang tak mungkin. Insya Allah dengan menghafal Qur’an hidup kita akan diridhoi Allah SWT,” terangnya.
ADVERTISEMENT