Merdeka Belajar di Sekolah Alam

Nur Azizah Muyassaroh
ASN di BPS Kabupaten Ciamis Jawa Barat
Konten dari Pengguna
3 Mei 2021 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Azizah Muyassaroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Perkemahan Siswa Sekolah Alam. Sumber foto: akun facebook Sekolah Alam Bengkulu Mahira
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Perkemahan Siswa Sekolah Alam. Sumber foto: akun facebook Sekolah Alam Bengkulu Mahira
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar". Itulah tema yang digaungkan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 ini. Tema ini memuat pesan agar seluruh elemen bersinergi mewujudkan kemerdekaan belajar bagi seluruh siswa di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Merdeka belajar mengandung makna bahwa kegiatan belajar tidak hanya terbatas di ruang kelas. Belajar bisa dilakukan di mana saja. Semua orang bisa menjadi guru. Alam semesta menjadi ruang tidak terbatas untuk memperoleh ilmu.
Konsep pendidikan seperti ini sebenarnya sudah diterapkan di banyak sekolah. Antara lain di sekolah alam. Di sekolah alam, guru dan siswa tidak harus menggunakan seragam ketika mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Permasalahan seragam sering menjadi permasalahan tersendiri bagi orang tua. Mulai dari baju hingga sepatu dengan warna tertentu. Selain harganya yang tidak murah, kewajiban menggunakan seragam sering menyulitkan orang tua. Untuk siswa Sekolah Dasar, baju seragam yang harus bersih dan rapi membuat orang tua harus ikut repot menyiapkannya setiap pagi.
ADVERTISEMENT
Di sekolah alam, siswa bebas menggunakan baju sesuai selera masing-masing. Dengan ketentuan baju tersebut sopan dan menutup aurat. Siswa boleh bersandal jepit ke sekolah. Pakaian bebas tidak akan mengurangi esensi dari proses pendidikan. Penggunaan baju bebas juga mengajarkan siswa untuk tidak memandang orang lain berdasarkan pakaian dan penampilannya saja.
Biasanya kegiatan pembelajaran lebih banyak dilakukan di dalam ruangan, tidak demikian halnya dengan sekolah alam. Siswa lebih santai belajar di luar ruangan ketika kondisi cuaca cerah. Bangunan di sekolah alam dibuat dengan desain sederhana, tidak megah seperti sekolah pada umumnya.
Konsep bangunan sekolah alam ini mengajarkan siswa tentang kesederhanaan dan memperlancar sirkulasi udara. Dengan demikian tidak perlu menggunakan pendingin ruangan. Ciri khas lain dari sekolah alam adalah suasana sejuk di lingkungan sekolah. Pohon rindang memayungi kegiatan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Lapangan yang luas membuat siswa semakin betah di sekolah. Mereka dapat melepaskan energi masa kecilnya dengan bermain sepuasnya di jam istirahat atau setelah pelajaran selesai. Siswa pun tidak merasakan kejenuhan di dalam sekolah.
Kegiatan pembelajaran di sekolah alam tetap berpedoman kepada kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun dalam penyampaian materi menggunakan metode tematik. Guru tidak membatasi materi pada pelajaran tertentu saja. Siswa diajak untuk memahami suatu masalah secara komprehensif dengan menerapkan teori matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan bahasa secara bersamaan.
Metode pembelajaran tematik ini diterapkan oleh pemerintah pada kurikulum tahun 2013 atau dikenal dengan istilah K-13. Dengan adanya metode ini, siswa lebih mudah memahami manfaat dari teori dalam praktik kehidupan sehari-hari. Penerapan materi seperti ini menambah motivasi siswa untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah.
ADVERTISEMENT
Di sekolah alam, peran guru tidak hanya menjadi pengajar namun juga menjadi sahabat bagi siswa. Pepatah mengatakan 'dahulukan adab sebelum ilmu'. Ajaran ini tetap berlaku di sekolah alam. Namun hubungan antara guru dan siswa tidak kaku sebagaimana biasanya.
Satu kelas yang terdiri dari 20-25 siswa diampu oleh dua orang guru. Ditambah dengan guru yang khusus mengajar bahasa asing. Jumlah guru yang cukup banyak ini dimaksudkan agar guru dapat lebih memperhatikan siswa.
Dengan satu orang guru mengampu 10-13 siswa, kedekatan antara guru dan siswa dapat terjalin. Siswa dapat menceritakan masalahnya kepada guru tanpa rasa sungkan. Guru pun tidak kewalahan untuk mendengar dan memberi solusi kepada siswanya.
Kedekatan guru dan murid ini mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Siswa juga belajar untuk lebih bersahabat dengan teman-temannya. Inilah sebabnya kasus bullying dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pembelajaran di sekolah alam tidak selalu text book atau menggunakan buku dan alat tulis. Kegiatan belajar di alam menjadi keunggulan dari sekolah ini. Kegiatan rutin seperti upacara dan olah raga dilakukan seminggu sekali. Ditambah dengan kegiatan outbound sesuai dengan umur siswa.
Ilustrasi sekolah alam Foto: Shutterstock
Beragam kegiatan outbound dilakukan untuk melatih fisik dan mental siswa. Bentuk outbound paling sederhana adalah berjalan berkeliling lingkungan sekitar sekolah. Selain berolahraga, siswa juga diajak untuk mengenal kehidupan di lingkungan sekolahnya.
Outbond lain seperti flying fox, meniti jembatan, dan panjat dinding juga dilakukan secara rutin. Sekolah dilengkapi fasilitas penunjang untuk kegiatan ini. Dari kegiatan outbound ini, siswa terlatih untuk menghadapi tantangan. Selain itu, jiwa kepemimpinan pun diasah dalam kegiatan semacam ini.
ADVERTISEMENT
Hal mendasar yang diterapkan oleh sekolah alam adalah mendahulukan karakter dan kemandirian siswa. Sejak kelas satu SD, siswa dilatih untuk mandiri melalui kegiatan berkemah yang rutin diadakan setiap semester. Di dalam kegiatan perkemahan ini, siswa juga diajarkan untuk lebih mencintai alam. Kedekatan antara siswa dengan fasilitator pun lebih dekat dengan adanya perkemahan ini.
Berbagai kegiatan di sekolah alam tidak membuat kegiatan akademik diabaikan. Selain pendidikan karakter, pemetaan bakat siswa juga menjadi perhatian utama. Pada kelas lima dan enam, di mana mereka harus sudah bersiap untuk ujian penerimaan siswa baru di jenjang yang lebih tinggi, kegiatan akademik ditingkatkan. Sejak kelas satu, hafalan Al-Qur’an pun dilatih sesuai porsi anak. Di kelas enam, biasanya anak sudah hafal juz 30 dari Al-Qur’an.
ADVERTISEMENT
Sekolah alam juga menerapkan sistem sekolah inklusi. Sekolah menerima anak berkebutuhan khusus sebagai siswa dan berbaur dengan siswa lainnya. Dalam kesehariannya, anak tersebut didampingi oleh guru shadow yang fokus pada satu anak saja.
Sistem inklusi ini mengajarkan siswa untuk tidak diskriminatif. Selain itu siswa juga diasah rasa empatinya. Selain bebas dari bullying, anak juga terlatih untuk menghargai sesama tanpa memandang kondisi fisiknya. Siswa pun terlatih untuk menyikapi perbedaan dengan lebih bijaksana.
Tantangan dalam sekolah alam ini adalah biaya operasional yang cukup tinggi. Jumlah guru lebih banyak dari sekolah pada umumnya. Fasilitas outbound pun bukanlah sesuatu yang murah. Mobilitas siswa ke luar sekolah juga perlu ditunjang alat tranportasi memadai berupa mobil sekolah.
Itulah sebabnya sekolah seperti ini lebih mahal dibandingkan sekolah lainnya. Saat ini sekolah yang menerapkan metode sekolah alam masih berupa sekolah swasta yang harus membiayai sendiri kegiatan operasionalnya. Padahal metode sekolah alam sangat bagus diterapkan untuk membentuk karakter dan kemandirian siswa.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, saya sangat mendukung jika metode sekolah alam ini diterapkan di sekolah pada umumnya. Tinggal bagaimana pemerintah mengelola sistem pendidikan yang sudah ada. Dengan anggaran pendidikan yang cukup tinggi, pemerintah dapat menambah jumlah guru dan fasilitas penunjang untuk menerapkan metode belajar seperti di sekolah alam.
Kita sekarang berada pada zaman yang sangat berbeda dengan zaman dahulu. Tantangan kemajuan teknologi mengharuskan siswa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan. Sudah saatnya metode belajar yang kaku beralih menjadi metode belajar yang menyenangkan untuk membangkitkan kreativitas siswa. Dengan metode seperti ini, siswa dapat benar-benar merasakan kemerdekaan dalam belajar.