Toleransi Ditengah Konflik Masyarakat Rantau di Kota Malang Terhadap Warga Lokal

Bunga Dwi Cahya Kaelani
Undergraduate Political Student at Brawijaya University
Konten dari Pengguna
17 April 2024 15:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bunga Dwi Cahya Kaelani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh robinsonk26 (sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh robinsonk26 (sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tragedi kematian seorang mahasiswa universitas swasta di Kota Malang, KM (23), yang bermula dari sebuah pesta kelulusan, telah menimbulkan gelombang reaksi di masyarakat. Kematian tragis ini menyoroti tidak hanya masalah kekerasan fisik yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang, tetapi juga menyentuh isu lebih dalam tentang kebutuhan akan penegakan etika dan hukum dalam interaksi antarwarga, terutama antara penduduk lokal dan pendatang.
ADVERTISEMENT
Pesta tersebut, yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan perayaan, berubah menjadi adegan kekerasan yang mengakibatkan kehilangan nyawa. Salah satu aspek yang mencuat dalam kronologi peristiwa adalah adanya keberadaan minuman keras (miras) yang tersedia. Ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab penyelenggara acara dalam mengatur dan memonitor konsumsi alkohol di tempat tersebut, serta kesadaran kolektif akan dampak negatif dari penyalahgunaan alkohol dalam lingkungan sosial.
Namun, yang lebih mendalam adalah refleksi tentang harmoni antara penduduk lokal dan pendatang di suatu wilayah. Meskipun warga lokal seringkali menerima dengan tangan terbuka pendatang, tetapi terdapat kesenjangan budaya dan perilaku yang bisa menciptakan ketegangan. Kasus ini menunjukkan perlunya lebih banyak upaya dalam membina kesadaran akan adat dan hukum setempat bagi para pendatang, sehingga mereka dapat hidup berdampingan dengan harmonis dan menghormati norma-norma yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Pentingnya peran aparat dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum tidak bisa dipungkiri. Dalam kasus ini, respons cepat dari pihak kepolisian dalam menangani kejadian dan mengidentifikasi pelaku sangatlah penting. Namun, lebih dari itu, ada panggilan untuk meningkatkan efisiensi dan kewaspadaan aparat keamanan untuk mencegah eskalasi kekerasan dan memastikan keamanan masyarakat secara keseluruhan.
Tak kalah pentingnya adalah keterlibatan masyarakat dalam proses penegakan hukum. Warga sekitar yang melaporkan kejadian tersebut merupakan contoh nyata dari keterlibatan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan mereka. Namun, dalam situasi yang rawan seperti ini, penting bagi masyarakat untuk menghindari perilaku main hakim sendiri dan mempercayakan proses penegakan hukum kepada aparat yang berwenang. Ini akan mencegah terjadinya kekacauan lebih lanjut dan memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kasus ini tidak hanya menjadi cerminan dari kekerasan yang merenggut nyawa seseorang, tetapi juga sebagai panggilan untuk meningkatkan kesadaran akan etika, menghormati adat dan hukum setempat, serta meningkatkan koordinasi antara masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama.