Masyarakat Papua Salat Idul Adha di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
31 Juli 2020 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salat Idul Adha di Alun-alun Kota Serui. (BumiPapua.com/Agies Sitanggang)
zoom-in-whitePerbesar
Salat Idul Adha di Alun-alun Kota Serui. (BumiPapua.com/Agies Sitanggang)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Salat Idul Adha di Kota Jayapura berlangsung dengan lancar. Pelaksanaan salat Idul Adha tak hanya dilakukan pada sejumlah masjid, namun juga dilakukan di lapangan terbuka.
ADVERTISEMENT
Pantauan BumiPapua.com pada pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Papua di Dok II Jayapura terlihat antara jamaah yang satu dan lainnya sudah menerapkan jaga jarak.
Tak hanya itu saja, jemaah yang hadir juga membasuh tangannya terlebih dahulu saat memasuki lokasi salat dan terlihat sebagian besar jamaah menggunakan hand sanitizer dan masker.
Hal berbeda lainnya terlihat, jika biasanya lapangan upacara kantor Gubernur Papua dapat menampung ratusan orang saat salat hari besar keagamaan. Namun di masa pandemi, hanya terlihat puluhan orang yang datang.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menyampaikan pelaksanaan salat Idul Adha tetap dijalankan dengan protokol kesehatan.
"Pelaksanaannya tidak ada larangan, sebab merupakan hari besar umat agama," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, karena menyangkut mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak, harus diwajibkan menaati protokol kesehatan.
Salat Idul Adha dengan jaga jarak di lapangan upacara kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Imelda)
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru menyebutkan terdapat 101 titik lokasi pelaksanaan salat Idul Adha.
"101 titik pelaksanaan salat Idul Adha tersebar pada 5 distrik yang berada di masjid, lapangan terbuka dan pekarangan," ujarnya.
Nantinya dari 101 titik lokasi pelaksanaan, akan diambil sampel 3 lokasi untuk dilakukan sampel pemeriksaan usai salat Idul Adha.
Untuk itu, petugas harus mengatur jarak, saat masuk dan keluar, lalu di lapangan dianjurkan ada tandon air untuk cuci tanggan serta pemeriksaan suhu tubuh.
"Paling penting adalah pakai masker, anak kecil jangan dibawa, begitu juga dengan lansia, jika sudah ada gejala batuk-batuk jangan diikutkan karena lansia resikonya berat. Kalau tidak dikendalikan bisa berbahaya dan akan menjadi klaster baru," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Semangat Berkurban di Tengah Pandemi
Salah idul Adha di Mapolda Papua. (Dok Humas Polda Papua)
Kepala Biro IAIN Fatahul Muluk Papua, Mohamad Junaidin dalam kotbahnya menyampaikan ibadah kurban memiliki aspek sosial yang sangat tinggi.
"Kurban dalam Islam yang berarti salah satu sarana distribusi bagi pemerataan dan keadilan. Termasuk saat prosesi penyembelihan, pengurusan dan pembagian daging kurban menjadi momen untuk saling berinteraksi sosial dengan sesama umat," katanya, Jumat (31/7).
Ia juga berpesan saat pandemi sekarang ini, umat muslim jangan hanya sibuk di masjid, namun berinteraksi sosial kepada sesama, terlebih berempati kepada warga yang terkena wabah.
"Idul Adha tahun ini memberikan makna yang sangat luar biasa di tengah pandemi corona," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Sekda Provinsi Papua, Muhaamad Musa'ad meminta umat Islam di Papua meningkatkan solidaritas kepada sesama di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
"Pelaksanaan salat Idul Adha tetap menerapkan protokol kesehatan, untuk melawan corona dengan akal dan pikiran yang sehat pula," katanya.
Penyembelihan Hewan Kurban
Sejumlah sapi kurban di pasar hewan qurban tradisional, Desa Sibreh, Kecamatan, Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (7/8). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kementrian Agama Provinsi Papua, Syamsudin menyebutkan Idul Adha tengah pandemi tak menyurutkan semangat berkurban.
Edaran Menteri Agama No 18 tahun 2020, tentang penyembelihan hewan kurban secara baik harus di jalankan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Termasuk panitia kurban atau yang melakukan distribusi akan mengantarkan hewan kurban ke rumah masing-masing penerima," ujarnya.
Sedangkan Musa'ad meminta umat muslim di Papua tak perlu berkerumun ke masjid atau ke tempat penyembelihan, untuk mengambil hewan kurban.
"Pemerintah Provinsi Papua juga memberikan sumbangan kepada masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya sebanyak 10 ekor hewan kurban. Berhubung pandemi, Pemprov Papua juga tak dapat memberikan hewan kurban ke kabupaten lainnya dan hanya bisa dilakukan di Kota Jayapura dan sekitarnya," jelasnya. (Imelda)
ADVERTISEMENT