Atmosfir Kebahagiaan Pasar dalam Menyambut Hari Raya
Konten dari Pengguna
22 April 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bilqis Saniyyah YP tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Atmosfir kebahagiaan pasar dalam menyambut hari raya dirasakan pada akhir bulan ramadhan. kemenangan yang dinanti sudah ada di depan mata. Rumah yang dipercantik, Halaman yang dibersihkan, Pakaian baru nan suci yang sudah tergantung dalam lemari pakaian, juga para ibu dalam semangatnya membuat makanan untuk tamu dan keluarga dari perantauan.
ADVERTISEMENT
Pasar-pasar dipenuhi oleh mereka yang berbahagia menyambut bulan syawal. pertanyaan-pertanyaan tentang menu masakan, berapa banyak cabai yang diperlukan?, berapa kilo daging untuk satu wajan rendang? sayup sayup terdengar di pintu masuk. Suara itu bersahut-sahutan dengan panggilan para pedagang yang menawarkan dagangannya, lalu tentang berapa ons dan kilo yang dibutuhkan?
Bukan hanya penjual daging dan bumbu dapur, para penjual pakaian pun diramaikan oleh pembelinya yang ingin memakai baju baru nan suci di hari raya nanti. Baju-baju baru yang berjejer rapih membuat pelanggan dengan mudah memilih mana yang mereka suka. Tidak lupa dengan tradisi ibu-ibu yang menawar baju tersebut agar harganya sesuai dengan yang mereka mau.
Dibalik itu semua, pasar dalam masyarakat terlebih penduduk desa bukan hanya tempat berniaga namun juga tempat untuk menjalin silaturahmi. Raut bahagia, sapaan serta pertanyaan pendek 'akan memasak apa untuk lebaran nanti' menguar bersamaan dengan ramainya suara-suara lainnya Tak jarang orang tua yang datang kesana untuk belanja sekaligus memperkenalkan anaknya dari rantauan kepada sanak saudara.
ADVERTISEMENT
Momen serta kebahagiaan menyambut hari raya tidak hanya terasa pada saat sholat idul fitri, kumpul untuk memakan daging rendang dengan saudara, dan acara halal bihalal tetapi juga terasa dalam ramainya suasana pasar di akhir bulan ramadhan. semangat para pembeli dalam mempersiapkan hari kemenangan bercampur dengan rasa bahagia para pedagang menyambut pelangganya. Hari kemenangan bukan hanya milik seorang, namun milik kita semua.