SMP Negeri 1 Semanding, Tuban, Kecolongan Ratusan Unit Tablet

Konten Media Partner
1 September 2021 14:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Semanding, Polres Tuban, Inspektur Satu (Iptu) Carito, saat beri keterangan. (foto: ayu/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Semanding, Polres Tuban, Inspektur Satu (Iptu) Carito, saat beri keterangan. (foto: ayu/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tuban - Sebanyak 149 unit tablet merek Samsung Galaxy Tab A milik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, hilang dan diduga dicuri oleh orang tak dikenal. Akibatnya, pihak sekolah mengalami kerugian material sekitar Rp 249 juta.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut diketahui petugas sarana dan prasarana (sarpras) sekolah yang melakukan pengecekan ke laboratorium komputer milik sekolah. Selasa (31/08/2021)
Saat ini, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh aparat kepolisian dari Polsek Semanding, Polres Tuban.
Kepala SMP Negeri 1 Semanding, Jajuk Jurijatmi, saat beri keterangan. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Kepala SMP Negeri 1 Semanding, Jajuk Jurijatmi, dikonfirmasi awak media ini Rabu (01/09/2021) membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dirinya mengetahui setelah mendapatkan laporan dari petugas sarpras kalau ada tablet yang hilang, sehingga dirinya langsung melaporkan ke Polsek Semanding.
Menurutnya, kronologisnya kejadian tersebut bermula pada Senin (30/08/2021) sekira pukul 12.00 WIB, pengelola Sarpras bernama Toni Budhi Susanto masuk ke ruang laboratorium komputer dengan maksud menyimpan sebuah laptop ke almari atau etalase kaca.
Saat sedang menaruh laptop, Toni melihat beberapa dusbook tablet yang semula ditata rapi dalam kondisi berserakan, akhirnya setelah di cek, dusbook yang berisi tablet jumlahnya berkurang.
ADVERTISEMENT
Mengetahui kejadian tersebut, Toni bermaksud menanyakan kepada dirinya, namun saat itu dirinya sedang tidak berada di sekolah, sehingga baru hari berikutnya atau Selasa (31/08/2021) kejadian tersebut dilaporkan kepadanya.
"Saya kaget, kemarin petugas sarpras lapor ke saya, ada banyak tablet yang hilang. Kemudian saya cek dan melakukan koordinasi dengan guru-guru. Akhirnya saya lapor ke Polsek Semanding," tutur Jajuk Jurijatmi. Rabu (01/09/2021).
Jajuk mengungkapkan bahawa tablet merk samsung yang hilang ada 149 unit. Untuk harganya mesing-masing unit sekitar Rp 1.339.000.
"Tablet-tablet ini digunakan untuk media pembelajaran siswa di kala pandemi dan baru saja dimulai pembelajaran tatap muka terbatas." kata Jajuk.
Jajuk menjelaskan bahwa saat kejadian, pintu laboratorium tertutup rapat dan tidak ada kerusakan, bahkan jendela laboratorium juga dilapisi dengan besi terali.
ADVERTISEMENT
"Tabletnya ditaruh di almari. Almarainya itu juga tidak ada kerusakan," ucap Jajuk.
Saat ditanya apakah ada indikasi orang dalam yang mengambil tablet tersebut, Jajuk tidak bisa mengatakan hal tersebut karena masuk ranahnya Kepolisian. "Kkunci laboratorium dibawa oleh pengelola sarpras dan penjaga sekolah." kata Jajuk.
Ruang laboratorium komputer SMP Negeri 1 Semanding, Tuban. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Terpisah, Kapolsek Semanding, Polres Tuban, Inspektur Satu (Iptu) Carito menjelaskan bahwa saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polsek Semanding. Pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan pada sejumlah saksi.
"Saat itu saksi mengira bahwa beberapa jumlah tablet digunakan oleh siswa, dikarenakan kepala sekolah pada hari itu tidak berada di sekolah," tutur IPTU Carito.
Kemudian, keesokan harinya saksi menanyakan tentang tablet tersebut pada kepala sekolah, apakah ada siswa yang meminjam atau memepergunakan tablet yang berada di dalam ruang laboratorium komputer. Namun, kepala sekolah menjelaskan bahwa tidak ada siswa yang meminjam atau menggunakan tablet tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya, pihak sekolah langsung cek tablet yang hilang sebanyak 149 unit beserta dusbook-nya," kata Iptu Carito.
Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 296 juta, dan untuk sementara siswa belum bisa menggunakan ruang laboratorium komputer.
Saat disinggung apakah ada indikasi orang dalam yang mencuri, karena tidak adanya kerusakan pada pintu laboratorium. Carito tidak bisa berspekulasi, karena saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyilidikan.
"Memang kunci itu dibawa oleh petugas sarpras, tapi ada lagi yang bawa. Nah kita tidak bisa menduga, nanti kita lihat saja hasil pengembangannya seperti apa," kata Iptu Carito. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadillah
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT