LPG di Blora Langka, Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan

Konten Media Partner
18 Maret 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil pasokan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Blora. (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil pasokan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Blora. (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Blora – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, telah menambah pasokan LPG hingga lebih dari 13 ribu tabung LPG 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Blora.
ADVERTISEMENT
Pjs Area Manager Com, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri menyampaikan penambahan telah dilakukan Pertamina sejak tanggal 9 Maret 2024.
"Penambahan fakultatif ini dapat mempertebal stok LPG 3 kilogram di pangkalan, sehingga sudah tersedia apabila masyarakat memerlukan LPG 3 kilogram," tutur Marthia. Senin (18/03/2024).
Selain upaya penambahan fakultatif, Pertamina juga melakukan alih suplai dari Semarang dan Gresik untuk memasok kebutuhan LPG di Blora.
"Jalur reguler distribusi LPG untuk wilayah Blora sebenarnya dipasok melalui kapal yang bersandar di Temporary Supply Point LPG di Pelabuhan Rembang, namun karena kondisi cuaca dan gelombang tinggi, belum memungkinkan kapal untuk bersandar di pelabuhan sehingga distribusi LPG dari kapal terhambat," kata Marthia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) gelombang tinggi yang terjadi di perairan Laut Jawa disebabkan oleh kemunculan tiga bibit siklon tropis secara bersamaan yang mampu meningkatkan potensi awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis, di mana Jawa Tengah merupakan wilayah potensi terdampak dengan kategori waspada.
Marthia menambahkan bahwa terkait wewenang penambahan kuota LPG subsidi menjadi wewenang pemerintah pusat yang dapat diusulkan oleh pemerintah daerah.
"Kami senantiasa mengimbau bahwa yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi ini adalah masyarakat yang kurang mampu," tuturnya.
Marthia juga menjelaskan bahwa Program Subsidi Tepat Sasaran dengan pemberlakuan aturan pembelian LPG 3 kilogram bersubsidi dengan NIK (Nomer Induk Kependudukan) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memastikan penyaluran produk subsidi telah tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
"Jika masyarakat melihat adanya penyalahgunaan atau penyelewengan dari LPG subsidi ini, informasikan kepada kami melalui Pertamina call center 135, kami mohon juga agar kita bisa menyelamatkan subsidi negara ini ke pihak yang tepat," kata Marthia.
Dengan peran aktif masyarakat diharapkan dapat membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan LPG di seluruh wilayah.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop-UKM) Kabupaten Blora Kiswoyo, menyebut pihaknya selalu koordinasi dengan Pertamina dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kemarin dan beberapa hari ke depan tentunya begitu ada pengiriman dari Pertamina di SPBE Blora dan Cepu terus didistribusikan ke agen dan diteruskan ke pangkalan-pangkalan," ucap Kiswoyo.
Kiswoyo mengatakan, pengiriman dari Pertamina sebanyak 50 Skit Tank yang akan didistribusikan ke agen dan diteruskan ke lebih dari 800 pangkalan yang ada di Blora.
ADVERTISEMENT
"Pengiriman dari Pertamina sebanyak 5 Skit Tank atau sekitar 45 LO atau setara 560 tabung 3 kilogram x 45 yang akan didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dari 2 SPBE di Kabupaten Blora," kata Kiswoyo.
Pihaknya mengaku bakal memastikan pada setiap pangkalan telah terdistribusi gas melon, sehingga bisa digunakan masyarakat miskin.
"Kita akan pantau tentunya. Tepatnya 887 pangkalan dari 9 agen di Kabupatennya Blora. Dari laporan SPBE begitu datang langsung distribusi ke agen dan agen terus ke pangkalan," tutur Kiswoyo. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com