Kasus Demam Berdarah di Tuban Meningkat

Konten Media Partner
14 Januari 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban lakukan fogging di Kecamatan Palang Tuban, Senin (14/01/2019).
Oleh Achmad Junaidi Tuban - Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Tuban terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, pada akhir tahun 2017 jumlah penderita DBD mencapai 121, sedangkan pada tahun 2018 angka penderita mengalami peningkatan hingga 20 persen, yakni mencapai 153 kasus. Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul K, kasus Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau yang umum disebut DBD yang terjadi di Tuban memang mengalami peningkatan. Untuk kasus tersebut banyak didominasi oleh pasien anak-anak. Meski sudah berbagai upaya dilakukan bersama masyarakat, mulai dari pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup tempat penyimpanan air, mengubur barang bekas, dan menguras bak mandi sekurang-kurangnya seminggu sekali, atau yang sering dikenal dengan 3M dan pembagian abate atau obat untuk jentik-jentik. Namun hal tersebut masih harus memerlukan kesadaran masyarakat. "Sudah kami lakukan sosialisasi, namun hal tersebut tampaknya kurang efektif jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat itu sendiri", kata Endah kepada media ini, Senin (14/01/2018).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul K, saat diminta keterangnya, Senin (14/01/2019) siang.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2018, penderita DBD atau DHF paling banyak terjadi di 5 kecamatan yakni Tambakboyo, Merakurak, Soko, Widang, dan Palang. Sedangkan kebanyakan terjadi pada bulan Agustus, Februari, dan Juli. Namun pada awal tahun 2019 ini sudah ada 5 laporan kasus DBD. Jika ditemukan penderita dengan trombosit dibawah 100 ribu, maka harus dilakukan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. "Pada awal tahun 2019 ini sudah enam kali kita lakukan fogging. Dan hari ini petugas juga melakukan fogging di Kecamatan Palang", terangnya. Endah sapaan akrabnya menambahkan, memang penyebaran nyamuk itu menjadi pekerjaan rumah bersama dan hingga saat ini belum berhasil dituntaskan, untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat mulai sekarang pastikan rumah bebas dari jentik, dari depan hingga belakang rumah harus dipastikan tidak ada air yang tergenang. Kalaupun ada, harus ditutup dan dikuras tidak lebih dari seminggu sekali. "Untuk menanggulangi hal itu, kami tidak bisa sendiri. Semua pihak harus terlibat. Dan Semua harus berawal dari diri sendiri dulu, agar keluarga kita tidak menjadi korban nyamuk demam berdarah", pungkasnya. (jun/kik)
ADVERTISEMENT