Veteran Perang Berusia 109 Tahun Jadi Haji Tertua di Embarkasi Surabaya

Konten Media Partner
15 Mei 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mbah Mislan saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (15/5) pagi.
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Mislan saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (15/5) pagi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panggilan Ilahi untuk datang ke tanah suci memang tidak pandang bulu. Siapa pun itu, baik kaya ataupun miskin, tua atau pun muda, pejabat atau pun jelata, jika Allah SWT telah memanggil hamba-hamba pilihan-Nya, maka akan ada jalan untuk memenuhi panggilan-Nya.
ADVERTISEMENT
Adalah seorang veteran yang usianya telah lanjut, Hardjo Mislan, tahun ini berangkat ke tanah suci di usia 109 tahun. Mislan, panggilan akrabnya, menjadi jemaah haji tertua dari Embarkasi Surabaya tahun ini. Kakek kelahiran 2 Juli 1914 ini tergabung dengan kloter 19 asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Mislan mendaftar haji pada usia yang terbilang sudah sangat lanjut yakni pada 104 tahun saat 2019 silam. Ia tergerak hatinya untuk mendaftar haji ketika ia melaksanakan ibadah umrah tahun 2017.
“Saat itu 2017, saya pertama kali melihat Ka’bah ketika umrah," tuturnya saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (15/5).
Kala itu ia mengaku begitu takjub dan hatinya bergetar melihat secara langsung rumah Allah di kota suci Makkah.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya sampai di rumah sepulang umrah, saya mantapkan niat untuk mendaftar haji,” imbuhnya.
Keinginan itu segera ia sampaikan kepada anaknya. Bersama anaknya, Mislan mendaftar haji di Kantor Kemenag Kabupaten Ponorogo.
Ia begitu bersyukur setelah 5 tahun mendaftar lantas mendapat panggilan untuk berangkat ke tanah suci tahun ini bersama anaknya yang bernama Sirmad, menantu, dan besannya.
Mislan bersama bersama sang anak, menantu dan besannya tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya hari ini, Rabu (15/5) pukul 08.00 WIB dan dijadwalkan terbang ke Madinah 16 Mei besok pukul 06.30 WIB.
Sementara itu Sirmad, anak Mislan yang mendampingi berhaji menjelaskan jika ayahnya dulu adalah anggota pejuang dari kalangan sipil.
"Setelah perang usai, bapak menjadi petani dan pamong desa tetapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah sangat sepuh," ungkap Sirmad.
ADVERTISEMENT
Sirmad juga menuturkan bapaknya bisa berjalan tanpa tongkat, meskipun terkadang dibantu dengan tongkat dikarenakan faktor usia.
"Ya karena sepuh pakai tongkat. Tapi juga bisa jalan tanpa tongkat," imbuhnya.
Tak ada yang tak mungkin, meskipun kondisi sang ayah sudah sangat sepuh, Sirmad tak putus doa dan berharap mereka sekeluarga dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.